HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
DAN GRAVITASI
Sekelompok
penerjun paying terdiri dari delapan orang sedang melakukan terjun bebas sambil
membentuk formasi. Di ketinggian di atas lima ribu kilometer laju jatuh mereka
masih lambat karena percepatan gravitasi masih kecil. Sesudah itu semakin lama
semagin cepat gerak mereka sehingga susah mempertahankan formasi terjun bebas
dan harus segera menarik tali pengikat payung. Mengapa demikian? Menurut Newton
percepatan sebanding dengan gaya sedangkan gaya berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara kedua benda. Bagaimana dengan percepatan pada gerak di
permukaan bumi? Apakah sebanding dengan gaya? Gaya apakah itu? Pada bab ini
akan dikaji hukum-hukum Newton tentang gerak termasuk hukum tentang gravitasi.
BAB
2
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DAN GRAVITASI
A. Hukum
Gravitasi Newton
|
|
1. Gaya
Gravitasi
Permasalahan di atas
telah dikaji oleh Sir Isaac Newton pada abad 16 masehi. Newton mengemukakan,
bahwa ternyata ada suatu ”gaya pada suatu jarak” yang memungkinkan dua benda
atau lebih untuk berinteraksi. Istilah tersebut oleh Michael Faraday, pada abad
18 diubah menjadi istilah ”medan”. Adapun pengertian medan adalah tempat di sekitar suatu besaran fisis yang masih dipengaruhi
oleh besaran tersebut dalam suatu entitas tertentu. Sebagai contoh, gaya
gravitasi akan bekerja pada massa suatu benda yang masih berada dalam medan
gravitasi suatu benda atau planet. Jika medan gravitasi sudah dapat diabaikan, maka sebuah massa yang berada
di sekitar besaran benda tersebut tidak dapat dipengaruhi. Dengan demikian,
dapatlah kamu pahami, mengapa daun yang massanya lebih kecil dibanding bulan
yang massanya jauh lebih besar dapat ditarik bumi.
Dalam
penelitiannya, Newton menyimpulkan, bahwa gaya gravitasi atau gaya
tarik-menarik dapat berlaku secara universal dan sebanding oleh massa masing-masing
benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda, dan dirumuskan:
F = G
F = gaya
tarik-menarik antara kedua benda (N)
m1 = massa
benda 1 (kg)
m2 = massa
benda 2 (kg)
r = jarak
antara kedua pusat benda (m)
G = tetapan
gravitasi universal
Saat
itu Newton belum dapat mendefinisikan besar dari G. Nilai G tidak dapat
diperoleh dari teori, namun harus melalui eksperimen. Orang yang pertama kali
melakukan eksperimen untuk menentukan nilai G adalah Henry Cavendish, dengan
menggunakan neraca torsi. Neraca seperti ini kemudian disebut neraca Cavendish.
Bola dengan massa yang berbeda, yaitu m
dan M yang dapat bergerak bebas pada poros, akan tarik menarik, sehingga akan
memuntir serat kuarsa, sehingga cahaya yang memantul pada cermin pun akan
bergeser pada skala. Dengan mengkonversi skala, dan memperhatikan jarak m dan M
serta massa m dan M, maka Cavendish menetapkan nilai G sebesar 6,754 x 10-11
N.m2/kg2. Nilai ini kemudian kini dengan perlengkapan
yang lebih canggih disempurnakan, sehingga diperoleh nilai:
G = 6,672 x 10-11 N.m2/kg2.
Gaya
gravitasi merupakan besaran vektor, sehingga bila suatu benda mengalami gaya
tarik gravitasi dari lebih satu benda sumber gravitasi, maka teknik mencari
resultannya dipergunakan teknik pencarian resultan vektor. Misalnya dua buah gaya F1 dan F2 yang
membentuk sudut a, resultan gayanya dapat ditentukan
berdasarkan persamaan :
Gambar :
Contoh :
1. Jika dua planet masing-masing bermassa 2 x
1020 kg dan 4 x 1020 kg, mempunyai jarak antara kedua
pusat planet sebesar 2 x 105 km. Tentukan besar gaya tarik-menarik
antara kedua planet!
Penyelesaian :
Nilai G
jika tidak disebutkan, usahakan untuk dihafalkan sebesar 6,672 x 10-11
N.m2/kg2
F = G
F = 6,672 x 10-11 .
F = 6,672 x 10-11 .
F = 1,33 . 1014 N
Uji Kompetensi
Kerjakan soal-soal berikut
dengan benar!
- Dua buah benda masing-masing massanya 10 kg dan 20 kg terpisahkan pada jarak 2 meter satu dengan yang lain. Tentukan gaya gravitasi antara kedua benda itu!
- Gaya tarik gravitasi antara du buah benda bermassa adalah 2,001 x 10-10 N. Bila massa benda adalah 3 kg dan 9kg. Tentukanlah jarak antara kedua benda itu!
- Massa sebesar 5 kg terpisah pada jarak 2 meter dari massa yang lain. Gaya gravitasi antara kedua benda adalah sebesar 2,5 x 10-10. Tentukan massa benda yang lain!
- Tiga buah bola bermassa masing-masing 1kg, 2kg dan 3kg diletakkan pada titik sudut segitiga sama sisi dengan sisi 1 meter. Tentukanlah gaya yang dialami oleh bola bermassa 1 kg dalam susunan ini!
- Dua buah bola bermassa masing-masing 4 kg terpisah pada jarak 2 meter. Tentukanlah gaya tarik gravitasi yang dialami oleh bola bermassa 5 kg yang terletak pada jarak 2 meter dari kedua massa tersebut!
- Sebuah bola bermassa 3 kg terletak pada titik pusat sistem sumbu koordinat. Bola lainya yang masing-masing bermassa sebesar 16 kg, 36 kg dan 25 kg terletak pada titik-titik ( 4,0 ), ( 4,5 ) dan ( 0,5 ). Satuan koordinat dalam meter. Tentukanlah gaya yang dialami oleh bola bermassa 3 kg itu!
- Dua massa masing-masing dari 2kg dan 8 kg terpisah sejauh 1,2 meter. Tentukanlah gaya gravitasi pada massa 1 kg yang terletak pada suatu titik 0,4 meter dari massa 2 kg dan 0,8 meter dari massa 8 kg!
- Dua buah bermassa 2 kg dan 12,5 kg terpisah pada jarak 7 meter. Tentukanlah letak bola bermassa 6 kg sehingga gaya tarik gravitasi yang dialaminya sama dengan nol!
- Dua buah benda bermassa pada saat terpisah sejauh 2 meter saling mengerjakan gaya sebesar 4 g. Bila jarak antaranya di jadikan 4 meter, tentukanlah gaya tarik menarik yang dikerjakan kedua benda itu!
- Di titik A dan C dari suatu bujur sangkar ABCD ditempatkan massa sebesar 1 kg dan 0,5 kg. Bila gaya tarik menarik antara kedua massa tersebut besarnya 0,5 Gnewton, tentukanlah panjang sisi bujur sangkar tersebut.
2. Medan
Gravitasi
Di samping gaya gravitasi, hukum
gravitasi Newton juga menetapkan tentang medan gravitasi disekitar suatu benda
atau umumnya sebuah planet. Medan gravitasi ini akan menunjukkan percepatan
gravitasi dari suatu benda di sekitar suatu benda atau planet.
Adapun besar medan gravitasi atau
percepatan gravitasi dirumuskan :
g = G
g = medan
gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s2)
G = tetapan
gravitasi universal
= 6,672 x 10-11 N.m2/kg2
M = massa
dari suatu planet atau benda (kg)
r = jarak
suatu titik ke pusat planet atau pusat benda (m)
Besar percepatan gravitasi yang dialami
semua benda di sebuah permukaan planet adalah sama. Selembar bulu ayam dan
segumpal tanah liat dijatuhkan dari ketinggian yang sama dalam tabung hampa
akan bersamaan mencapai dasar tabung. Namun bila tabung berisi udara tanah liat
akan mencapai dasar tabung lebih dahulu. Hal itu bukan disebabkan karena
percepatan gravitasi di tempat tersebut yang berbeda untuk benda yang berbeda,
namun disebabkan oleh adanya hambatan udara di dalam tabung.
Kuat medan gravitasi adalah suatu besaran vektor yang arahnya
senantiasa menuju ke pusat benda yang menimbulkannya. Kuat medan gravitasi di
suatu titik oleh beberapa benda bermassa diperoleh dengan menjumlahkan
vektor-vektor medan gravitasi oleh tiap-tiap benda. Kuat medan gravitasi yang
disebabkan oleh dua buah benda yang kuat medannya saling membentuk sudut a, dapat dinyatakan dengan persamaan :
Kerja Kelompok
Lakukan percobaan berikut kersama kelompokmu!
Tujuan:
Menunjukkan
percepatan gravitasi disuatu tempat berlaku sama untuk semua benda.
Pelaksanaan:
Gunakan
stopwatch untuk mengukur waktu yang diperlukan untuk selembar kertas dan
kelereng untuk sampai di permukaan tanah dari ketinggian yang sama. Ulangi
percobaan itu berulang-ulang dengan memvariasi bentuk kertas, dengan cara
meremas kertas, dari ukuran yang besar, hingga menjadi ukuran yang sangat
mampat atau kecil. Perhatikan dan bandingan waktu yang digunakan oleh kelereng
dan kertas untuk sampai ke permukaan tanah! Bagaimana kesimpulan kalian?
Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam
membicarakan medan gravitasi atau percepatan gravitasi adalah konsep massa
benda dan berat benda tidak sama. Massa benda di mana pun adalah tetap, namun
berat benda di berbagai tempat belum tentu sama atau tetap.
Contoh :
1. Sebuah planet bermassa 6 x 1024
kg dan berjari-jari 4.000 km. Tentukan percepatan gravitasi di permukaan planet tersebut!
Penyelesaian :
g = G
g = 6,672 x 10-11 .
g = 25,02 m/s2
3. Energi Potensial
Gravitasi
Benda bermassa m yang terletak diluar bumi, energi potensial grafitasinya
pada jarak r dari pusat bumi, dinyatakan dengan persamaan :
dimana Ep
= Energi potensial gravitasi
G = Konstanta grafitasi
M = massa bumi
m = massa benda
r = Jarak pusat benda ke pusat bumi.
Tanda negatif (-) berarti jika benda bergerak di bawah pengaruh gaya
grafitasi dari jarak tak terhingga (¥) ke
jarak r maka energi potensialnya akan berkurang, karena dipergunakan untuk
menambah energi kinetik dengan makin besarnya laju benda waktu bergerak
mendekati bumi.
Jika mula-mula benda berada di tempat yang jauh tak hingga ( r = ¥ ) dengan energi kinetik sama dengan nol, maka dalam perjalanan
mendekati bumi, medan gravitasi merubah energi potensial menjadi energi
kinetik. Pada waktu sampai di bumi energi kinetik benda sama dengan energi
potensial gravitasi. Jadi :
Dimana m = massa benda.
M =
massa bumi.
R =
jari - jari bumi.
V =
kecepatan benda di permukaan bumi.
4. Potensial Gravitasi
Potensial gravitasi didefinisikan sebagai : energi potensial gravitasi per satuan massa.
Dapat dinyatakan dengan persamaan :
Dimana v = potensial gravitasi, satuan :
Joule/kg.
Ep = Energi potensial gravitasi, satuan :
Joule
m = massa benda, satuan : kg.
Energi potensial gravitasi benda bermassa m’ yang terletak pada
jarak r dari pusat massa benda bermassa m dapat kita nyatakan dengan persamaan
:
Bila massa m’ terletak dititik p maka potensial gravitasi di titik p
yang dialami oleh massa m’ dapat ditentukan sebagai berikut :
Dimana V = potensial gravitasi pada jarak r dari
massa m
m = massa
benda
r = jarak
tempat yang mengalami potensial gravitasi ke benda.
