PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT.
1. Pengertian kitab-kitab Allah SWT,
Rukun iman yang ketiga
adalah iman kepada kitab Allah SWT. Arti kata kitab adalah tulisan
atau yang ditulis, berasal dari kata “kataba” yang berarti
menulis. Dalam bahasa Indonesia kitab diartikan buku. Adapun yang
dimaksud kitab di sini adalah kitab
suci.
Ada dua
jenis kitab suci:
a. Kitab suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber dari
wahyu Allah SWT. dan biasa disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.). Ada yang
berwujud Kitab dan ada yang berwujud Shahifah atau Shuhuf.
b. Kitab suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak bersumber
dari wahyu Allah SWT. melainkan bersumber dari hasil perenungan dan budi
daya akal manusia sendiri.
Adapun pengertian Kitabullah
adalah kalam atau firman Allah SWT. yang
diwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Nabi dan Rasul-Nya yang mengandung
perintah dan larangan sebagai pedoman hidup bagi ummat manusia.
2. Pengertian iman kepada kitab-kitab
Allah,
Yang dimaksud dengan iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan
kitab-kitab-Nya kepada paraNabi dan Rasul yang berisi wahyu Allah SWT. berupa
perintah dan larangan untuk disampaiakan kepada umat manusia agar diunakan
sebagai pedoman hidup di dunia.
3. Dalil naqli dan aqli terkait dengan
iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
a. Dalil Naqli :
Al-Qur’an
Artinya:
“Dan mereka yang beriman
kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang
telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat”. (QS. Al-Baqarah:4).
Hadits Nabi SAW.:
Artinya:
“ Beritahukan aku tentang
Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan
engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, (HR. Muslim).
(dikutip dari himpunan hadits Arba’in karya Imam An-Nawawi)
b. Dalil Aqli :
Allah SWT
Maha ‘Alimun (=Tahu) bahwa manusia adalah makhluk yang dha’if (=lemah).
Sedangkan Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Rahman (=Pengasih) dan Maha Rahim
(=Penyayang). Atas hal itulah Allah SWT berkehendak memberikan bimbingan kepada
manusia agar tetap menjadi makhluk paling mulia di sisi-Nya dengan memberikan pedoman
berupa kitab suci lengkap dengan uswah hasanah (contoh tauladan) yang berupa
seorang Nabi dan Rasul.
4. Nama-nama kitab Allah SWT. beserta para
Nabi dan Rasul yang menerimanya:
Ø Kitab Taurat
Ada yang menyebutnya Thoret
atau Thora. Diturunkan kepada Nabi Musa
AS (=Moses) abad ke 15 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Ibrani.
Kandungan kitab Taurat:
a. Perintah mengesakan Allah SWT.
b. Larangan membuat dan menyembah patung
berhala.
c. Larangan menyebut Nama Allah SWT. Dengan
sia-sia.
d. Perintah mensucikan hari Sabtu.
e. Perintah menghormati ayah dan ibu.
f. Larangan membunuh sesama manusia.
g. Larangan berbuat zina.
h. Larangan mencuri.
i.
Larangan
menjadi saksi palsu.
j.
Larangan
mengambil istri orang lain.
Ø Kitab Zabur
Juga ada yang menyebut Mazmur
maupun Paska. Diturunkan kepada Nabi Dawud
AS (=David) pada abad ke 10 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Qibthi.
Kandungan kitab Zabur:
a. Do’a
b. Dzikir
c. Nasihat
d. Hikmah
e. Menyeru kepada ketauhidan
f. Tidak berisi syari’at.
Ø Kitab Injil
Ada yang menamakan Bibel
maupun Alkitab. Diturunkan kepada Nabi Isa
AS (=Yesus Kristus) pada awal abad ke 1 M untuk Bani Israil dan
berbahasa Suryani.
Kandungan kitab Injil:
a. Seruan tauhid kepada Allah SWT.
b. Ajaran hidup zuhud dan menjauhi kerusakan
terhadap dunia.
c. Merevisi sebagian hukum Taurat yang sudah
tidak sesuai.
d. Berita tentang akan datangnya Nabi akhir
zaman bernama Ahmad atau Muhammad.
Ø Al-Qur’an
Nama lainnya adalah Adz-Dzikru,
Al-Furqon, Al-Bayan, Al-Huda, dsb. Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (=Ahmad) pada
abad 7 M mulai 6 Agustus 610 M untuk pedoman seluruh manusia dan
berbahasa Arab.
