Ringkasan Materi Sejarah
Hasil Perjuangan diplomasi
n Perjanjian Linggarjati (25 Maret 1947)
Belanda
mengakui kedaulatan RI secara de facto atas wilayah Jawa, Sumatera, dan
Madura dan harus meninggalkan daerah de facto paling lambat 1 Januari
1949
Pemerintah
RI dan Belanda bersama-sama membentuk negara federasi bernama Republik
Indonesia Serikat
Republik
Indonesia Serikat tetap mengikat diri dalam ikatan kerjasama dengan kerajaan
Belanda, dengan wadah Uni Indonesia-Belanda yang diketuai oleh Ratu Belanda
ý
Perjanjian Renville (17
Januari 1948)
n Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia, dan berakhir
setelah kedaulatannya diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS)
n RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan
negara Belanda dalam Uni Indonesia-Belanda
n RI merupakan bagian dari RIS
n Daerah RI yang diduduki Belanda sebagai hasil Agresi Militer I,
harus diakui sebagai daerah pendudukan Belanda
n Pasukan RI yang berada di daerah kantong ( daerah pendudukan
Belanda) harus ditarik ke daerah Republik Indonesia
ý
Perjanjian Roem-Royen (7 Mei
1949)
n Penghentian tembak menembak antara Indonesia-Belanda
n Pengembalian
pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta
n Pembebasan para pemimpin RI yang ditahan
Belanda
n Segera diadakan Konferensi Meja Bundar
(KMB) di Den Haag, Belanda
ý Konferensi Meja Bundar (KMB) (2 November
1949)
n Belanda mengakui Republik Indonesia
Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka dan berdaulat
n Penyelesaian soal Irian Barat akan dibahas
satu tahun setelah KMB
n RIS sebagai negara yang berdaulat penuh
bekerjasama dengan Belanda dalam suatu perserikatan yang dipimpin oleh Ratu
Belanda atas dasar sukarela dengan kedudukan dan hak yang sama
n RIS mengembalikan semua hak milik Belanda, memberikan hak konsesi,
dan izin baru bagi perusahaan-perusahaan Belanda
n Semua utang bekas Hindia Belanda harus
dibayar oleh RIS
n Dalam bidang militer akan dibentuk
Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ( APRIS) dengan TNI sebagai intinya
AGRESI
MILITER BELANDA I
21 JULI 1947
21 JULI 1947
Dalih yang digunakan Belanda
guna menyerang RI antara lain :
- Membentuk pemerintahan federal sementara yang akan berkuasa di seluruh Indonesia sampai RIS terbentuk
- Membentuk gendarmerie (pasukan keamanan) bersama yang juga akan masuk ke daerah RI
Belanda mulai menyerang RI
tanggal 21 Juli 1947 dengan menyerang beberapa kota besar al : Jakarta, Surabaya, Medan, Padang Palembang,
dll.
Reaksi Pihak Indonesia :
Menerapkan sistem
pertahanan Linier yaitu dengan mengadakan gerakan defensif (bertahan)
secara total
Reaksi dunia
Internasional: mengecam tindakan agresi Belanda dan akhirnya
PBB membentuk KTN (Komisi Tiga Negara )yaitu :
n
Amerika Serikat (Dr. Frank Graham)
n Australia ( Richard Kirby)
n Belgia ( Paul van Zeeland
AGRESI MILITER BELANDA II
19 Desember 1948
19 Desember 1948
Disebut juga Aksi
Polisionil yaitu aksi yang dilakukan Belanda dengan tujuan menjaga wilayah
kekuasaannya. Aksi dimulai
dengan menyerang Lapangan udara Maguwo, Yogyakarta. Taktik yang digunakan
Belanda dengan mengadakan serangan kilat atau Blitzkrieg.
Hasil : Kota Yogya dapat dikuasi dan para pemimpin
RI dapat di tawan ( Soekarno, Hatta, H. Agus Salim).