Potensial gravitasi merupakan besaran skalar, karena itu potensial
yang disebabkan oleh berapa benda bermassa merupakan jumlah aljabar dari
potensial gravitasi masing-masing benda bermassa itu, Jadi :
Vt = V1 + V2 + V3 +
...... + Vn
Beda potensial antara dua titik dalam medan gravitasi didefinisikan
sebagai potensial di titik yang satu dikurangi dengan potensial di titik yang
lain.
|
WA→B = Usaha dari A ke B.
Uji Kompetensi
Kerjakan soal-soal berikut
dengan benar!
1.
Tentukanlah energi potensial
gravitasi yang dialami oleh massa sebesar 2kg yang terletak dipermukaan bumi.
Massa bumi kira-kira 6 x 1024 kilogram. Jari-jari bumi kira-kira
6,38 x 106 meter dan konstanta grafitasi 6,67 x 1011 Nm2/kg2.
2.
Tentukan energi potansial
gravitasi yang dialami oleh massa sebesar 2 kg yang terletak pada jarak 5 meter
dari suatu benda yang bermassa 30 kg.
3.
Suatu benda yang massanya 10 kg
berada pada suatu tempat yang memiliki energi potensial gravitasi yang besarnya
sama dengan 5 x 108 joule. Tentukanlah potensial gravitasi yang dialami oleh
benda itu.
4.
Tentukanlah potensial gravitasi
pada suatu titik yang terletak 2 meter dari suatu benda bermassa 25 kg.
5.
Pada gambar di bawah ini, massa
m1 = 0,3 kg dan massa m2 = 0,1 kg.
a. Tentukanlah
potensial gravitasi yang disebabkan oleh massa m1 dan m2
dititik O
dan dititik A.
b. Berapakah usaha
yang dilakukan untuk mengangkut massa m = 0,01 kg dari titik A ke titik O -5 G J/kg.
6.
Dua massa masing-masing 0,2 kg
dan 0,8 kg terpisah sejauh 0,12 meter.
a. Tentukan potensial gravitasi pada
titik 0,04 meter dari massa 0,2 kg dan 0,08 meter dari massa 0,8 kg.
b. Berapa usaha yang diperlukan untuk memindahkan
massa sebesar 1 kg dari titik jauh tak
hingga kesuatu titik yang terletak 0,08 meter dari massa 0,8
kg.
3. Hukum-Hukum
Keppler
Penerapan
hukum gravitasi Newton dapat diterapkan untuk menjelaskan gerak benda-benda
angkasa. Salah seorang yang memiliki
perhatian besar pada astronomi adalah Johannes Kepler. Dia terkenal
dengan tiga hukumnya tentang pergerakan benda-benda angkasa, yaitu:
a. Hukum
I Kepler
|
|
b. Hukum
II Kepler
Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari
dengan planet, menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama.
c. Hukum
III Kepler
Perbandingan kuadrat periode terhadap
pangkat tiga dari setengah sumbu panjang elips adalah sama untuk semua planet.
Hukum III Kepler dapat dirumuskan :
= k
atau =
T = kala revolusi suatu plenet (s atau tahun)
R = jarak
suatu planet ke Matahari (m atau sa)
Jika diperlukan gunakan nilai-nilai
yang telah ditetapkan, yaitu :
T bumi = 1 tahun
R bumi = 1 SA ( 1 satuan astronomis =
150 juta km)
Untuk lebih jelasnya, perhatikan
contoh-contoh soal tentang hukum gravitasi Newton sebagai berikut!
Contoh :
1.
Sebuah planet mempunyai kala
revolusi terhadap Matahari sebesar 4 tahun. Tentukan jarak planet tersebut
terhadap Matahari!
Penyelesaian :
Jika nilai pembanding dari planet
lain tidak diketahui, gunakan nilai yang dimiliki bumi.
=
= sehingga
R2
=
R2 = 2,5 sa (satuan astronomis
= 150 juta km)
2. Jika dua benda mengalami gaya tarik
gravitasi 400 N, maka tentukan gaya gravitasinya kini, jika jarak kedua benda
dijadikan ½ kali semula!
Penyelesaian :
= semua nilai tetap, kecuali besaran jarak
yang berubah
=
=
F2 = 4 x 400
F2 = 1.600 N
3. Suatu benda di permukaan planet bumi memiliki
berat 2500 N. Tentukan berat benda pada ketinggian 2 kali jari-jari bumi,
dihitung dari permukaan bumi!
Penyelesaian :
= =
=
= w2 = =
277,78 N
4. Dua benda masing-masing bermassa 2500 kg
dan 900 kg pada jarak 10 m. Tentukan letak benda ketiga di antara benda pertama
dan kedua, jika benda ketiga yang bermassa 4500 kg mengalami gaya gravitasi nol!
|
Langkah 1:
Gambarkan posisi atau uraian gayanya:
F13 = gaya
tarik menarik antara benda 1 dan 3
F23 = gaya
tarik menarik antara benda 2 dan 3
Jika gaya
yang dialami benda ketiga nol, maka besar F13 = F23
Langkah
2:
Analisis
perhitungan
F13 = F23
G = G
=
= Jika
kedua ruas diakar, maka akan diperoleh :
=
=
50
x = 300 – 30 x
80
x = 300
x
= 3,75 m
Uji Kompetensi
Kerjakan soal-soal berikut
dengan benar!
- Dua buah benda masing-masing massanya 10 kg dan 20 kg terpisahkan pada jarak 2 meter satu dengan yang lain. Tentukan gaya gravitasi antara kedua benda itu!
- Gaya tarik gravitasi antara du buah benda bermassa adalah 2,001 x 10-10 N. Bila massa benda adalah 3 kg dan 9kg. Tentukanlah jarak antara kedua benda itu!
- Massa sebesar 5 kg terpisah pada jarak 2 meter dari massa yang lain. Gaya gravitasi antara kedua benda adalah sebesar 2,5 x 10-10. Tentukan massa benda yang lain!
- Tiga buah bola bermassa masing-masing 1kg, 2kg dan 3kg diletakkan pada titik sudut segitiga sama sisi dengan sisi 1 meter. Tentukanlah gaya yang dialami oleh bola bermassa 1 kg dalam susunan ini!
- Dua buah bola bermassa masing-masing 4 kg terpisah pada jarak 2 meter. Tentukanlah gaya tarik gravitasi yang dialami oleh bola bermassa 5 kg yang terletak pada jarak 2 meter dari kedua massa tersebut!
- Sebuah bola bermassa 3 kg terletak pada titik pusat sistem sumbu koordinat. Bola lainya yang masing-masing bermassa sebesar 16 kg, 36 kg dan 25 kg terletak pada titik-titik ( 4,0 ), ( 4,5 ) dan ( 0,5 ). Satuan koordinat dalam meter. Tentukanlah gaya yang dialami oleh bola bermassa 3 kg itu!
- Dua massa masing-masing dari 2kg dan 8 kg terpisah sejauh 1,2 meter. Tentukanlah gaya gravitasi pada massa 1 kg yang terletak pada suatu titik 0,4 meter dari massa 2 kg dan 0,8 meter dari massa 8 kg!
- Dua buah bermassa 2 kg dan 12,5 kg terpisah pada jarak 7 meter. Tentukanlah letak bola bermassa 6 kg sehingga gaya tarik gravitasi yang dialaminya sama dengan nol!
- Dua buah benda bermassa pada saat terpisah sejauh 2 meter saling mengerjakan gaya sebesar 4 g. Bila jarak antaranya di jadikan 4 meter, tentukanlah gaya tarik menarik yang dikerjakan kedua benda itu!
- Di titik A dan C dari suatu bujur sangkar ABCD ditempatkan massa sebesar 1 kg dan 0,5 kg. Bila gaya tarik menarik antara kedua massa tersebut besarnya 0,5 G newton, tentukanlah panjang sisi bujur sangkar tersebut.
B. Hukum-hukum Newton Tentang Gerak
1. Hukum I Newton
Sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam di
tempatnya sampai ada gaya luar lain yang memindahkannya, misalnya gaya tektonisme/gempa,
gaya mesin dari buldoser. Demikian pula bongkahan batu meteor di ruang angkasa
hampa udara sana akan terus bergerak selamanya dengan kecepatan tetap sampai
ada gaya yang mengubah kecepatannya misalnya gaya gravitasi suatu planet atau
gaya lain yang menghentikannya misalnya tubrukan dengan meteor lain. Memang benar bahwa
sebuah benda akan tetap diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya. Demikian
pula sebuah benda akan tetap bergerak lurus beraturan (kecepatan benda tetap)
jika gaya atau resultan gaya pada benda nol. Pernyataan ini merupakan
pernyataan alami, dan apabila digabung akan merupakan rumusan hukum I Newton
yang menyatakan bahwa :
Sebuah benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus
beraturan jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda itu. Jadi, jika jumlah gaya-gaya yang
bekerja pada benda adalah nol, maka ada dua kemungkinan keadaan benda yaitu benda dalam keadaan diam atau benda sedang bergerak dengan kecepatan
benda konstan.
Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah
dipahami, yaitu memang sebuah benda akan tetap diam bila benda itu tidak
dikenai gaya lain.
Tentunya gaya-gaya konservatif seperti gaya berat dan gaya
normal selalu ada dan sama besar serta berlawanan sehingga saling meniadakan.
Keadaan benda diam demikian itu disebut keseimbangan.
Jadi jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda
sama dengan nol (SF = 0), maka percepatan benda juga sama
dengan nol (a = 0) dan benda tersebut :
- Jika dalam keadaan diam
akan tetap diam, atau
- Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak
lurus beraturan.
Bagian kedua dari pernyataan itu dapat dipahami sebagai
berikut. Jika lintasan awal gerak benda itu perlu suatu dorongan (yang dalam
hal ini disebut gaya atau resultan gaya). Begitu pula bila diinginkan mengubah
kecepatan benda baik mempercepat atau memperlambat, maka juga diperlukan gaya.
Jadi bila tidak ada gaya atau resultan gayanya nol maka bentuk lintasan lurus
dan kecepatan benda akan selalu tetap.
Jadi benda akan selalu berusaha mempertahankan keadaan
awal jika benda tidak dikenai gaya atau resultan gaya. Hal ini yang menyebabkan
seringnya hukum I Newton disebut sebagai hukum kelembaman/inertia (malas/inert
untuk berubah dari keadaan awal).
Dalam persamaan matematis hukum I Newton sering
dituliskan sebagai berikut.
S F = 0
dimana S F adalah resultan gaya yang bekerja
pada benda.
Kesimpulan : SF = 0 dan
a = 0 Karena benda bergerak translasi, maka pada sistem koordinat Cartesius
dapat dituliskan
Fx = 0 dan Fy = 0.
Diskusi Kelompok
Diskusikan bersama dengan
teman kelompokmu!
1.
Mengapa pada saat di dalam bus
yang melaju sambil membelok ke kanan kita serasa terdorong ke kiri, dan
sebaliknya saat bus membelok ke kiri kita serasa terdorong ke kanan ?
2.
Mengapa pada saat Anda duduk
tenang di dalam mobil yang melaju dengan tenang tiba-tiba direm mendadak tubuh
Anda bergerak maju ke depan ?
3.
Menara pisa salah satu
keajaiban dunia, terkenal sebagai menara yang miring. Dan kemiringan itu selalu
bertambah setiap waktu. Mengapa demikian ? Dapatkah laju kemiringan itu
dihentikan ?
2. Hukum II
Newton
Bila ada resultan gaya yang timbul pada sebuah benda,
dapat dipastikan benda tersebut akan bergerak dengan suatu percepatan tertentu.
Bila benda semula dalam keadaan diam akan bergerak dipercepat dengan percepatan
tertentu, sedangkan bila benda semula bergerak dengan kecepatan tetap akan
berubah menjadi gerak dipercepat atau diperlambat. Resultan gaya yang bekerja pada benda yang bermassa konstan adalah
setara dengan hasil kali massa benda dengan percepatannya. Pernyataan
inilah yang dikenal sebagai hukum II Newton. Secara matematis hukum tersebut
dapat dirumuskan sebagai berikut.
S F = m . a
dimana m
adalah massa benda dalam satuan kg, a
adalah percepatan benda dalam satuan m/s2, dan S F adalah resultan gaya yang
bekerja pada benda.
