AWAL
MASUK ISLAM KE INDONESIA
Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke-7 dengan berimannya orang perorang. Saat itu sudah ada
jalur pelayaran yang rame dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang
menghubungkan Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani umayyah
di Asia Barat sejak abad 7[i].
[i] Musyrifah Sunanto, Sejarah
Peradaban Islam Indonesia, 2005, Rajawali Press, hal. 8-9; Ahmad Mansur
Suryanegara, Menemukan Sejarah, 1998, cet. IV, Mizan, hal. 92-93; A.
Hasymi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia: Kumpulan
prasaran pada seminar di Aceh, 1993, cet. 3, al-Ma'arif, hal. 7; Hadi
Arifin, Malikussaleh: Mutiara dari Pasai, 2005, PT. Madani Press, hal.
Xvi; Ensiklopedia Tematis Dunia Islam Asia Tenggara, Kedatangan dan
Penyebaran Islam oleh Dr. Uka Tjandrasasmita, 2002, Ichtiar Baru Van Hoeve,
Jakarta, hal 9-27
Menurut
sumber-sumber Cina menjelang akhir perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang
Arab menjadi pemimpin pemukiman Arab muslim di pesisir pantai
Sumatera.[ii]
[ii] Musyrifah Sunanto, op cit. hal 6
Raja Sriwijaya Jambi yang bernama
Srindravarman mengirim surat
kepada Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz (berkuasa pada 717-720M) dari Khilafah
Bani Umayah (661-750M).
“…. Saya ingin Anda mengirimkan kepada
saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada
saya tentang hukum-hukumnya.”
720 M, Raja
Srindravarman, yang semula Hindu, masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal
dengan nama Sribuza Islam.[i]
[i] Ayzumardi Azra mengutip dari Ibnu Abi Rabbih, Jaringan Ulama, 2005,
cet. II, Prenada Media, hal. 27-29
PEMBENTUKAN
INSTITUSI POLITIK ISLAM (KESULTANAN ISLAM)
839M
Islam mulai
menguasai institusi politik. Kesultanan
Islam bernama Kesultanan Peureulak didirikan, pada masa Abbasiyah (750 –
1258M).
Hadi Arifin, Malikussaleh: Mutiara dari Pasai, 2005, PT. Madani Press, hal. xxxvi
1261M
Tegak kesultanan Samudera Pasai. Syarif Makkah (Gubernur
Hijaz) memberi Meurah Silu
gelar Sultan di Kesultanan Samudra-Pasai (1261 M)
Saat Kesultanan Samudra-Pasai dipimpin Sultan Malikussaleh, Peureulak
bergabung ke Samudera Pasai
DAKWAH
BESAR-BESARAN DARI PASAI (Abad ke-13-15 M)
•
Target Politis
•
Utusan dari Khilafah 1404 M
•
Dakwah Walisongo di Pulau Jawa
1436 M
•
Berdiri Kesultanan Demak 1478 M
•
Berdiri Kesultanan Cirebon 1500 M
•
Berdiri Kesultanan Banten 1524
M
•
Dakwah Islam Tanpa Kekerasan
•
“Majelis Syura” Para Sultan
KESULTANAN
ISLAM
•
Di Sumatera
setidaknya diwakili oleh institusi kesultanan Peureulak, Samudera Pasai, Aceh
Darussalam, Palembang.
•
Adapun
kesultanan di Jawa antara lain: kesultanan Demak yang dilanjutkan oleh
kesultanan Jipang, lalu dilanjutkan kesultanan Pajang dan dilanjutkan oleh
kesultanan Mataram. Berdiri Cirebon,
Banten. Di Sulawesi, Islam diterapkan dalam institusi kerajaan Gowa dan Tallo,
Bone, Wajo, Soppeng dan Luwu. Sementara
di Nusa Tenggara penerapan Islam di sana dilaksanakan dalam institusi
kesultanan Bima.[i] Pada abad ke-13
Samudera Pasai telah menjadi kekuatan Islam yang maju dan kuat.
[i] Tentang beberapa kesultanan Islam di Nusantara dapat lihat : Ensiklopedia Tematis Dunia Islam : Khilafah dalam bagian “Dunisa Islam Bagian Timur”, PT. Ichtiar Baru Vab Hoeve, Jakarta. 2002.