Artinya:
“Kami menceriterakan
kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur'an ini kepadamu, dan
sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahui”.
(QS. Yusuf: 3)
Dan Rasulullah pula bersabda
seperti apa yang di firmankan oleh Allah SWT.
Artinya: “atas engkau membaca al-Quran adalah cahaya bagimu
dibumi dan
simpananmu
dilangit.”(HR. Ibn Majah)
·
Menjadikan al-Quran
sebagai sumber hukum dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak problem kehidupan
yang tidak dapat diatasi oleh manusia.sepertinya:
- Berbagai macam jenis penyakit timbul tanpa diketahui
cara pengobatannya,
- terjadinya bencana yang tidak disangka-sangka,
- terjadinya gejolak sosial,dsb.
Semuanya itu merupakan dampak sikap
sikap manusia yang meninggalkan
al-Quran. Padahal Rasulullah saw. Telah berpesan dalam
sabdanya yang berbunyi:
Artinya:
“kutinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat
selama berpegang kepada keduanya, yaitu (al-Quran) dan sunnnah
rasulNya.”(al-Hakim)
5. Shuhuf-shuhuf yang diturunkan kepada para Nabi
dan Rasul.
Disamping
menurunkan kitab suci, Allah SWT. juga telah menurunkan petunjuk-Nya dalam
bentuk lembaran-lembaran yang disebut Shahifah atau Shuhuf.
Artinya:
“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat
dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa”. (QS. Al-A’la: 18-19)
Shuhuf adalah wahyu yang diturunkan
dari Allah SWT. kepada para utusan-Nya dalam bentuk lembaran (shahifah).
Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dari Abu Dzar R.A.,
bahwa shuhuf itu hanya bersisi tentang AMTSAL (=perumpamaan).
Diantara para Rasul yang telah menerima
shuhuf dari Allah SWT. adalah:
a. Nabi Adam AS. : 10 shuhuf.
b. Nabi Syits AS. : 50
shuhuf.
c. Nabi Idris AS. : 30
shuhuf.
d. Nabi Musa AS. : 10
shuhuf.
e. Nabi Ibrahim AS. : 10
shuhuf.
6. Isi pokok dari kitab-kitab Allah
Pada
dasarnya kitab-kitab suci memuat tentang beberapa hal, yakni:
a. Hukum I’tiqodiyah; hukum tentang keyakinan,
seperti iman kepada Allah SWT.,
Malaikat,
Kitab, Rasul, Hari akhir dan Taqdir.
b. Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq, yakni
kewajiban para mukallaf untuk memperhias diri dengan perilaku utama (akhlaqul
karimah) dan menghindarkan diri dari perilaku tercela (akhlaqul madzmumah).
c. Hukum ‘Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan,
yakni segala perkataan, perbuatan dan tindakan manusia.
7. Fungsi kitab suci bagi kehidupan
sehari-hari:
a. Menenteramkan hati.
b. Mempertebal keyakinan.
c. Menambah ilmu pengetehuan.
d. Mengetahui riwayat (sejarah) umat masa
lampau.
e. Memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
f. Menanamkan sikap toleransi terhadap pemeluk
agama lain.
8.
Faedah Iman Kepada Kitab
Allah
Iman kepada
kitab-kitab Allah akan membuahkan faedah yang agung, di antaranya :
Pertama : Mengetahui perhatian Allah terhadap para hambanya dengan
menurunkan kitab
kepada setiap kaum sebagai petunjuk bagi mereka.
Kedua : Mengetahui hikmah Allah Ta’ala mengenai syariat-syariat-
Nya, di mana
Allah telah menurunkan syariat untuk setiap
kaum yang
sesuai dengan kondisi mereka, sebagaimana yang
Allah
firmankan.
Ketiga : Mensyukuri nikmat Allah berupa diturunkanya kitab-kitab(sebagai
pedoman dan
petunjuk, eyd).
9.
Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT diantaranya, yaitu :
1.
Mempertebal keimanan kepada
Allah SWT. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab
oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah manusia menjawab
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang
tampak maupun yang gaib.
2.
Memperkuat keyakinan seseorang
terhadap tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah,
maka akan percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an dan ajaran yang dibawa oleh Nabi
Muhammad saw.
3.
Menambah ilmu pengetahuan.
Karena dalam kitab-kitab Allah, disamping berisi tentang perintah dan larangan
Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong
manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.
No comments:
Post a Comment