S F adalah resultan gaya yang menjumlahkan
beberapa gaya pada benda.
Contoh:
1.
Jika pada benda bekerja banyak
gaya yang horisontal maka berlaku :
F = m . a
F1
+ F2 - F3 = m . a
Arah gerak benda sama dengan F1 dan F2 jika F1
+ F2 > F3
Arah gerak benda sama dengan F3 jika F1 + F2
< F3
2. Jika pada beberapa benda
bekerja banyak gaya yang horisontal maka berlaku :
F =m . a
F1 + F2 - F3
= ( m1 + m2 ) . a
3. Jika pada benda bekerja
gaya yang membentuk sudut q dengan
arah mendatar maka berlaku :
F cos q = m . a
Hukum II Newton inilah yang boleh kita sebut sebagai
hukum Newton tentang gerak.
Uji Kompetensi
Selesaikan permasalahan di
bawah ini!
1. Sepeda dikayuh dengan
kecepatan 36 km/jam, dalam waktu 10 detik mendapat tambahan dari gaya otot
sehingga kecepatannya berubah menjadi 72 km/jam. Bila
percepatan gaya yang bekerja pada benda adalah 60 N, berapakah massa sepeda itu?
3. Hukum III
Newton
Hukum III Newton mengungkapkan bahwa,
gaya-gaya aksi dan reaksi oleh dua buah
benda pada masing-masing benda adalah sama besar dan berlawanan arah.
Penekanan pada hukum ini adalah
adanya dua benda, dalam arti gaya aksi diberikan oleh benda pertama, sedangkan
gaya reaksi diberikan oleh benda kedua. Hukum ini dikenal sebagai hukum
aksi-reaksi, dan secara matematis dapat di tuliskan sebagai berikut.
S Faksi = - S Freaksi
Yang menjadi penekanan dalam hukum ini
adalah bahwa gaya aksi dan gaya reaksi yang terjadi adalah dari dua benda yang
berbeda, bukan bekerja pada satu benda yang sama. Gaya berat dan gaya normal
pada sebuah buku yang tergeletak di meja bukan merupakan pasangan gaya
aksi-reaksi.
Pekerjaan Rumah
1. Bagaimanakah menggambarkan gaya aksi dan
reaksi pada seorang anak yang sedang mendorong tembok ?
2.
Gambarkan
gaya aksi dan gaya reaksi pada seorang siswa yang
sedang menarik gerobak
C. Gaya Gesek
Statis dan Gaya Gesek Kinetis
Secara
umum, gaya gesek suatu benda dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis
terjadi saat benda dalam keadaan diam atau tepat akan bergerak. Sedang gaya
gesek kinetik terjadi saat benda dalam keadaan bergerak.
Gaya
gesek merupakan gaya sentuh, artinya
gaya ini muncul jika permukaan dua zat bersentuhan secara fisik, di mana gaya
gesek tersebut sejajar dengan arah gerak benda dan berlawanan dengan arah gerak
benda. Untuk menentukan gaya gesek suatu benda perhatikan beberapa langkah
sebagai berikut!
1. Analisislah komponen-komponen gaya yang
bekerja pada benda dengan menggambarkan uraian gaya pada benda tersebut.
Peruraian gaya-gaya ini akan membuat kita lebih mudah memahami permasalahan.
2. Tentukan besar gaya gesek statis maksimun
dengan persamaan:
fsmak = ms . N
dimana :
fsmak
= gaya
gesek statis maksimum (N)
ms = koefisien gesek statis. Nilai koefisien ini
selalu lebih besar dibanding
nilai
koefisien gesek kinetis (tanpa satuan)
N = gaya
normal yang bekerja pada benda (N)
3. Tentukan
besar gaya yang bekerja pada benda yang memungkinkan menyebabkan benda bergerak.
Kemudian bandingkan dengan gesar gaya gesek statis maksimum.
a. Jika gaya penggerak lebih besar dari gaya gesek statis maksimum, maka benda bergerak. Gaya gesek yang bekerja
adalah gaya gesek kinetis, dengan demikian:
fk = mk . N
dimana
:
fk
= gaya
gesek kinetis (N)
mk = koefisien gesek kinetis (tanpa satuan)
N = gaya
normal yang bekerja pada benda (N)
b. Jika gaya penggerak sama dengan gaya gesek statis maksimum maka benda dikatakan tepat
akan bergerak. Artinya masih tetap belum bergerak, sehingga gaya gesek yang
bekerja pada benda sama dengan gaya
gesek statis maksimumnya.
c. Jika gaya penggeraknya lebih kecil dari
gaya gesek statis maksimumnya maka benda dikatakan belum bergerak. Gaya gesek
yang bekerja pada benda sebesar gaya penggerak yang bekerja pada benda.
1. Gaya Gesek pada
Bidang Datar
Agar
dapat memahami bekerjanya sebuah gaya gesek pada bidang datar perhatikan
analisis beberapa contoh soal berikut ini:
Contoh :
1. Sebuah buku bermassa 200 gram berada di atas
meja yang memiliki koefisien gesek statik dan kinetik dengan buku sebesar 0,2
dan 0,1. Jika buku didorong dengan gaya 4 N sejajar meja, maka tentukan besar gaya gesek buku pada meja
? (g = 10 m/s2)
Penyelesaian:
Langkah 1:
Uraikan atau gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada
buku di atas meja.
Langkah 2:
Tentukan gaya gesek statis maksimumnya:
fsmak = ms . N
fsmak = ms . w
fsmak = ms . m.g
fsmak = 0,2 . 0,2.10
fsmak = 0,4 N
Langkah 3 :
Bandingkan gaya penggeraknya (F = 4 N) dengan gaya gesek statis
maksimumnya. Ternyata gaya penggeraknya lebih besar dibanding dengan gaya gesek
statis maksimumnya, maka gaya gesek yang bekerja pada benda adalah gaya gesek
kinetis.
fk = mk . N
fk = mk . w
fk = mk . m.g
fk = 0,1 . 0,2.10
fk = 0,2 N
Jadi gaya geseknya f = 0,2 N
2.
Suatu hari Togar memindahkan sebuah balok bermassa 10 kg. Balok tersebut
berada di atas lantai dengan koefisien gesek statis 0,3 dan koefisien gesek
kinetik 0,2 terhadap balok. Jika balok ditarik dengan gaya 5 N sejajar lantai,
tentukan besar gaya gesek yang bekerja pada balok!
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan atau gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada balok.
|
Langkah 2 :
Tentukan gaya gesek statis maksimumnya :
fsmak = ms . N
fsmak = ms . w
fsmak = ms . m.g
fsmak = 0,3 . 10.10
fsmak = 30 N
Langkah 3 :
Bandingkan gaya penggeraknya (F = 5 N) dengan gaya gesek statis
maksimumnya. Ternyata gaya penggeraknya lebih kecil dibanding dengan gaya gesek
statis maksimumnya, maka gaya gesek yang bekerja pada benda adalah gaya yang
diberikan pada balok. Jadi gaya geseknya f = F = 5 N
3. Didi menarik balok di atas lantai
kasar dengan gaya 10 N. Jika gaya tarik yang dilakukan Didi membentuk sudut 60°
terhadap lantai, dan massa balok 8 kg, tentukan besar koefisien gesek
statisnya saat balok dalam keadaan tepat
akan bergerak!
Penyelesaian :
|
Uraikan atau gambarkan gaya-gaya yang
bekerja pada balok yang ditarik Didi.
Langkah 2 :
Saat tepat akan bergerak, maka gaya penggeraknya
(F cos a) sama dengan
gaya gesek statis maksimumnya.
F cos a = f smak
F cos a = m s N dimana N + F sin 60° = w karena SFy = 0
F cos a = m s (w – F sin 60°)
10 cos 60° = m s (8 . 10 – 10 (0,866))
5 = m s 71,33
m s
= 0,07
4.
Saat Hafidz menghapus papan tulis, ia menekan penghapus ke papan tulis
dengan gaya 8 N. Jika berat penghapus
0,8 N dan koefisien gesek kinetis penghapus dan papan tulis 0,4, maka tentukan
gaya yang harus diberikan lagi oleh Hafidz kepada penghapus agar saat menghapus
ke arah bawah kecepatan penghapus adalah tetap !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada
penghapus di papan tulis.
|
Keterangan :
A = gaya tekan pada
penghapus ke
papan
tulis (N)
N = gaya normal (N)
w = gaya berat penghapus (N)
B = gaya dorong ke
penghapus
ke
arah bawah (N)
f = gaya gesek dalam soal ini adalah gaya gesek
kinetis (N)
Langkah 2 :
Pada sumbu x, penghapus tidak mengalami
pergerakan, artinya kedudukannya tetap. Penghapus tidak masuk pada papan tulis,
juga tidak meninggalkan papan tulis, sehingga resultan pada sumbu x atau sumbu
mendatar adalah nol
S Fx = 0
A – N = 0
A = N
8 newton = N
N = 8 newton
Langkah 2 :
Pada sumbu y, penghapus bergerak ke bawah dengan kecepatan tetap.
Suatu benda yang memiliki kecepatan tetap berarti tidak meliliki perubahan
kecepatan, sehingga nilai percepatannya adalah nol, sehingga pada sumbu y
berlaku persamaan :
S Fy = 0
fk – w – B = 0
mk. N – w – B = 0
0,4 . 8 – 0,8 – B = 0
B = 2,4 N
5.
Sebuah balok bermassa 400 gram berada di atas lantai datar dengan
koefisien gesek statis dan kinetis 0,2 dan 0,1. Jika balok yang mula-mula diam
diberi gaya mendatar sebesar 4 N selama 5 sekon, tentukan percepatan yang
dialami balok!
|
Langkah 1:
Uraikan komponen gaya yang bekerja:
Langkah 2 :
Tentukan besar gaya gesek statis
maksimumnya :
fsmak = ms . N
fsmak = ms . m . g
fsmak = 0,2 . 0,4 . 10
fsmak = 0,8 N
Langkah 3 :
Bandingkan gaya penggerak F = 4 N dengan fsmak.
Ternyata F lebih besar dibandingkan dengan fsmak, sehingga benda
bergerak, dan besar gaya geseknya adalah gaya gesek kinetis.
f = mk . N
f = mk . m . g
f = 0,1 . 0,4 . 10
f = 0,4 N
Langkah 4 :
Masukkan dalam persamaan hukum Newton yang
ke II
S F = m . a
F – f = m . a
4 – 0,4 = 0,4 . a
3,6 = 0,4 . a
a = 9 m/s2
Jadi percepatannya sebesar 9 m/s2.
6. Sebuah mobil mainan yang
mula-mula diam memiliki massa 500 gram, berjalan di atas lantai yang mempunyai
koefisien gesek kinetis 0,2 dan koefisien gesek statis 0,4. Jika mesin mobil
menghasilkan gaya dorong sebesar 10 N dalam 2 sekon, maka tentukan jarak yang
ditempuh mobil mainan itu selama gayanya bekerja!
Penyelesaian:
Langkah 1:
Uraikan komponen gayanya:
Gaya normal merupakan resultan dari gaya
normal yang bekerja pada masing-masing roda. Begitu juga gaya gesek merupakan
resultan dari gaya gesek yang bekerja pada roda.
Langkah 2 :
Tentukan gaya gesek statis maksimumnya :
fsmak = ms . N
fsmak = ms . m . g
fsmak = 0,4 . 0,5 . 10
fsmak = 2 N
Langkah 3:
Bandingkan gaya penggerak F = 10 N dengan
fsmak. Ternyata F lebih besar dibandingkan dengan fsmak,
sehingga benda bergerak, dan besar gaya geseknya adalah gaya gesek kinetis.
f = mk . N
f = mk . m . g
f = 0,2 . 0,5 . 10
f = 1 N
Langkah 4:
Masukkan dalam persamaan hukum Newton yang
ke II
S F = m . a
F – f = m . a
10 – 1 = 0,5 . a
9 = 0,5 . a
a = 18 m/s2
Langkah 5:
Masukkan dalam persamaan :
St = vo . t + ½ .
a. t2
St = 0 . 2 + ½ .