Reaksi pihak RI :
A. Bidang Militer
Menghadapi serangan Belanda,
TNI menerapkan taktik Pertahanan Rakyat Semesta yaitu Perang gerilya secara total deangan
cara menyebarkan kekuatan di seluruh wilayah yang disebut kantong-kantong
perlawananan dijabarkan dalam Perintah
Kilat no.1 tgl 12 Juni 1948 dari Jenderal Sudirman yang berisi antara lain
:
1. Kita telah diserang oleh Belanda
dengan menyerang Yogyakarta dan LapanganTerbang Maguwo
2. Pemerintah Belanda telah membatalkan persetujuan gencatan senjata
3. Semua angkatan perang menjalankan rencana
yang telah ditetapkan untuk menghadapi serangan tersebut
Juga dibentuk adanya struktur
pemerintahan militer antara lain :
n Markas
Besar Komando Djawa (MBKD) berpusat
di Kepurun, Manisrenggo, Klaten dibawah pimpinan Kolonel AH. Nasution
n
Markas Besar Komando Sumatera (MBKS) berpusat di Medan, Sumatera Utara dipimpin
Kolonel Hidayat
Tugas : Melaksanakan pemerintahan militer dan
merencanakan perlawanan bersenjata terhadap Belanda
Taktik
yang digunakan
o
Wingate yaitu gerakan untuk melakukan penyusupan
ke dalam wilayah musuh
o Wehrkreise ( dari kata wehr “perlawanan” dan kreise“lingkaran”
) artinya membentuk daerah-daerah
perlawanan yang tersebar dibanyak tempat sehingga kekuatan Belanda terpecah-pecah dalam
daerah perlawanan yang luas
Hasil : Dalam serangan Umum 1 Maret 1949 TNI mampu menguasai kota Yogya selama 6
Jam yang secara taktik militer TNI dapat mengalahkan Belanda dengan menguasai
Yogya selama 6 Jam dibawah pimpinan Letkol Soeharto (Komandan Wehrkreise
III/Brigade X Yogyakarta
B. Bidang Politik
Untuk tetap menjaga
kelangsungan pemerintahan RI, dibentuklah :
1. Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dibentuk 19 Desember 1948 berpusat di
Bukittinggi, Sumatera Barat dipimpin Mr. Syafruddin Prawiranegara ( Menteri
Kemakmuran )
2. Jika gagal maka membentuk Pemerintahan
Republik Indonesia di India dibawah pimpinan Mr. AA.Maramis (Menteri
Keuangan), LN Palar dan dr. Sudarso
Konflik
Indonesia-Belanda
Menyangkut Masalah Papua
Menyangkut Masalah Papua
A. Perjuangan Diplomasi
Usaha-usaha
yang ditempuh antara lain :
- Kabinet Ali Sastroamidjojo I Membawa masalah Irian Barat ke forum PBB namun belum berhasil
- Kabinet Burhanuddin Harahap Membawa masalah Irian Barat dalam Sidang Majelis Umum PBB namun juga gagal
Alasan : Belanda menyatakan masalah
Ir-Bar adalah masalah bilateral Indonesia-Belanda sehingga harus diselesaikan
melalui Uni Indonesia-Belanda
- Kabinet Ali Sastroamidjojo II Membatalkan seluruh isi persetujuan dalam KMB yang diikuti dengan pembentukan Propinsi Irian Barat ( 17 Agustus 1956) dengan ibukota di Soa Siu, Tidore serta mengangkat Zainal Abidin Syah sebagai gubernur
B. Konfrontasi Ekonomi
Pihak Indonesia memutuskan
segala aktivitas hubungan perekonomian yang berkaitan dengan Belanda dengan
cara :
1)
18 Nopember 1957 diadakan rapat umum di jakarta yang dilanjutkan
dengan aksi mogok para buruh yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda pada
2 Desember 1957
2)
Melarang aktivitas maskapai penerbangan Belanda
(KLM) di wilayah Indonesia
3)
Pengambilalihan aset-aset milik Belanda al :
a.