•
Kerajaan
Ternate tahun 1440. Kerajaan lain yang menjadi representasi Islam di Maluku
adalah Tidore dan kerajaan Bacan. Selain itu, berkat dakwah yang dilakukan
kerajaan Bacan, banyak kepala-kepala suku di Papua yang memeluk Islam.[ii]
Institusi Islam lainnya di Kalimanatan adalah Kesultanan Sambas[iii],
Pontianak[iv], Banjar[v], Pasir, Bulungan, Tanjungpura, Mempawah, Sintang[vi]
dan Kutai
[ii] Sejarah
Emas Muslim Indonesia,
Sabili, No.9 Th XI, hal. 18.
[iii] Machrus
Effendi, Riwayat Hidup dan Perjuangan Syekh Muhammad Basyiuni Imam Sambas, PT.
Dian Kemilau, Jakarta.
1995
[iv] Hasanuddin,
dkk., Pontianak 1771 – 1900: Suatu Tinjauan Sejarah Sosial Ekonomi,
Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Pontianak. 2000
[v] Abu
Daudi, Maulana Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, Skretariat Madrasah “Sullamul ‘Ulum” Dalam
Pagar Martapura, 1996. 259 hal.
[vi] Syahzaman
Hasanuddin, Sintang Dalam Lintasan Sejarah, Romeo Grafika Pontianak.
BERDIRI
KESULTANAN-KESULTANAN ISLAM DI SELURUH PENJURU NUSANTARA
MELURUSKAN
SEJARAH
- Perjuangan penegakkan Islam di Indonesia berawal dengan masuknya Islam pada abad 7
- Pada abad ke-9 lahirlah kesultanan Islam Peureulak sebagai kesultanan Islam awal
- Pada abad ke 13 kesultanan Islam telah mengokoh, maju, dan kuat seperti yang nampak pada kesultanan Samudera Pasai
- Kesultanan Islam membentang mulai Aceh hingga Papua
- Perjuangan penegakkan syariat pun dilakukan oleh individu dan pemerintahan kala itu.
JEJAK PENERAPAN SYARIAT ISLAM OLEH NEGARA
•
A.C
Milner mengatakan bahwa Aceh dan Banten kerajaan Islam di nusantara yang paling
ketat melaksanakan hukum Islam sebagai hukum Negara pada abad 17.[i]
•
Di
Banten, hukuman terhadap pencuri dengan memotong tangan kanan, kaki kiri,
tangan kiri dan seterusnya berturut-turut bagi pencurian senilai 1 gram emas
telah dilakukan pada tahun 1651-1680 M di bawah sultan Ageng
Tirtayasa.[ii]
[i] Musyrifah Sunanto, sejarah
peradaban Islam Indonesia,
hal. 133-134, Rajawali press, 2005
[ii] Ibid, hal. 135, 142
•
Sultan
Iskandar Muda menerapkan hukum rajam terhadap puteranya sendiri yang bernama
Meurah Pupok yang berzina dengan isteri seorang perwira. Kerajaan Aceh Darussalam mempunyai UUD Islam
bernama Kitab Adat Mahkota Alam. Sultan
Alaudin dan Iskandar Muda memerintahkan pelaksanaan kewajiban shalat lima waktu
dalam sehari semalam dan ibadah puasa secara ketat. Hukuman dijalankan kepada mereka yang
melanggar ketentuan.[i]
[i] Musytrifah
Sunanto, Sejarah peradaban Islam Indonesia, hal. 138, Rajawali
Press, 2005
•
Kesultanan Demak di Jawa
memiliki jabatan qodi di kesultanan yang dijabat oleh Sunan Kalijaga. De Graff dan Th Pigeaud mengakui hal ini.
•
Di
kerajaan Mataram pertama kali dilakukan perubahan tata hukum dibawah pengaruh
hukum Islam oleh Sultan Agung. Perkara
kejahatan yang menjadi urusan peradilan ini dihukumi menurut kitab Kisas
yaitu kitab undang-undang hukum Islam pada masa Sultan Agung. Penghulu pada
masa sultan Agung itu mempunyai tugas sebagai mufti, yaitu penasehat hukum
Islam dalam sidang-sidang pengadilan negeri, sebagai qadi atau hakim, sebagai
imam masjid raya, sebagai wali hakim dan sebagai amil zakat.[i]
[i] Ibid. hal. 153, 157, 158
BIDANG
EKONOMI
•
Dalam
bidang ekonomi Sultan Iskandar Muda mengeluarkan kebijakan riba diharamkan.[i]
Menurut Alfian deureuham adalah mata uang Aceh pertama.[ii]
•
Selain
itu di Kesultanan Samudera Pasai pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik
az-Zahir (1297/1326) telah mengeluarkan mata uang emas.[iii]
•
Secara
umum di berbagai Kesultanan Nusantara berlaku sistem kelembagaan kemitraan
dagang (syarikah mufawadhah) dan sistem commenda atau kepemilikan
modal (arab: qirad, mudharabah, mugharadhah).[iv]
[i] Ibid.
hal. 140.