18. 22 (mula-mula diam berarti vo = 0)
St = 36 m.
7. Fitri mendorong balok yang mula-mula diam di
atas lantai dengan koefisien gesek statis dan kinetis 0,3 dan 0,1. Jika massa
balok 4 kg dan gaya mendatar yang diberikan 20 N selama 5 s, maka tentukan
kecepatan akhir dari balok!
|
Langkah 1:
Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada balok.
Langkah 2:
Bandingkan gaya penggerak dengan gaya
gesek statis maksimumnya.
fsmak = ms . N
fsmak = ms . m . g
fsmak = 0,3 . 4 . 10
fsmak = 12 N
Langkah 3:
Bandingkan gaya penggerak F = 20 N dengan
fsmak. Ternyata F lebih besar dibandingkan dengan fsmak,
sehingga benda bergerak, dan besar gaya geseknya adalah gaya gesek kinetis.
f = mk . N
f = mk . m . g
f = 0,1 . 4 . 10
f = 4 N
Langkah 4:
Masukkan dalam persamaan hukum II Newton
S F = m . a
F – f = m . a
20 – 4 = 4 . a
16 = 4 . a
a = 4 m/s2
Langkah 5:
Masukkan dalam persamaan :
Vt = Vo + a . t
Vt = 0 + 4 . 5
Vt = 20 m/s
8. Dua balok A dan B bertumpukan di atas lantai
seperti gambar. Massa balok A yang berada di bawah adalah 3 kg dan massa balok
B yang di atas adalah 2 kg. Koefisien gesek statis dan kinetis antara balok A
dan B adalah 0,3 dan 0,2, sedang koefisien gesek statis dan kinetis antara
balok A dan lantai adalah 0,2 dan 0,1. Tentukan percepatan maksimum sistem agar
balok B tidak tergelincir dari balok A yang ditarik gaya F!
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan komponen-komponen gaya yang
bekerja pada sistem.
Keterangan :
Nba = gaya normal pada balok b
terhadap balok a
|
Nab = gaya normal pada balok
a terhadap b
Na lantai= gaya normal pada balok a terhadap lantai
wb = berat benda b
wa = berat benda a
fba = gaya gesek benda b
terhadap a
fab = gaya gesek benda a
terhadap b
fa = gaya gesek benda a
terhadap lantai
F = gaya tarik pada sistem di benda A
Jika diuraikan, gaya yang bekerja pada tiap-tiap balok adalah:
Pada balok A Pada
balok B
|
|||
|
|||
Langkah 2:
Pada benda B (balok atas), benda
tidak bergerak vertikal, sehingga resultan pada sumbu y bernilai nol. Dengan
demikian akan diperoleh :
S Fy = 0
Nba – wb =
0
Nba = wb
Nba = mb .
g
Nba = 2 . 10 = 20
N dimana besar nilai Nba sama
dengan Nab, hanya arah berlawanan
Langkah 3:
Pada benda A, benda juga tidak
bergerak secara vertikal. Resultan gaya vertikal yang bekerja pada benda A bernilai
nol, sehingga diperoleh:
S Fy = 0
N a lantai – Nab – wa
= 0
N a lantai – Nba – ma
. g = 0
N a lantai – 20 – (3 . 10) = 0
N a lantai – 20 – 30 = 0
N a lantai = 50 N
Langkah 4:
Sistem tersebut melibatkan benda A dan B dengan
arah gerak benda ke kanan. Gaya-gaya mendatar (sumbu x) yang diperhatikan
adalah gaya yang sejajar dengan gerakan benda, sehingga diperoleh:
S Fx = m . a
F + fba – fab – f a
lantai = (ma + mb) . a
(fba dan fab
merupakan pasangan gaya aksi reaksi yang memiliki besar sama, namun arah
berlawanan dan bekerja pada dua benda, yaitu fba pada balok B, dan fab
pada balok A, sehingga keduanya dapat saling meniadakan)
F – f a lantai = (ma
+ mb) . a
karena persoalan dalam hal ini adalah
percepatan maksimum sistem maka sistem diasumsikan dalam keadaan bergerak. Gaya
gesek balok pada lantai adalah gaya gesek kinetis.
F - mk . N a lantai = (ma + mb)
. a (Na lantai diperoleh dari
langkah 3)
F – 0,1 . 50 = (3 + 2) . a
F – 5 = 5 a
sehingga a = (persamaan 1)
Langkah 5:
Besar percepatan sistem ini berlaku untuk
benda A dan benda B, sehingga jika persamaan (1) diberlakukan pada balok B,
maka besar resultan gaya di balok B pada arah mendatar dapat dinyatakan:
S Fx = m . a
fba = mb . a
nilai gaya gesek pada balok B (fba),
merupakan nilai gaya gesek statis maksimum, agar diperoleh percepatan maksimum
dalam sistem, dan balok B tetap tidak bergerak terhadap balok A :
fba = fsmak
fsmak = mb . a persamaan (1) kemudian di
substitusikan dalam persamaan ini
ms . Nba = mb .
ms . wb = mb .
ms . mb .g = mb .
ms . g =
0,3 . 10 =
15 = F – 5
F = 20 N
(gaya maksimum yang dapat diberikan pada
sistem agar balok B tidak bergerak ke belakang)
Besar percepatan sistem yang nilainya sama
untuk balok A dan B diperoleh dengan memasukkan nilai F dalam persamaan (1),
yaitu:
a =
a =
a = 3 m/s2
Percepatan maksimum pada sistem adalah 3 m/s2
9. Balok A =
2 kg dihubungkan dengan tali ke balok B = 4 kg pada bidang datar, kemudian
balok B dihubungkan dengan katrol di tepi bidang datar, lalu dihubungkan dengan
balok C = 4 kg yang tergantung di samping bidang datar. Jika koefisien gesek
kinetik dan statis antara balok A dan B terhadap bidang datar adalah 0,3 dan
0,2, dan massa katrol diabaikan, maka tentukan tegangan tali antara balok A dan
B !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada sistem
|
Langkah 2 :
Tentukan gaya gesek statis maksimum dari benda A dan B :
f smak a = ms . Na dimana
Na = wa =
ma . g sehingga:
f smak a = ms . ma . g
f smak a = 0,3 . 2 . 10
f smak a = 6 N
f smak b = ms . Nb dimana
Nb = wb =
mb . g sehingga
:
f smak b = ms . mb . g
f smak b = 0,3 . 4 . 10
f smak b = 12 N
Sedang gaya penggerak sistem adalah wc:
wc = mc . g
wc = 4 . 10
wc = 40 N
Ternyata gaya penggerak 40 N, dan gaya
penghambat 6 + 12 = 18 N, sehingga masih besar gaya penggerak, maka sistem
dalam keadaan bergerak, dan gaya gesek yang diperhitungkan adalah gaya gesek
kinetis.
f k a = mk . Na dimana
Na = wa =
ma . g sehingga
:
f k a = mk . ma . g
f k a = 0,2 . 2 . 10
f k a = 4 N
f k b = mk. Nb dimana Nb = wb = mb
. g sehingga :
f k b = mk . mb . g
f k b = 0,2 . 4 . 10
f k b = 8 N
Langkah 3:
Gunakan hukum Newton yang kedua:
S F = m .a
(gaya yang searah gerakan benda bernilai
positif, yang berlawanan bernilai negatif)
wc – T2 + T2
– T2 + T2 – fkb – T1 + T1
– fka = (ma + mb + mc) . a
40 – 8 – 4
= (2 + 4 + 4) . a
28 = 10 . a
a = 2,8 m/s2
Tegangan tali antara A dan B adalah T1,
yang dapat diperoleh dengan memperhatikan balok A atau B.
Misalkan diperhatikan balok A, maka
diperoleh:
S Fa = ma . a
T1 – 4 = 2 . 2,8
T1 – 4 = 5,6
T1 = 9,6 N
Dengan
memperhatikan beberapa contoh latihan untuk penerapan hukum Newton pada bidang
datar, diharapkan kalian mengulang-ulang contoh yang telah diberikan dengan
batas penggunaan waktu yang telah ditetapkan. Semakin paham terhadap contoh
permasalahan yang diberikan, maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk
mengerjakan soal.
Uji Kompetensi
Kerjakan latihan berikut dengan benar!
1. Sebuah
balok dengan massa 2 kg diletakkan di atas meja yang mempunyai koefisien gesek
statis dan kinetis 0,4 dan 0,2. Tentukan gaya gesek yang bekerja pada balok,
jika balok ditarik gaya mendatar sebesar 4 N !
2. Dua
balok A = 3 kg dan B = 5 kg dihubungkan tali dan diletakkan di atas lantai yang
mempunyai koefisien gesek statis dan kinetis 0,2 dan 0,1. Jika balok B ditarik
gaya 40 N dengan arah 60° terhadap bidang datar, maka tentukan tegangan tali
antara balok A dan B.
3. Balok
bermassa 200 gram yang mula-mula diam diberi gaya mendatar 1 N selama 10 sekon.
Jika balok berada di atas lantai dengan koefisien gesek statis dan kinetis 0,2
dan 0,1, tentukan jarak yang ditempuh balok selama diberi gaya !
4. Dua
balok A = 0,5 kg dan B = 2 kg ditumpuk, dengan balok A di atas dan balok B di
bawah. Jika koefisien gesek statis dan kinetis antara balok A dan B adalah 0,2
dan 0,1, serta koefisien gesek statis
dan kinetis antara balok B dengan lantai adalah 0,3 dan 0,1, maka tentukan gaya
maksimum yang dapat digunakan untuk menarik B agar balok A tidak bergerak
terjatuh dari atas balok B !
Kegiatan Kelompok
Lakukanlah percobaan berikut bersama kelompokmu!
1. Menentukan
koefisien gesek statis suatu benda pada sebuah permukaan.
Petunjuk
teknis :
Gunakan
suatu benda yang dapat diubah-ubah massanya. Tariklah bahan tersebut pada
sebuah permukaan dengan menggunakan dinamometer. Pada saat benda tepat akan
bergerak, dynamometer akan menunjukkan nilai gaya gesek statis maksimumnya.
2. Menggambarkan
grafik hubungan gaya gesek statis dan kinetis
Petunjuk
teknis :
Gunakan
suatu bahan, kemudian tariklah dengan dynamometer. Gambarkan dengan grafik
besarnya gaya yang digunakan untuk menggerakkan benda dari keadaan diam hingga
memiliki kecepatan tertentu.
2. Gaya
Gesek pada Bidang Miring
|
berat
pada sebuah truk, cenderung menggunakan bidang miring? Apakah bidang miring
tersebut memberikan keuntungan mekanik? Apa yang akan terjadi jika balok
tersebut diangkat secara vertikal ke atas truk? Manakah yang lebih
menguntungkan, menggunakan bidang miring atau diangkat secara langsung?
Diskusi Kelompok
Buatlah kelompok beranggotakan 5 orang!
Diskusikan pengaruh adanya gesekan pada bidang miring! Jelaskan manfaat atau
kerugian dengan adanya gaya gesek pada bidang miring! Sebutkan pula alat yang
memanfaatkan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari! Kumpulkan hasil diskusi
kalian kepada guru untuk dinilai!
Bidang
miring dapat menyebabkan suatu benda bergerak atau diam. Prinsip untuk memahami
gaya yang mempengaruhi gerakan pada bidang miring sama dengan pada bidang datar.
Akan tetapi peruraian gaya pada bidang miring tidak sama dengan bidang datar.
Perhatikanlah penyelesaian contoh soal sebagai berikut:
Contoh:
|
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Gambarkan peruraian gayanya
Langkah 2 :
Tentukan gaya gesek statis maksimumnya :
fsmak = ms . N
fsmak = ms . w cos 30°
fsmak = ms . m . g . cos 30°
fsmak = 0,25 . 0,2 . 10 .
fsmak = 0,25 .
fsmak = 0,433 N
Langkah 3 :
Tentukan gaya penggeraknya :
Fmiring = w sin 30
Fmiring = m . g. . sin 30
Fmiring = 0,2 . 10 . 0,5
Fmiring = 1 N
Langkah 4 :
Membandingkan gaya penggerak terhadap gaya
gesek statis maksimumnya.