9 Desember 1957 Bank Escompto
diambil alih oleh pemerintah
RI
b. Perusahaan Perkebunan Belanda ( Netherlandsche
Handel Maatschappij /NHM) diambil alih dan diganti menjadi Bank Dagang
Negara
c. Percetakan De Unie diganti menjadi percetakan
negara
( Diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1958)
C. Upaya Militer
Pada 19 Desember 1961
dikeluarkan TRIKORA ( Tiga Komando Rakyat ) yang berisi :
q
Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan kolonial
Belanda
q Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia
q
Bersiaplah untuk mobilisasi umum
mempertahankan kemerdekaan
dan kesatuan tanah
air Indonesia
Realisasi TRIKORA : Dibentuk
Komando Mandala Pembebasan Irian Barat pada
2 Januari 1962. Tugas-tugas Komando Mandala :
q Merencanakan, mempersiapkan dan menyelenggarakan operasi-operasi militer
dengan tujuan pengembalian wilayah propinsi Irian Barat dalam wilayah NKRI
q Mengembangkan situasi di wilayah Irian
Barat sesuai dengan taraf
perjuangan diplomasidan dalam waktu yang singkat
agar di wilayah Irian Barat dapat diciptakan de facto wilayah-wilayah yang bebas/didudukkan unsur
kekuasaan pemerintahan RI
Fase-fase
dalam Operasi Komando Mandala
n Fase Infiltrasi
( Sampai akhir 1962) Merencanakan,
mempersiapkan dan melaksanakan operasi militer guna mengembalikan wilayah Irian
Barat dengan nama sandi Operasi Jayawijaya
n Fase Eksploitasi ( Awal tahun
1963) Mengadakan serangan
terbuka terhadap pos-pos musuh yang penting
n Fase Konsolidasi
(Tahun 1964) Mendudukkan kekuasaan RI
secara mutlak di wilayah Irian Barat
PENYELESAIAN
MASALAH IRIAN BARAT
Diselesaikan melalui
Persetujuan New York ( 15 Agustus 1962) atas ide dari Ellsworth Bunker (
Diplomat AS) yang berisi antara lain :
n Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada Penguasa Pelaksana Sementara PBB atau UNTEA ( United Nations
Temporary Executive Authority) pada 1 Oktober 1962
n Pada 1 Oktober 1962 akan berkibar bendera
PBB dengan Belanda dan kemudian diturunkan pada 31 Desember 1962 untuk
digantikan bendera RI dan PBB
n Pemerintahan UNTEA berakhir pada 1 Mei
1963 yang kemudian diserahkan pada pihak Indonesia
n Selama masa UNTEA, pegawai Indoneisa akan
digunakan sebanyak-banyaknya dan pegawai dan tentara Belanda dipulangkan
selambat-lambatnya 1 Mei 1962
n Tahun 1969, rakyat Irian Barat akan diberi
kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri yaitu bergabung dengan NKRI atau
memisahkan diri
Penentuan Pendapat Rakyat
(PEPERA)
(PEPERA)
Dilaksanakan dalam tiga tahap :
n Tahap pertama dimulai pada 24
Maret 1969, bentuk kegiatan
konsultasi dengan Dewan Kabupaten
di kota Jayapura mengenai
tata cara penyelenggaraan pepera
n Tahap kedua berupa pemilihan
Dewan Musyawarah Pepera yang
berakhir pada bulan Juni 1969
n
Tahap ketiga dilaksanakan Pepera dari
Kabupaten Merauke dan
berakhir pada 4 Agustus 1969 di
Jayapura
Hasil : PBB menerima
hasil Pepera dengan hasil rakyat Irian Barat tetap menginginkan bergabung
dengan NKRI
Kehidupan
Masa Demokrasi Liberal
dan
Demokrasi Terpimpin
Masa Demokrasi Liberal ( 17 Agustus
1950-5 Juli 1959)
A. Bidang Politik
Indonesia mencoba untuk
menerapkan sistem politik Demokrasi Liberal ala barat yang bentuk konkritnya
terdapat kabinet-kabinet al:
- Kabinet Natsir ( 6 September 1950-21 Maret 1951)
- Kabinet Sukiman ( 27 April 1951-3 April 1952)
- Kabinet Wilopo ( 3 April 1952-3 Juni 1953)
- Kabinet Ali – Wongso ( PNI-PIR) ( 31 Juli 1953-12 Agustus 1955)
- Kabinet Burhanuddin Harahap ( 12 Agustus 1955- 3 Maret 1956)
- Kabinet Ali Satroamidjojo II ( 20 Maret- 4 Maret 1957)
- Kabinet Djuanda / Kabinet Karya (9 April 1957 – 5 Juli 1959)
Akibat sistem Liberal
Terjadinya ketidakstabilan
politik yang ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :
q
Kabinet sering berganti
q
Separatisme daerah terus bergolak
q
Adanya politik dagang sapi
q
Partai-partai mementingkan dirinya sendiri
q
Kondisi perekonomian nasional semakin buruk
B. Bidang Ekonomi
Menerapkan sistem ekonomi
Liberal ( sistem ekonomi ala Barat).