[ii] A.
Hadi Arifin, Malikus Saleh Mutiara dari Pasai, hal. 97
[iii] Ekonomi Masa Kesultanan; Ensiklopedia
Tematis Dunia Islam : Khilafah dalam bagian “Dunia Islam Bagian Timur”,
PT. Ichtiar Baru Vab Hoeve, Jakarta. 2002. Hal. 275.
[iv] Ibid,
hal. 283
Berbagai hukum
tersebut adalah bagian hukum perekonomian Islam. Ini menunjukkan diterapkannya
sistem ekonomi Islam pada masa kesultanan-kesultanan di Nusantara
BIDANG
PEMERINTAHAN
•
Dalam
bidang pemerintahan, TW Arnold menyebutkan bahwa Sultan Samudera Pasai III,
Sultan Ahmad Bahian Syah Malik az-Zahir menyatakan perang kepada
kerajaan-kerajaan tetangga yang nonMuslim agar mereka tunduk dan diharuskan
membayar jizyah.[i]
•
Syaikh
Muhammad Arsyad al-Banjari menulis buku Kitabun Nikah yang dicetak di Turki.
Uraian singkat kitab ini dijadikan pegangan dalam bidang perkawinan untuk
seluruh wilayah kerajaan. [ii]
[i] A. Hadi Arifin, op. cit.,. hal
124.
[ii] Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Propinsi Kalimantan Selatan, Sejarah Banjar, 2004. Hal. 147
BIDANG
PERTANAHAN
•
Islam
pun diterapkan dalam bidang pertanahan.
Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari telah menjelaskan ketentuannya dalam
kitab Fathul Jawad yang isinya memuat ketentuan fikih yang diantarannya ihyaul
mawat (menghidupkan tanah mati).[i]
Dengan demikian nampak jelas bahwa Islam dan syariatnya sudah menyatu
dan terimplementasi secara menyeluruh dan sistemis.
[i] Ibid. Hal. 148.
PENERIMAAN
MASYARAKAT NUSANTARA TERHADAP IDEOLOGI ISLAM
•
Syariat Islam Menyatukan Nusantara
•
Menjaga Kesatuan Negeri-Negeri Islam
PENERAPAN
SYARIAT ISLAM DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
•
BIDANG PERIBADAHAN
•
Masjid-masjid Agung di ibukota
Kesultanan dan Alun-alun Kabupaten
•
Tempat
Ibadah Umat Non-Muslim tidak dihancurkan
•
BIDANG PENDIDIKAN
•
Menjadi perhatian utama para
sultan
•
Pendidikan Dasar
•
Pendidikan Menengah &
Tinggi
•
Pengiriman Pelajar ke Pusat
Ilmu
•
Lembaga Pesantren
UPAYA
MENGHANCURKAN INSTITUSI POLITIK
•
Snouck
Hurgronye, dalam ceramahnya di depan Civitas akademika NIBA (Nederlands
Indische Bestuurs Academie), Delft tahun 1911 memberikan penjelasan tentang
politik Islam, yaitu: (1) Terhadap dogma dan perintah hukum yang murni agama
hendaknya pemerintah bersikap netral, (2) Masalah perkawinan dan pembagian
warisan dalam Islam menuntut penghormatan (3) Tiada satu pun bentuk Pan Islam
(Khilafah) boleh diterima oleh kekuasaan Eropa.[i] Doktrin ketiga ini yang
akhirnya mengilhami pemerintah Belanda memberangus setiap kelompok atau gerakan
Islam yang berbasis pada politik.