Ternyata gaya penggeraknya lebih besar
dibanding gaya gesek statis maksimumnya, sehingga benda bergerak. Gaya gesek
yang digunakan adalah gaya gesek kinetis.
fk = mk . N
fk = mk . w cos 30°
fk = mk . m . g . cos 30°
fk = 0,1 . 0,2 . 10 .
fk = 0,1 .
fk = 0,173 N
|
Penyelesaian:
Langkah 1:
Uraikan komponen gaya yang bekerja
Langkah 2:
Tentukan gaya gesek statis maksimumnya:
fsmak = ms . N
fsmak = ms . w cos 30°
fsmak = ms . m . g . cos 30°
fsmak = 0,2 . 2 . 10 .
fsmak = 2 .
fsmak = 3,46 N
Langkah 3 :
Tentukan gaya penggeraknya:
Fmiring = w sin 30°
Fmiring = m . g . sin 30°
Fmiring = 2 . 10 . 0,5
Fmiring = 10 N
Langkah 4:
Membandingkan gaya penggerak terhadap gaya
gesek statis maksimumnya.
Ternyata gaya penggeraknya lebih besar
dibanding gaya gesek statis maksimumnya, sehingga gaya gesek yang berlaku
adalah gaya gesek kinetis.
fk = mk . N
fk = mk . w cos 30°
fk = mk . m . g . cos 30°
fk = 0,1 . 2 . 10 .
fk = 1 .
fk = 1,73 N
Langkah 5:
Gunakan hukum Newton tentang gerak:
S F mendatar = m . a
F miring – fk = m . a
10 – 1,73 = 2 . a
a = 4,135 m/s2 maka lintasan yang ditempuh pada
bidang miring adalah:
St = vo . t + ½ a t2
St = 0 + ½ . 4,135 . 22
St = 8,27 m
3. Seorang
pemain ski mulai meluncur pada suatu bidang miring dengan kemiringan 37°.
Tentukan kecepatannya setelah menempuh waktu 6 s , jika koefisien gesek sepatu
pemain ski dan es adalah 0,1!
Penyelesaian:
Langkah 1:
Uraikan komponen gayanya!
|
Langkah 2 :
Kecepatan akhir dan koefisien gesek yang diketahuhi
hanya satu yaitu 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa pemain ski dapat bergerak. Gaya
penggeraknya lebih besar dibanding gaya gesek statis maksimumnya, sehingga gaya
geseknya tentunya senilai dengan gaya gesek kinetisnya. sin 37° = 0,6 dan cos 37° =
0,8 .
Gaya
gesek kinetis:
fk = mk . N
fk = mk . w cos 37°
fk = mk . m . g . cos 37°
fk = 0,1 . m . 10 . 0,8
fk = 0,8 m N
Gaya
penggerak:
Fmiring = w sin 37°
Fmiring = m . g. . sin 37°
Fmiring = m . 10 . 0,6
Fmiring = 6 m N
Langkah 3:
Gunakan hukum Newton tentang gerak:
S F mendatar = m . a
F miring – fk = m .
a
6 m – 0,8 m = m . a semua ruas dibagi dengan m, maka
a = 5,2 m/s2 maka
kecepatan akhirnya adalah :
vt = vo + a . t
vt = 0 + 5,2 . 6
vt = 31,2 m/s
Uji Kompetensi
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
1. Suatu
balok berada pada bidang miring dengan kemiringan 37°. Jika massa balok 4 kg
dan koefisien gesek statis dan kinetis balok terhadap bidang miring adalah 0,3
dan 0,1. Mula-mula balok diam, tentukan:
a. pecepatan balok
b. kecepatan balok setelah 2 sekon
c. jarak yang ditempuh balok dalam 2 sekon
|
a. percepatan sistem
b. tegangan tali antara balok I dan II
3. Gaya Gesek pada Tikungan Datar dan Tikungan
Miring
Pada
saat suatu benda bergerak di suatu tikungan ada unsur gaya sentripetal yang
mengarah ke pusat lingkaran. Agar suatu benda dapat melakukan gerak melingkar
dalam suatu tikungan tanpa selip atau tergelincir maka besar dari gaya gesek
statisnya sama dengan gaya sentripetalnya.
Fs
= m . dan
fs = ms . N
Keterangan :
Fs = gaya sentripetal (N)
m = massa benda (kg)
v = laju linier benda (m/s)
r = jari-jari gerak melingkar pada tikungan (m)
fs = gaya gesek statis (N)
ms = koefisien gesek statis (tanpa satuan)
N = gaya normal pada benda
(N)
Contoh:
1. Sebuah
mobil melaju pada sebuah tikungan datar dengan jari-jari kelengkungan 50 m.
Jika kecepatan mobil 72 km/jam, tentukan koefisien gesek antara ban mobil
dengan aspal jalan, agar mobil tidak selip!
Penyelesaian:
Langkah 1:
|
Langkah 2 :
Gaya gesek statis senilai dengan gaya
sentripetal
fs = Fs
ms . N = m . saat mobil di tikungan datar maka N =
w
ms . w = m .
ms . m . g = m .
ms . g
=
ms =
ms =
ms = 0,8
|
Penyelesaian:
Langkah 1:
Uraikan komponen gayanya!
|
Langkah 2 :
Ternyata terdapat 2 gaya yang mengarah ke
pusat lingkaran, sebagai peruraian dari gaya normal dan gaya gesek statis.
Dengan demikian, nilai gaya sentripetal senilai dengan jumlah kedua gaya
tersebut :
Fs = N sin 37° + fs
cos 37° persamaan (1)
karena N belum didefinisikan,
maka nilai gaya normal didefinisikan dari resultan arah sumbu Y (vertikal)
adalah nol, karena mobil tidak bergerak ke atas atau ke bawah.
S Fy = 0
N cos 37° – w – fs
sin37° = 0
N cos 37° – m . g – ms . N . sin 37° = 0
N . 0,8 – m . g – 0,9 . N . 0,6
= 0
0,8 N – 0,54 N = m . g
0,26 N = m . g
N =
Sehingga jika N dimasukkan ke
dalam persamaan (1) diperoleh :
Fs = N sin 37° + fs
cos 37°
m . = N sin 37° + ms N cos 37°
m . = . 0,6 + 0,9 . . 0,8
(semua ruas dibagi m)
= . 0,6 + 0,9 . . 0,8
= . 0,6 + 0,9 . . 0,8
= . 0,6 + 0,9 . . 0,8
=
v2 = 2030,77
v =
v = 45,06 m/s
Perlu
diperhatikan dalam memahami gerakan suatu benda di suatu tikungan adalah
gaya-gaya yang menuju pusat lingkaran. Hal tersebut berlaku baik pada bidang
datar maupun pada bidang miring. Dengan mengetahui gaya-gaya yang mengarah pada
pusat lingkaran, maka besar gaya sentripetal nilainya sama dengan gaya-gaya
tersebut.
D. Aplikasi Gaya-gaya
pada Sistem Benda
1. Pada Benda yang Diam di Lantai
Sebuah benda yang diam di atas lantai bekerja dua gaya yaitu gaya
berat benda (w) dan gaya tekan atau gaya normal (N)
N = w
|
w = gaya berat benda memberikan gaya aksi pada lantai.
N = gaya normal ( gaya yang tegak lurus permukaan tempat di mana
benda berada ).
Hal ini bukan pasangan Aksi - Reaksi.
|
Perhatikan beberapa keadaan dan besar gaya normal pada beberapa kasus lain. Gaya -
gaya yang bekerja pada benda tampak seperti pada gambar.
N = w cos q
|
N = w - F sin q
|
N = w + F sin q
|
2. Pasangan
Aksi - Reaksi pada Benda yang Digantung.
Balok digantung dalam keadaan diam pada tali vertikal. Gaya w1
dan T1 bukanlah pasangan gaya Aksi – Reaksi, meskipun besarnya sama,
berlawanan arah dan segaris kerja.
Sedangkan yang merupakan pasangan gaya Aksi – Reaksi adalah gaya : T1
dan T1’. Demikian juga gaya T2 dan T2’
merupakan pasangan gaya aksi - reaksi.
3.Hubungan Gaya Tegangan Tali (T) dengan Percepatan.
|
a. Bila benda dalam keadaan diam,
atau dalam keadan bergerak lurus
beraturan maka berlaku S F = 0,
sehingga diperoleh:
T = w
T = m . g
|
|
b. Bila benda bergerak ke atas dengan
percepatan a maka :
T = m . g + m . a
|
|
c. Benda bergerak ke bawah dengan
percepatan a maka :
T
= m . g - m . a
|
Hal khusus terjadi pada orang yang berada dalam lift atau elevator. Perhatikan
ilustrasi berikut. Seseorang yang berada dalam lift/elevator sambil menimbang
badan akan mendapati angka jarum timbangan berubah-ubah sesuai keadaan geraknya.
Angka jarum timbangan menunjukkan gaya normal. Bila lift diam gaya normal N =
gaya berat w. Namun bila lift bergerak ke atas di jumpai N lebih besar dariw,
sebaliknya bila lift bergerak turun N lebih kecil dari w. Ketika kabel penahan
lift putus dan orang bersama lift bergerak jatuh bebas maka jarum timbangan
menunjuk angka nol berarti gaya normal N = 0.
4. Benda pada sistem katrol tetap
|
Dua buah benda m1 dan m2
dihubungkan dengan karol tetap melalui sebuah tali yang diikatkan pada
ujung-ujungnya. Apabila massa tali diabaikan, dan tali dengan katrol tidak
ada gaya gesekan, maka akan berlaku persamaan-persamaan sebagai berikut.
Bila m1 > m2
maka sistem akan bergerak ke arah m1 dengan percepatan a.
Tinjau benda m1 Tinjau benda m2
T = m1.g - m1.a T = m2.g + m2.a
|
Karena gaya tegangan tali di mana-mana sama, maka kedua persamaan
dapat digabungkan dapat digabungkan :
m1 . g - m1 . a = m2
. g + m2 . a
m1 . a + m2 . a = m1
. g - m2 . g
( m1 + m2 ) . a = ( m1
- m2 ) . g
a =
Persamaan ini digunakan untuk mencari percepatan benda yang
dihubungkan dengan katrol.
Cara lain untuk mendapatkan percepatan benda pada sistem katrol
dapat ditinjau keseluruhan sistem :
|
Sistem akan bergerak ke arah m1 dengan percepatan a.
Oleh karena itu semua gaya yang terjadi yang searah dengan arah
gerak sistem diberi tanda positif, yang berlawanan diberi tanda negatif.
F = m . a
w1 - T + T - T + T - w2
= ( m1 + m2 ) . a
|
karena T di mana-mana besarnya sama maka T dapat dihilangkan.
w1 - w2 = (m1 + m2 ) . a
( m1 - m2 ) . g = ( m1
+ m2 ) . a
a =
Contoh:
1.
Pesawat Atwood seperti pada
gambar, terdiri dari katrol silinder yang licin tanpa gesekan. Massa m1
dan m2 masing- masing 5 kg dan 3 kg. Tentukan:
a.
Percepatan beban
b.
Tegangan tali
Jawab:
Benda m1 karena massanya lebih besar turun, sedangkan
benda m2 naik. Gaya tegangan tali di mana-mana sama karena katrol
licin tanpa gesekan.
a. Tinjau benda m1
Σ
F = m1 . a
W1 – T = m1
. a
5 . 10 – T = 5 . a
T
= 50 – 5a.
Tinjau benda m2:
Σ
F = m2 . a
T – W2 = m2
. a
T – 3.10 = 3 . a
T = 30 + 3a
Disubstitusikan harga T sama.
T = T
50 – 5a = 30 + 3a
8 a = 20
a = 2,5 m/s2
b. Untuk mencari besar T pilihlah salah satu persamaan.
T = 30 + 3a
T = 30 + 3 x 2,5
T = 30 + 7,5
T = 37,5 N
2.