Hal-hal yang membuat
pembangunan ekonomi tersendat-sendat saat itu :
v Situasi keamanan dalam negeri yang tidak
menguntungkan akibat terjadinya berbagai pemberontakan
v
Adanya
instabilitas politik karena
sering bergantinya kabinet
v
Hanya
mengandalkan satu jenis ekspor terutama hasil bumi (pertanian dan perkebunan)
v
Belum
memiliki pengalaman untuk menata ekonomi ekonomi karena masih baru negaranya
dan tidak memiliki tenaga ahli dan dana yang besar
Usaha-usaha yang diambil
untuk memperbaiki kondisi ekonomi :
a.
Mengeluarkan kebijakan
Gunting Syafruddin ( 20 Maret 1950), yaitu kebijakan untuk memotong semua uang kertas yang bernilai Rp 2,50 ke atas
menjadi dua sehingga nilainya tinggal setengah.
Hasil : Berhasil dikumpulkan
uang sebesar Rp 1,6 milyar
b.
Mengubah
nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat guna
merangsang ekspor, yaitu dengan ketentuan :
·
Untuk
kepentingan ekspor, nilai rupiah ditukar menjadi Rp 7,60 dari Rp 3,80 untuk setiap dollarnya
·
Untuk
kepentingan impor, nilai rupiah ditukar menjadi
Rp 11,40 untuk setiap dollarnya
c.
Menggalakkan
perdagangan dengan cara memberikan
kredit terhadap pengusaha-pengusaha Indonesia selama tiga tahun
(1950-1953).
Hasil
: mengalami kegagalan karena pengusaha pribumi
kalah bersaing dari pengusaha asing
Solusi : Pada masa
Kabinet Ali I dikeluarkan Sistem Ali-Baba, yakni kerjasama antara
pengusaha Pribumi (Ali) dan nonpribumi (Baba)
Hasil : Mengalami kegagalan karena
pengusaha nonpribumi lebih berpengalaman dan pengusaha pribumi hanya dijadikan
alat untuk mendapatkan kredit
d.
Membentuk
badan perencanaan ekonomi (Planning Board) pada masa Kabinet Ali II
yang diketuai Ir. Djuanda.
Tugas : merencanakan pembangunan jangka panjang
Hasil : berhasil merencanakan Pembangunan Lima Tahun
(1956-1961). Namun akibat situasi
politik dan keamanan nasional tidak kondusif, rencana pembangunan
menjadi tertunda
Masa Demokrasi
Terpimpin
( 5 Juli 1959 – 11 Maret 1966 )
( 5 Juli 1959 – 11 Maret 1966 )
Merupakan
bentuk pelaksanaan dari dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang
berisi :
q Pembubaran badan
konstituante
q UUDS 1950 tidak
berlaku dan berlakunya kembali UUD 1945
q Dibentuk MPRS
dan DPAS
PENYEBAB KONSTITUANTE
GAGAL MENYUSUN UNDANG-UNDANG DASAR BARU
GAGAL MENYUSUN UNDANG-UNDANG DASAR BARU
SEBAB KHUSUS
Fraksi-fraksi
yang ada di dewan Kontituante hanya mengurus kepentingan partai atau golongannya
saja
SEBAB UMUM
n Dilaksanakannya
sistem Demokrasi Liberal yangmenganut banyak partai dan melaksanakan sistempemerintahan
parlementer
n Sering
terjadinya pergantian pemerintahan (kabinet) yang terus menerus
n Munculnya
gerakan separatis di daerah-daerah ( misal Pemberontakan PRRI-Permesta)
SOLUSI :
Pada
tanggal 21 Februari 1957, Presiden Soekarno menyampaikan gagasannya yang
disebut dengan Konsepsi Presiden yang berisi :
n Membentuk Kabinet Gotong Royong yang
didukung oleh semua partai, berintikan PNI,
Masyumi, NU dan PKI ( Kabinet empat kaki )
n Membentuk Dewan Nasional yang
beranggotakan wakil-wakil golongan
fungsional sebagai badan penasehat bagi pemerintah
REAKSI :
Muncul
penolakan atas munculnya Konsepsi Presiden dari beberap partai antara lain :
Masyumi,
PSII, Partai Katholik, Partai Rakyat Indonesia
ALASAN :
1.
Perubahan
ketatanegaraan merupakan wewenang konstitusi
2.