[i] Ibid. hal. 13
STRATEGI
MENGHANCURKAN ISLAM
- Memberangus politik dan institusi politik/pemerintahan Islam
- Melalui kerjasama antara raja/sultan dengan penjajah Belanda
- Dengan menyebar para orientalis yang dipelihara oleh pemerintah penjajah. Pemerintah Belanda membuat Kantoor voor Inlandsche zaken yang lebih terkenal dengan kantor agama
Dikeluarkanlah Ordonansi
Peradilan Agama tahun 1882 yang dimaksudkan agar politik tidak mencampuri
masalah agama (sekulerisasi), Ordonansi Perkawinan tahun 1905, Ordonansi
Pendidikan yang menempatkan Islam sebagai saingan yang harus dihadapi, Ordonansi
Guru tahun 1905 yang mewajibkan setiap guru agama Islam memiliki ijin, Ordonansi Sekolah Liar tahun 1880 dan 1923
merupakan percobaan untuk membunuh sekolah-sekolah Islam. Sekolah Islam didudukkan sebagai sekolah
liar.[i]
[i] Ibid. Hal 29 - 62
HUBUNGAN
DENGAN KHILAFAH
Sejak Islam masuk
Raja Sriwijaya Jambi bernama Srindravarman mengirim surat kepada Khalifah ‘Umar
bin ‘Abdul ‘Aziz dari Khilafah Bani Umayah pada tahun 100 H (718 M).
Diantara para
pengemban dakwah Islam merupakan utusan langsung yang dikirim oleh khalifah
melalui amilnya. Misalnya, pada tahun 808H/1404M awal kali ulama utusan Sultan
Muhammad I ke pulau Jawa (yang kelak dikenal dengan nama walisongo). Setiap periode ada utusan yang tetap dan ada pula yang diganti. Pengiriman
ini dilakukan selama lima periode.[i]
[i] Rahimsyah, Kisah Wali Songo,
tanpa tahun, Karya Agung Surabaya, hal. 6
•
Banten
sejak awal memang meganggap dirinya sebagai kerajaan Islam, dan tentunya
termasuk Dar al-Islam yang ada dibawah kepemimpinan Khalifah Turki Utsmani di
Istanbul.[i]
•
Sultan
Ageng Tirtayasa mendapat gelar sultan dari syarif mekah.[ii]
•
Pada
akhir abad 20, Konsul Turki di Batavia membagi-bagikan al-Quran atas nama
Sultan Turki.
•
Di
istambul dicetak tafsir al-Quran berbahasa melayu karangan Abdur Rauf Sinkili
dengan tertera "dicetak oleh Sultan Turki, raja seluruh orang Islam".
•
Sultan
Turki juga memberikan beasiswa kepada empat orang anak keturunan Arab di
Batavia untuk bersekolah di Turki.[iii]
[i] Ensiklopedia Tematis Dunia
Islam, Struktur Politik dan Ulama: Kesultanan Banten, , PT. Ichtiar Baru Vab
Hoeve, Jakarta. 2002. Hal. 98.
[ii] Rahimsyah, Kisah Wali Songo,
tanpa tahun, Karya Agung Surabaya. hal. 143
[iii] Ibid. Dalam Footnote hal 203.
•
Bernard
Lewis menyebutkan bahwa pada tahun 1563 penguasa Muslim di Aceh mengirim
seorang utusan ke Istambul untuk meminta bantuan melawan Portugis. Dikirimlah 19 kapal perang dan sejumlah
kapal lainnya pengangkut persenjataan dan persediaan. Sekalipun hanya satu atau
dua kapal yang tiba di Aceh.[i]
•
Hubungan
ini nampak pula dalam penganugerahan gelar-gelar kehormatan diantaranya Abdul
Qadir dari Kesultanan Banten misalnya, tahun 1048 H (1638 M) dianugerahi gelar Sultan Abulmafakir Mahmud
Abdul Kadir oleh Syarif Zaid, Syarif Mekkah saat itu; Pangeran Rangsang dari
Kesultanan Mataram memperoleh gelar Sultan dari Syarif Mekah tahun 1051 H (1641
M ) dengan gelar Sultan Abdullah Muhammad Maulana Matarami.[ii]
[i] Bernard Lewis, Apa Yang Salah?
Sebab-sebab Runtuhnya Khilafah dan Kemunduran Umat Islam (Terj.), 2004, PT. Ina
Publikatama, Jakarta, hal. 16-17. Lihat
juga, Ensiklopedia Tematis Dunia Islam. Kesultnan, hal. 52-53, PT.
Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta. 2002.
[ii] Ensiklopedia Tematik Dunia Islam Asia Tenggara, PT.
Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta. 2002. Hal. 54
- Perlindungan perjalanan ibadah haji
JEJAK KHILAFAH
•
Pengakuan
Snouck Hurgrounye bahwa rakyat kebanyakan pada umumnya di Indonesia, melihat stambol
[Istambul, kedudukan Khalifah Usmaniyah] masih senantiasa sebagai kedudukan
seorang raja semua orang mukmin dan tetap [dipandang] sebagai raja dari segala
raja di dunia. Mereka juga berpikir bahwa “sultan-sultan yang belum beragama
mesti tunduk dan memberikan penghormatannya kepada khalifah.”[i]
[i] Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942,
cetakan keenam, LP3ES, 1991, hal. 34.