Pesawat Atwood seperti pada
gambar, terdiri dari katrol silinder yang licin tanpa gesekan. Jika m1
= 50 kg , m2 = 200kg dan g =
10 m/det2 antara balok m1 dan bidang datar ada gaya gesek
dengan μ = 0,1. massa katrol 10 kg. hitunglah:
a.
percepatan sistem
b.
gaya tegang tali
Jawab:
a. Tinjau
m1:
Σ
F = m . a
T – fk
= m . a
T –
mk . N = m1 . a
T –
0,1 . m1 . g = m1 . a
T – 0,1 50 .
10 = 50 . a
T = 50 + 50a
Tinjau m2
(dan substitusikan nilai T):
Σ
F = m . a
w2
– T = m2 . a
m2
. g – T = m2 . a
200 . 10 – (50 + 50a) = 200 . a
2000 – 50 –
50a = 200 . a
1950 = 250 . a
a = 7,8
m/s2.
b.
Hitunglah nilai T
T
= 50 + 50a
T = 50 + 50 x 7,8
T = 50 + 390
T = 440 N
3.
Dua buah benda yang massanya m1
dan m2 dihubungkan dengan seutas tali melalui sebuah katrol bermassa
M dan berjari- jari R seperti ditunjukkan pada gambar. Permukaan meja licin
tanpa gesekan. Tentukan percepatan
masing- masing benda bila:
a.
katrol dapat dianggap licin sehingga
tali meluncur pada katrol!
b.
katrol cukup kasar sehingga
ikut berputar dengan tali!
Jawab:
a. katrol licin (T1 = T2 =
T) dan lantai licin (mk = 0)
Tinjau m1 :
Σ F = m . a
T = m1 . a
T = 3 . a
Tinjau m2 :
Σ F = m . a
w2 – T = m2 . a
m2 . g – T = m2 . a
5 . 10 – T = 5 . a
T = 50 – 5a
Substitusi:
T = T
3a = 50 – 5a
3a + 5a = 50
8a = 50
a = = 6,25 m/s2.
a.
katrol kasar
Tinjau katrol :
Σ τ = I . µ
T2
. R – T1 . R = ½ M . R2 . a/R
50
– 5a – 3a = ½ . 1 . a
50 = ½ a + 8a = 8,5 a
a = 50/8,5 = 5,88 m/s2.
4.
Bidang miring dengan sudut
kemiringan q = 30º, koefisien gesek 0,2. Ujung
bidang miring dilengkapi katrol tanpa gesekan. Ujung tali diatas bidang miring
diberi beban 4 kg. Ujung tali yang tergantung vertikal diberi beban dengan
massa 10 kg. Tentukanlah percepatan dan tegangan tali sistem tersebut.
Jawab:
Tinjau m1 : Σ F1
= m1 . a
T
– fk – w1 sin 30 = m1 . a
T
– mk . N – m1 g sin 30 = m1
. a
T – mk . m1 . g . cos 30 – m1
. g sin 30 = m1 . a
T – 0,2 . 4 . 10 . ½ - 4 . 10 . ½ = 4 . a
T – 4 - 20 = 4a
T = 26,928 + 4a
Tinjau m2 : Σ F = m2
. a
w2 – T = m2 . a
w2 . g – T = m2 . a
10 .10 – T = 10 .a
T = 100 – 10a
Substitusi: T = T
26,928 + 4a = 100 – 10a
14 a = 73,072
a
= 5,148 m/s2.
Jadi
gaya tegangan tali sebesar:
T = 100 – 10 . 5,148
=
48,52 N
Uji Kompetensi
Jawablah dengan benar soal-soal
berikut ini!
1. Sebuah lampu digantung
seperti pada gambar.
Berapakah gaya tegangan
talinya ?
2. Sebuah lampu digantung
seperti pada gambar.
Berapakah gaya tegangan
talinya ?
3. Sebuah
benda beratnya 200 N digantung dengan susunan seperti pada gambar.
Hitunglah gaya tegangan talinya ?
4. Sebuah
benda beratnya 200 N digantung dengan susunan seperti pada gambar.
Hitunglah gaya tegangan talinya ?
5. Dari gambar disamping
ini. Tentukan :
a. Gaya tegangan tali
b. Gaya yang dikerjakan engsel terhadap balok penopang.
Jika massa balok diabaikan.
6.
Kendaraan yang massanya 1000 kg
bergerak dari kecepatan 10 m/det menjadi 20 m/det selama 5 detik.
Berapakah gaya yang bekerja pada benda ?
7.
Kendaraan dengan massa 1000 kg
mempunyai rem yang menghasilkan 3000 N.
a.
Kendaraan bergerak dengan kecepatan 30
m/det, di rem.
Berapa lama rem bekerja sampai kendaraan
berhenti.
b.
Berapa jarak yang ditempuh kendaran selama rem bekerja ?
8.
Sebuah benda mendapat gaya
sebesar 30 N, sehingga dalam waktu 6 detik kecepatannya menjadi 30 m/det dari
keadaan diam.
Berapa
berat benda jika g = 10 m/det2.
9.
Pada sebuah benda yang
mula-mula berada dalam keadaan tidak bergerak bekerja gaya K selama 4,5 detik.
Setelah itu K dihilangkan dan gaya yang berlawanan arahnya dengan semula dan
besarnya 2,25 N mulai bekerja pada benda tersebut, sehingga setelah 6 detik
lagi kecepatannya = 0. Hitunglah gaya K.
10.
Benda massanya 10 kg tergantung
pada ujung kawat. Hitunglah besarnya tegangan kawat, jika :
a.
Benda ke atas dengan percepatan 5 m/det2.
b.
Benda ke bawah dengan percepatan 5 m/det2.
Pekerjaan Rumah
Kerjakanlah di buku tugasmu!
1. Suatu
sepeda motor melaju di tikungan datar dengan koefisien gesek statis antara ban
dan jalan adalah 1. Tentukan laju linier maksimum yang dapat dikendarai oleh
pengendara motor jika jari-jari kelengkungan tikungan adalah 40 m !
2. Mobil
yang dikendarai Akmal melaju pada tikungan miring dengan jari-jari tikungan 80
m dan kemiringan 37° terhadap horisontal. Tentukan laju linier maksimum mobil Akmal
agar tidak selip jika:
a. tikungan
licin
b. tikungan tidak licin dengan koefisien gesek
statis 1
Ulangan BAB 2
Soal-soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban
yang paling tepat!
1. Dua benda 5 kg dan 6 kg pada jarak 1 m. Jika tetapan gravitasi
universal G, maka gaya tarik-menarik kedua benda adalah ... .
a. 5 G N d. 15 G N
b. 6 G N e. 30 G N
c. 11 G N
2. Jika dua benda memiliki gaya tarik-menarik sebesar 4.000 N,
maka gaya tarik-menariknya kini setelah jaraknya dijadikan ½ kali semula adalah
....
a. 1.000 N d. 8.000 N
b. 2.000 N e. 16.000 N
c. 4.000 N
3. Suatu planet mempunyai massa 4 x 1020 kg dan
berjari-jari 4.000.000 km, maka percepatan gravitasi di permukaan planet adalah
... .
a. 2,34 G m/s2 d. 25 G m/s2
b. 4
G m/s2 e. 34,2 G m/s2
c. 16 G m/s2
4. Jika
percepatan gravitasi di permukaan planet 5 m/s2, maka percepatan
gravitasi pada ketinggian satu kali jari-jari planet dari permukaan planet
adalah ... .
a. 1,25 m/s2 d. 5 m/s2
b. 2,25 m/s2 e. 6,25 m/s2
c. 4,25 m/s2
5. Dua
benda berada pada garis lurus dan berjarak 0,4 m. Jika massa 1 = 10 kg, dan
massa 2 = 40 kg, maka letak benda ketiga dengan massa 3 = 1 kg terhadap massa 1
adalah ... .
a. 0,33 m d. 0,133 m
b. 0,29 m e. 0,003 m
c. 0,27 m
6. Dua
planet masing-masing bermassa m1 = 25 juta ton dan m2 =
400 juta ton, pada jarak 2 juta kilo meter. Letak suatu titik yang memiliki
medan gravitasi nol adalah ... .
a. 0,2 juta km dari m1 d. 0,4
juta km dari m2
b. 0,4 juta km dari m1 e. 0,5
juta km dari m2
c. 0,2 juta km dari m2
7. Gaya
gravitasi antar dua benda adalah ... .
a. sebanding dengan kuadrat massa benda
b. sebanding dengan kuadrat jarak benda
c. sebanding dengan jarak kedua benda
d. berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
kedua benda
e. berbanding terbalik dengan massa
masing-masing benda
8. Jika
jarak suatu titik dijadikan 2 kali jarak semula dari pusat suatu planet, maka
percepatan gravitasinya menjadi ... .
a. ¼ kali semula d. 2 kali semula
b. ½ kali semula e. 4 kali semula
c. tetap
9. Faktor-faktor
yang mempengaruhi gaya tarik-menarik dua benda di angkasa adalah ... .
(1) massa masing-masing benda
(2) jenis dari masing-masing benda
(3) jarak kedua benda
(4) intensitas dari masing-masing benda
Dari
pernyataan di atas yang benar adalah ... .
a. (1), (2), dan (3) d. (4) saja
b. (1) dan (3) e. semua benar
c. (2) dan (4)
10. Jika
suatu planet memiliki kala revolusi 8 tahun, maka jarak planet ke matahari
adalah ... .
a. ¼ sa d. 4 sa
b. ½ sa e. 8 sa
c. 2 sa
11. Menurut
hukum kedua Kepler, maka dalam waktu yang sama, garis khayal yang menghubungkan
suatu planet dengan matahari dalam orbit planet, akan membentuk suatu juring
yang memiliki luas ... .
a. ½ luas juring terbesar d. 4 kali luas juring lainnya
b. sama dengan juring yang lainnya e. kuadrat
luas juring lainnya
c. 2 kali luas juring lainnya
12. Jika
suatu benda di bumi memiliki berat 180 N, maka berat benda di bulan yang
memiliki gravitasi 1/9 kali gravitasi bumi adalah ... .
a. 1620 N d. 20 N
b. 180 N e. 9 N
c. 90 N
13.
Sebuah mobil massanya 2 ton dan
mula-mula diam. Setelah 5 detik kecepatan mobil menjadi 20 m/s. Gaya dorong
yang bekerja pada mobil ialah . . . .
a. 100 N
d. 800 N
b.
200 N e. 8000 N
c.
400N
14.
Apabila sebuah benda bergerak dalam
bidang datar yang kasar maka selama gerakannya. . . . .
a. gaya normal tetap dan
gaya gesekan berubah
b. gaya normal berubah
dan gaya gesekan tetap
c. gaya normal dan gaya
gesekan kedua-duanya tetap
a, gaya normal dan gaya
gesekan kedua-duanya berubah
e. gaya normal dan gaya
gesekan kadang-kadang berubah dan tetap bergantian
15.
Mobil 700 kg mogok di jalan
yang mendatar. Kabel horizontal mobil derek yang dipakai untuk menyeretnya akan
putus jika tegangan di dalamnya melebihi 1400 N (q = 10 m/s2). Percepatan maksimum yang
dapat diterima mobil mogok dan mobil derek adalah ....
a. 2 m/s2 d. 7 m/s2
b. 8 m/s2 e. 0 m/s2
c. 10 m/s2
16.
Pada sebuah benda yang
bergerak, bekerja gaya sehingga mengurangi kecepatan gerak benda tersebut dari
10 m/s menjadi 6 m/s dalam waktu 2 detik. Bila massa benda 5 kg, besar gaya
tersebut adalah ....
a. 5N d. 10N
b. 6 N e. 11N
c. 8N
17.
Peristiwa di bawah ini yang
tidak menunjukkan hukum kelembaman adalah ....
a. Bila mobil yang kita
tumpangi direm mendadak, tubuh kita terdorong ke depan b. Bila kita berdiri di mobil, tiba-tiba mobil bergerak maju
tubuh kita terdorong ke
belakang.
c. Pemain ski yang sedang
melaju, tiba-tiba tali putus, pemain ski tetap bergerak maju.
d. Pemain sepatu roda
bergerak maju, tetap akan bergerak maju walaupun pemain itu tidak memberikan gaya.
e. Penerjun payung
bergerak turun ke bawah walaupun tidak didorong dari atas.
18.
Jika gaya sebesar 1 N bekerja
pada benda 1 kg yang dapat bergerak bebas, maka benda akan mendapat . . ..
a. kecepatan sebesar 1
m/s
c. percepatan sebesar 1
m/s2
c. percepatan
sebesar 10 m/s2
d. kecepatan sebesar 10
m/s
e. kecepatan sebesar 10 m/s
19.
A naik bus yang bergerak dengan
kecepatan 40 km/jam. Tiba-tiba bus direm secara mendadak, akibatnya A terdorong
ke muka. Hal ini disebabkan karena .... a. gaya dorong bus
b. gaya dari rem
c. sifat kelembaman dari
A
d. sifat kelembaman dari
bus
e. gaya berat A
20.
Sebuah benda sedang meluncur
pada suatu bidang miring dengan kecepatan konstan, ini berarti . . . .
a. bidang itu merupakan
bidang licin sempurna
b. komponen berat dari
benda yang sejajar bidang miring harus lebih besar dari gaya geseknya
c. komponen berat dari
benda yang sejajar bidang miring harus lebih kecil dari gaya geseknya
d. komponen berat
dari benda yang sejajar bidang
miring harus sama dengan gaya
geseknya
e. berat benda harus sama dengan gaya geseknya
21.
Suatu benda bermassa 2 kg yang
sedang bergerak, lajunya bertambah dari 1 m/s menjadi 5 m/s dalam waktu 2 detik
bila padanya beraksi gaya yang searah dengan gerak benda, maka besar gaya
tersebut adalah ....
a. 2 N d.
8 N
b. 4 N e.
10 N
c. 5 N
22.
Sebuah mobil massanya 1 ton
selama 4 detik kecepatannya bertambah secara beraturan dan 10 m/det menjadi 18
m/det. Besar gaya yang mempercepat mobil itu adalah ....
a.
2000 N d. 8000 N
b.
4000 N e. 10000 N
c.
6000 N
23.
Benda massanya 2 kg berada pada
bidang horizontal kasar. Pada benda dikerjakan gaya 10 N yang sejajar bidang
horizontal, sehingga keadaan benda akan bergerak. Bila g = 10 m/s^2, maka
koefisien gesekan antara benda dan bidang adalah ....
a. 0,2 d.
0,5
b. 0,3 e. 0,6
c. 0,4
24.
Benda beratnya 98 newton (g =
10 m/s2) diangkat dengan gaya vertikal ke atas sebesar 100 newton,
maka percepatan yang dialami benda ....
a. nol
d. 2
m/s2
b. 0,2 m/s2 e. 5 m/s2
c. 0,4 m/s2
25.
Sebuah benda massanya 4 kg
terletak pada bidang miring yang licin dengan sudut kemiringan 45º terhadap
horizontal. Jadi, besar gaya yang menahan benda itu…. (g = 10 m/s2)
a. 2 N d.
40 N
b. 8 N e.
40 N
c. 20 N
26.
Kalau kita berada dalam sebuah
mobil yang sedang bergerak, kemudian mobil tersebut direm, maka badan kita
terdorong ke depan, hal ini sesuai …..
a. Hukum Newton I
b. Hukum Newton II
c. Hukum Aksi-Reaksi
d. Hukum Gaya berat
e. Hukum Pascal
27.
Pada benda bermassa m bekerja
gaya F ke atas yang menimbulkan percepatan a (percepatan gravitasi = g).
Hubungan besaran tersebut dapat dirumuskan …..
a. F = m.g d.
m.g = F + m.a
b. F = m (a + g) e. m.a
= F + m.g
c. F = m (a/2) + m.g
28.
Sebuah elevator yang massanya
1500 kg diturunkan dengan percepatan 1 m/s2. Bila percepatan
gravitasi bumi g = 9,8 m/s2, maka besarnya tegangan pada kabel penggantung
sama dengan……
a. 32400 N d.
14700 N
b. 26400 N e.
13200 N
c. 16200 N
29.
Gaya gesek pada benda yang
bergerak di atas lantai kasar …..
a. searah dengan arah
gerak
b. berlawanan dengan arah
gaya berat
c. menyebabkan benda
berhenti
d. mempunyai harga
maksimum pada saat benda akan bergerak
e. menyebabkan benda
bergerak lurus beraturan
30.
Dari hukum Newton II dapat
disimpulkan bahwa jika gaya yang bekerja pada sebuah benda berubah, maka . . .
.
a. massa dan
percepatannya berubah
b. massa dan percepatannya
tidak berubah
c. massa berubah dan
percepatannya tidak berubah
d. massa tidak berubah
dan percepatannya berubah
e. volumenya berubah
31.
Jika sebuah benda terletak pada
bidang miring, maka gaya normal pada benda itu.....
a. sama dengan berat
benda
b. lebih kecil dari berat
benda
c. lebih besar dari berat
benda
d. dapat lebih besar atau
lebih kecil dari berat benda
e. dapat sama atau tidak
sama dengan berat benda
32.
Seorang yang massanya 80 kg
ditimbang dalam sebuah lift. Jarum timbangan menunjukkan angka 1000 newton.
Apabila percepatan gravitasi bumi = 10 m/s2 dapat disimpulkan
bahwa....
a. massa orang di dalam
lift menjadi 100 kg
b. lift sedang bergerak
ke atas dengan kecepatan tetap
c. lift sedang bergerak ke
bawah dengan kecepatan tetap
d. lift sedang bergerak
ke bawah dengan percepatan tetap
e. lift sedang bergerak
ke atas dengan percepatan tetap
33.
Sebuah benda massanya 2 kg
terletak di atas tanah. Benda tersebut ditarik ke atas dengan gaya 30 N selama
2 detik lalu dilepaskan. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, maka
tinggi yang dapat dicapai benda adalah :
a. 10 meter d. 18 meter
b. 12 meter e. 20 meter
c. 15 meter
34.
Sebuah benda bermassa 20 kg
terletak pada bidang miring dengan sudut 30º
terhadap bidang horizontal, Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2
dan benda bergeser sejauh 3 m ke bawah, usaha yang dilakukan gaya berat
....
a. 60 joule d. 294,3 joule
b. 65,3 joule e. 588 joule
c. 294 joule
35.
Sebuah benda yang beratnya w
meluncur ke bawah dengan kecepatan tetap pada suatu bidang miring kasar. Bidang
miring tersebut membentuk sudut 30º dengan horizontal. Koefisien gesekan antara
benda dan bidang tersebut adalah ....
a. ½ w d.
1/3
b. ½ w e.
½
c. ½
36.
Sebuah benda yang massanya 1200
kg digantungkan pada suatu kawat yang dapat memikul beban maksimum sebesar 15.000
N. Jika percepatan gravitasi bumi sama dengan 10 m/s2, maka harga
maksimum percepatan ke atas yang diberikan pada beban itu sama dengan ....
36.a. 2,5 m/s2
d.
22,5 m/s2
b. 10,0 m/s2 e. 12,5 m/s2
c. 7,5 m/s2
37. Sebuah
balok bermassa 4 kg diatas lantai dengan koefisien gesek statis dan kinetis 0,4
dan 0,2. Jika balok ditarik gaya 6 N, maka besar gaya geseknya adalah ...
a. 40 N
b. 20 N
c. 16 N
d. 6 N
e. 2 N
38. Balok
bermassa 10 kg diletakkan di atas lantai dan didorong dengan gaya 20 N. Jika balok tepat akan
bergerak, maka besar koefisien gesek statisnya adalah ...
a. 0,6 d. 0,2
b. 0,4 e. 0,1
c. 0,3
39. Sebuah
uang logam diletakkan di atas buku. Tepat saat buku membentuk sudut 45°, uang logam
itu tepat akan bergerak, maka besar koefisien gesek statis dari buku dan uang
logam tersebut adalah ...
a. 1 d. 0,4
b. 0,9 e. 0,2
c. 0,5
40. Balok
bermassa 100 gram mula-mula diam di atas lantai dengan koefisien gesek statis
dan kinetis 0,2 dan 0,1. Jika balok tersebut diberi gaya mendatar 2 N selama 1
s maka jarak yang ditempuh balok adalah ....
a. 2 m d. 7,5 m
b. 3 m e. 9,5 m
c. 6 m
41. Balok
yang mula-mula diam dan bermassa 1 kg ditarik gaya 2 N selama 2 s. Jika gaya
yang diberikan membentuk sudut 60° terhadap bidang datar, serta besar koefisien
gesek statis dan kinetis adalah 0,4 dan 0,2, maka besar kecepatan akhir setelah
diberi gaya adalah ...
a. 0 m/s d. 4,25 m/s
b. 1,25 m/s e. 5 m/s
c. 3,3 m/s
42. Sebuah benda bermassa 0,5
kg di atas lantai mula-mula diam, kemudian diberi gaya mendatar 4 N selama 2
sekon. Jika koefisien gesek kinetis dan statis antara benda dan lantai 0,2 dan
0,4, maka kecepatan benda setelah diberi gaya selama 2 sekon adalah ....
a. 4 m/s d. 12 m/s
b. 6 m/s e. 15 m/s
c. 9 m/s
43. Dua balok I dan II
masing-masing bermassa 2 kg dan 4 kg dihubungkan dengan tali. Jika pada balok
II ditarik gaya sehingga percepatan sistem adalah 1 m/s2, dan
koefisien gesek kinetis kedua balok dengan lantai adalah 0,1, maka besar gaya
yang bekerja pada balok II adalah ...
a. 2 N d. 10 N
b. 4 N e. 12 N
c. 6 N
44. Sebuah balok berada pada
bidang miring dengan kemiringan 53°. Jika pada sudut tersebut benda tepat akan
bergerak maka koefisien gesek statis dari balok dan bidang miring adalah ....
a. 1/5 d. 3/4
b. 2/5 e. 1/2
c. 4/3
45. Sebuah balok I berada di
atas meja dihubungkan dengan balok II melalui sebuah tali dan katrol. Balok II
tergantung bebas di tepi meja. Balok II ditambah massanya sedikit demi sedikit.
Pada saat balok I akan mulai bergerak hal itu berarti ....
1 m1 = m2 3. w2 > fs1
2. w1 = w2 4. w2 = fs1
Dari pernyataan di atas
yang benar adalah....
a. 1,2 dan 3 d. 4 saja
b. 1 dan 3 e. semua benar
c. 2 dan 4
46. Sebuah mobil bermassa 3 ton
melewati tikungan dengan jari-jari 30 m
dan kemiringan jalan 37°. Jika jalan licin maka kecepatan maksimum dari mobil
agar tidak slip di tikungan tersebut adalah ....
a. 4 m/s d. 14 m/s
b. 7 m/s e. 15 m/s
c. 10 m/s
47. Tiga buah balok A, B dan C
berada di atas lantai dan masing-masing dihubungkan dengan tali yang massanya
diabaikan. Pada blok C ditarik gaya mendatar ke kanan sebesar 25 N. Jika massa
A = 4 kg, massa B = 3 kg, massa C = 2 kg dan koefisien gesek kinetis antara
semua balok dengan lantai adalah 0,25 maka perbandingan besar tegangan tali
antara A dan B dengan B dan C adalah ....
a. 5 : 8 d. 7 : 4
b. 4 : 7 e. 8 : 5
c. 1 : 1
48. Dua buah balok ditumpuk dan
diletakkan di atas meja licin, di mana
balok I diletakkan di atas dan balok II di bawah. Untuk menggeser balok m1
pada balok m2 diperlukan gaya 10 N, dan m2 = 3 m1.