Deliar Noer dalam footnotenya menyatakan bahwa dalam perang dunia I,
khalifah di Turki menyatakan perang jihad kepada musuh-musuhnya dan berseru
kepada semua orang islam termasuk orang islam di Indonesia untuk memerangi
musuh-musuhnya itu.
28 Rajab 1396H (3 Maret 1924M)
Khilafah Islam di Turki dihapuskan oleh Musthafa Kamal
Khilafah Islam di Turki dihapuskan oleh Musthafa Kamal
REAKSI
TERHADAP KERUNTUHAN KHILAFAH
•
HOS
COKROAMINOTO (SI) : Khilafah adalah hak bersama muslimin bukan dominasi bangsa
tertentu, karenanya, bila umat tidak memiliki Khilafah, seperti badan tidak
berkepala
•
Suryopranoto
(Syarikat Islam), Fachruddin (Muhammadiyah), KH A. Wahab (pendiri NU) menjadi
utusan Indonesia dalam kongres dunia Islam yang membahas keruntuhan Khilafah
•
13-19
mei 1926 kongres dunia Islam di Kairo ; utusan dari Indonesia H.
Abdullah Ahmad, H. Rosul (tokoh Sumatera(
•
1
Juni 1926 : kongres Khilafah di Makkah utusan Indonesia : HOS Cokroaminoto (SI)
, KH Mas Mansur (Muhammadiyah)
•
Tahun
1927 : kongres Khilafah di Makkah utusan Indonesia H. Agus Salim
Ø
Islam pernah diterapkan di Indonesia
Ø
Islam
di Indonesia terkait dengan kekhalifahan Islam sejak masa kekhilafahan Umayyah.
Ø
Kesultanan-kesultanan
Islam berhubungan dengan khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki
PERJUANGAN
YANG TAK PERNAH PADAM
•
Pada
tanggal 16 Oktober 1905 berdirilah Sarekat Islam, yang sebelumnya Sarekat
Dagang Islam. Inilah mestinya tonggak
kebangkitan Indonesia, bukan Budi Utomo yang berdiri 1908 dengan digerakkan
oleh para didikan Belanda.
•
KH
Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah tahun 1912 dengan melakukan gerakan sosial
dan pendidikan. Sementara Taman Siswa didirikan Ki Hajar Dewantara pada 1922.
Sejatinya, KH Ahmad Dahlanlah sebagai bapak pendidikan.[i]
[i] H. Endang Saefuddin Anshari, Piagam Jakarta 22 Juni 1945,
PUSTAKA Perpustakaan Salman ITB, 1983, hal. 4 – 6; Lihat juga, Ahmad Mansur
Suryanegara.
KONSPIRASI
ANTI SYARIAH
•
Jadi,
perjuangan Islam berhasil dengan menetapkan pemerintah wajib menjalankan
syariat Islam bagi umat Islam saja.
Diantara tokoh Islam yang menandatanganinya adalah Abikoesno Tjokrosujoso
(Partai Syarikat Islam Indonesia), Abdul Kahar Muzakir (Muhammadiyah), Haji
Agus Salim (Partai Penyadar), dan KH A. Wahid Hasyim (Nahdhatul Ulama). Diproklamasikanlah kemerdekaan Indonesia pada
17 Agustus 1945. Ternyata, usianya hanya
1 hari. Sebab, pada 18 Agustus 1945
tujuh kata ’ dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya’ dalam Piagam Jakarta dicoret oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia. Kejadian yang
menyolok mata ini, dirasakan umat Islam sebagai suatu permainan sulap yang
diliputi kabut rahasia.[i]
[i] Lihat H. Endang Saefuddin Anshari, op.cit., hal. 25 – 56.
Ø Selama orde lama dan orde baru Islam dimarjinalkan
Ø
Orde
reformasi makin sekuleristik kapitalistik
Ø
Pada
saat yang sama, gairah menerapkan syariat Islam demikian besar
Ø
Cengkeraman negara luar makin
besar
Ø
Menentang
perjuangan penegakkan syariat merupakan suatu tindakan ahistoris
Ø
Insya Allah kemenangan Syariat
Islam dan Khilafah akan segera
datang
No comments:
Post a Comment