Besar gaya F maksimum yang dapat diberikan pada balok bawah agar kedua balok
bergerak bersama-sama adalah ...
a. 10 N d. 40 N
b. 20 N e. 50 N
c. 30 N
49. Dua balok A = 3 kg dan B =
5 kg dihubungkan dengan tali dan diletakkan di atas lantai yang mempunyai
koefisien gesek statis dan kinetis 0,2 dan 0,1. Jika balok B ditarik gaya 40 N
dengan arah 37° terhadap bidang datar, maka tegangan tali antara balok A dan B
adalah ....
a. 12 N d. 5 N
b. 10 N e. 3 N
c. 8 N
50. Sebuah balok bermassa 2 kg
di bidang miring dengan kemiringn 57°. Jika panjang bidang miring 2 m,
koefisien gesek statis balok dengan bidang miring 0,2 dan koefisien kinetisnya
0,1 maka waktu yang diperlukan balok yang mula-mula diam agar sampai di kaki
bidang miring adalah ....
a. 0,877 s d. 0,566 s
b. 0,788 s e. 4,999 s
|
51. Perhatikan gambar berikut!
m1 = 6 kg, m2 = 2 kg
koefisien gesek antara
bidang
miring dan benda I adalah
0,5
mula-mula kedua benda
diam
maka tegangan tali adalah
....
a. 30 N
b. 22,5 N
c. 19 N
d. 12 N
e. 9 N
|
1. gaya gesek A dan C adalah nol
2. tegangan tali 50 N
3. massa minimum benda C adalah 21 kg
4. gaya gesek antara A dan meja 85 N
a. 1,2 dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4 saja
e. semua benar
53. Besar gaya gesekan yang
bekerja pada benda yang bergerak pada bidang miring kasar, dengan gaya gesekan
dengan udara diabaikan, tergantung pula pada ....
1. berat benda
2. sudut miring benda terhadap bidang horisontal
3. kekasaran permukaan bidang
4. kecepatan gerak benda
Dari pernyataan di atas
yang benar adalah....
a. 1,2 dan 3 d. 4 saja
b. 1 dan 3 e. semua benar
c. 2 dan 4
54. Sebuah mobil bermassa 1 ton
melewati tikungan jalan yang rata dengan jari-jari tikungan 50 m. Jika
koefisien gesek antara ban dan jalan 0,8 maka kelajuan maksimum mobil agar
tidak tergelincir adalah ....
a. 19 m/s d. 33 m/s
b. 20 m/s e. 50 m/s
c. 27,5 m/s
55. Sebuah mobil melaju di
tikungan dengan kemiringan 37° dan jari-jari tikungan 100 m. Jika saat itu
jalan licin maka kecepatan maksimum mobil yang diperbolehkan agar tidak
tergelincir adalah.....
a. 27,5 m/s d. 40 m/s
b. 38,4 m/s e. 44,5 m/s
c. 39,9 m/s
56. Sebuah kotak bermassa 10 kg
dalam keadaan diam di atas lantai horisontal. Jika koefisien gesek statis dan
kinetis adalah 0,4 dan 0,2, dan gaya eksternal yang dikerjakan pada kotak
adalah nol, maka gaya gesek yang bekerja pada benda adalah ..
a. 98 N d. 29 N
b. 89 N e. 0 N
c. 39 N
57.
Koefisien gesek statis antara
sebuah lemari kayu dan lantai kasar suatu bak truk sebesar 0,75. Jadi,
percepatan maksimum yang masih boleh dimiliki truk agar lemari tetap tak
bergerak terhadap bak truk itu adalah . . . .
a. nol d. 7,5 m/s2
b. 0,75m/s2 e.
10 m/s2
c. 2,5 m/s2
58.
Sebuah benda bermassa 2 kg
terletak di tanah. Benda itu ditarik vertikal ke atas dengan gaya 25 N selama 2
detik lalu dilepaskan. Jika g = 10 m/s2, energi kinetik benda pada
saat mengenai tanah adalah . . . .
a. 150 joule
b. 125 joule
c. 100 joule
d. 50 joule
e. 25 joule
Soal-soal
Uraian
Jawablah dengan singkat dan jelas !
1. Jika jarak dua planet dijadikan 2 kali semula, maka tentukan
gaya gravitasi antara keduanya kini, relatif terhadap gaya gravitasinya semula!
2. Dua
planet masing-masing bermassa 4 . 108 kg dan 6 . 108 kg
pada jarak 2.000 km. Jika G = 6,672 . 10-11 N.m2/kg2,
maka tentukan gaya gravitasi antara kedua planet!
3. Jika
terdapat sebuah meteor pada jarak 100.000 km dari pusat sebuah planet yang
bermassa 5 . 1010 kg dan G = 6,672 . 10-11 N.m2/kg2,
maka tentukan medan gravitasi yang dialami meteor tersebut!
4. Jika
medan gravitasi di permukaan bumi 10 m/s2, maka tentukan medan
gravitasi pada ketinggian 4 kali jari-jari bumi dari pusat bumi!
5. Dua
planet masing-masing bermassa 1.1010 kg dan 4.108 kg pada
jarak 5.106 km. Tentukan letak sebuah planet bermassa 2.106
kg yang mengalami gaya gravitasi nol di antara kedua planet, relatif terhadap
planet bermassa 4.108 kg!
6. Jika medan
gravitasi di bulan 1 m/s2, maka tentukan medan gravitasi pada jarak
satu kali jari-jari bulan dari permukaan bulan!
7. Jika
berat suatu benda di bumi 120 N, maka tentukan berat benda di suatu planet yang
memiliki massa 2 kali massa bumi dan jari-jari ½ kali jari-jari bumi!
8. Empat
buah benda yang identik bermassa 10 kg berada di ujung-ujung bujursangkar
bersisi 0,5 m. Jika tetapan gravitasi universal G, maka tentukan medan
gravitasi di pusat bujursangkar!
9.
Dua benda dilepas dari
ketinggian yang sama pada bidang miring yang sudut kemiringannya 30º, g = 10
m/s2. Jika massa benda
pertama dua kali massa benda kedua. Tentukan perbandingan percepatan benda
pertama dengan benda kedua!
10.
Benda m1 dan m2
masing-masing bermassa 10 kg dan 5 kg dihubungkan dengan tali melalui sebuah
katrol seperti pada gambar , g = 10 m/s2. Tentukan
a. percepatan
sistem!
b.
besarnya tegangan tali!
m2
11.
Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah katrol tanpa gesekan yang
digunakan untuk mengangkat beban. Berapa gaya F yang diperlukan untuk
mengangkat beban 4 N supaya beban itu dinaikkan dengan percepatan 1 m/s2
?, g = 10 m/s2.
12.
Dua buah balok massanya
berturut-turut m1 = 4 kg dan m2 = 8 kg diletakkan di atas
bidang datar licin saling bersentuhan seperti pada gambar. Bila sistem diberi
gaya F sebesar 24 N dengan arah mendatar, tentukanlah :
a.
percepatan sistem!
b.
besarnya gaya kontak antar
kedua balok?
13.
Sebuah gaya F yang dikerjakan
pada benda bermassa m menghasilkan percepatan 4 m/s2. Gaya yang sama
jika dikerjakan benda kedua bermassa m2 menghasilkan percepatan 12
m/s2.
c.
berapa nilai m1/m2
?
a.
berapa percepatan yang
dihasilkan F jika m1 dan m2 digabung?
14.
Sebuah benda bermassa 10 kg
digantung seperti pada gambar, g = 10 m/s2. Tentukan besar tegangan
tali T1 dan T2 !
600 300
15.
Benda bermassa 20 kg berada
diatas bidang datar yang licin, mula-mula diam, kemudian benda ditarik dengan
tali. Gaya tegangan tali sebesar 10 N, Jika arah tegangan tali membentuk sudut
37º terhadap arah mendatar. maka tentukan :
a.
percepatan yang terjadi pada
benda!
b.
gaya normal yang bekerja pada
benda!
16.
Dua
buah benda dengan massa m1 = m2 = 10 kg, terletak pada
permukaan yang licin seperti gambar disamping.
g = 10 m/s2. Tentukan :
a. besarnya percepatan sistem!
b. Tegangan tali!
17.
Sebuah benda bermassa 2 kg dan
terletak pada bidang miring datar bekerja dengan gaya sebesar 10 N ke kiri dan
4 N ke kanan. Jika mula-mula benda diam, hitung jarak yang ditempuh benda
selama 4 detik !
18.
Sebuah benda dengan massa 4 kg
meluncur pada bidang datar licin dengan kecepatan 30 m/s, kemudian diberi gaya
10 N ke arah belakang, hitunglah :
a.
perlambatan benda!
b.
waktu hingga benda berhenti!
c.
jarak dari awal hingga benda
berhenti!
19.
Sebuah benda yang massanya 2 kg
pada bidang datar g = 10 m/s2. hitunglah gaya tekan normal pada
benda, jika digerakkan :
a.
vertikal ke bawah dengan
percepatan 2 m/s2
b.
vertikal ke atas dengan
percepatan 2 m/s2
c.
vertikal ke atas dengan
kecepatan tetap
20. Pada sistem katrol seperti di samping,
berat benda A dan B masing-masing 100 N dan 10 N. Apabila tali AC horisontal
dan tali AB vertikal, serta bidang miring dan katrol licin maka tentukan berat
D jika sistem dalam keadaan seimbang!
A C
D
30º
B
21. Balok 40 kg berada di atas
meja dengan koefisien gesek kinetis 0,3. Berapa gaya horisontal yang harus
diberikan agar balok bergerak dengan laju tetap?
22. Gaya 40 N digunakan untuk
membuat kotak 5 kg dalam keadaan tepat akan bergerak di atas lantai. Tentukan
koefisien gesek statik antara balok dan lantai!
23. Sebuah kotak di dorong di
atas lantai sehingga memiliki kecepatan awal 4 m/s. Jika kemudian gaya dorong
dihentikan, dan koefisien gesek kinetik adalah 0,2 maka tentukan berapa jauh
kotak itu akan bergerak!
24. Sebuah truk membawa peti
bermassa 400 kg. Koefisien gesek statis antara peti dengan dasar truk adalah
0,8. Tentukan perlambatan maksimum yang dapat diberikan supir truk kepada truk,
agar peti tidak meluncur!
25. Sebuah mobil melintasi
tikungan dengan jari-jari kelengkungan 25 m dan koefisien gesek statis ban dan
jalan 0,9. Tentukan laju maksimum mobil agar tidak tergelincir !
26. Sebuah mobil balap melewati
tikungan dengan jari-jari kelengkungan 200 m dan kemiringan tikungan 45°.
Tentukan laju maksimum mobil jika:
a. jalan licin
b. jalan mempunyai koefisien gesek statis 0,8
27. Dua buah balok mempunyai
massa m1 = 4 kg, m2 = 8 kg dihubungkan dengan tali dan
berada di lantai dengan koefisien gesek statis dan kinetis 0,8 dan 0,4. Jika
balok 2 ditarik gaya 40 N membentuk sudut 30° terhadap horisontal, tentukan
percepatan sistem dan tegangan tali antara balok 1 dan 2!
28. Sebuah sabun dengan massa
200 gram meluncur pada bidang miring yang dianggap licin sepanjang 2 m. Jika
kemiringan bidang miring 37°, tentukan kecepatan sabun saat mencapai dasar
bidang miring!
29. Dua balok A dan B
bertumpukan, dengan A di bawah dan B di atas. Massa balok A = 4 kg, massa balok
B = 8 kg, dan benda A ditarik dengan sebuah gaya. A berada dilantai licin, dan
koefisien gesek statis dan kinetis antara balok A dan B adalah 0,8 dan 0,4.
sTentukan besar gaya maksimum yang diberikan pada A agar balok B tidak
tergelincir!
30. Sebuah balok dengan massa
28 kg berada di atas meja dengan koefisien gesek statis dan kinetis 0,5 dan
0,3. Balok kemudian dihubungkan dengan sebuah ember melalui tali dan sebuah
katrol yang massanya diabaikan. Ember bermassa 1 kg dan berada di tepi meja.
Jika kemudian ember diberi pasir sehingga balok tepat akan bergerak maka
tentukan massa pasir yang ditambahkan ke ember!
No comments:
Post a Comment