Tidak
mau bekerjasama dengan PKI dalam pemerintahan karena PKI pernah memberontak
pada peristiwa PKI Madiun 1948
Karena
tidak mencapai penyelesaian yang nyata, muncul gagasan untuk kembali ke UUD
1945 dari kalangan ABRI maka pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden
mengeluarkan Dekrit Presiden yang isi pokoknya sebagai berikut :
- Penetapan Pembubaran Konstituante
- Penetapan berlakunya kembali UUD 1945 sebagai UUD Negara Republik Indonesia dan tidak berlakunya UUDS 1950
- Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu sesingkat-singkatnya
Hakikat
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi
yang didasarkan pada sila ke 4 Pancasila :
(Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan )
Namun dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan
konsep, karena kata Terpimpin diartikan sebagai Terpimpin
menurut kehendak Presiden Soekarno, sehingga
Soekarno diberi gelar Pemimpin Besar Revolusi (PBR)
Akibat pelaksanaan
Demokrasi Terpimpin terjadi penyimpangan dalam
beberapa bidang:
- Bidang Politik
1) Membubarkan DPR hasil pemilihan umum 1955 dengan
dasar Penpres no. 3/1959 dan membentuk DPR-GR( gotong royong) dengan dasar Penpres no 4 /1960 pada 24 Juni 1959. Tugas DPR-GR :
a. Melaksanakan Manipol (Manifesto
politik)
b. Merealisasikan amanat penderitaan
rakyat ( Ampera )
c. Melaksanakan demokrasi terpimpin
2) Membubarkan MPR dan membentuk MPRS dengan
dasar Penetapan
Presiden nomor 2 tahun 1959
3) Membubarkan DPA dan membentuk DPAS dengan
dasar Penetapan
Presiden Nomor 3 tahun 1959
4) Pidato presiden 17 Agustus 1959 yang berjudul Penemuan kembali Revolusi Kita dijadikan GBHN dengan ketetapan MPRS No. /MPRS/1960 dan dinamakan Manifesto
Politik (Manipol)
B. Bidang Ekonomi
Melaksanakan
sistem ekonomi terpimpin dimana presiden terjun langsung mengatur
ekonomi yang terpusat pada pemerintah pusat, perekonomian terpusat pada satu
tangan
Akibat : Perekonomian
lesu bahkan terjadi inflasi yang
sangat tajam pada tahun 1965 yang
mencapai 650%
Sebab-sebab
kegagalan ekonomi terpimpin :
n Penanganan ekonomi tidak rasional dan
lebih bersifat politik tanpa kendali
n Tak ada ukuran yang objektif dalam menilai
usaha
C. Politik Luar Negeri
Politik
Luar negeri mengarah pada politik mercu suar antara lain :
q Membagi kekuatan politik dunia menjadi dua
yaitu :
a. Oldefo ( Old Established Forces),
yaitu kekuatan lama yang telah mapan
yakni negara-negara kapitalis yang neokolonialis dan imperialis ( Nekolim ) misalnya Inggris, Amerika,
dll
b. Nefo ( New Emerging
Forces) , yaitu kekuatan baru yang sedang muncul yakni
negara-negara progresif revolusioner ( termasuk Indonesia dan negara-negara
komunis umumnya )
q Menyelenggarakan pesta olah raga negara-negara
Nefo yang dikenal dengan nama Ganefo
( Games of New Emerging Forces )
q Membentuk poros Jakarta – Peking
q Terjadinya konfrontasi dengan Malaysia,
karena Malaysia dianggap sebagai negara Nekolim ( antek-antek negara
Barat ) dan menentang pembentukan negara federasi Malaysia.
Akibat : Indonesia
keluar dari PBB karena Malaysia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB
GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI DAN PERALIHAN KEKUASAAN
POLITIK
Sebab-sebab munculnya gerakan 30 September 1965 PKI
Adanya
Isu tentang adanya Dewan Jenderal yang akan mengadakan kudeta terhadap Presiden
Soekarno. Isu ini dihembuskan PKI kepada TNI AD yang akan mengadakan kudeta
pada peringatan ulang tahun ABRI 5 Oktober 1965.
Reakasi TNI AD : menolak dengan tegas isu yang dilontarkan PKI
dan ganti menuduh bahwa PKI yang justru akan merebut kekuasaan. Namun munculnya
pasukan di sekitar Jakarta sejak akhir bulan September semakin menambah
indikasi akan adanya kudeta terhadap presiden.
Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI)
Sebelum terjadinya gerakan
PKI telah mengadakan beberapa kali pertemuan rahasia yang akhirnya menetapkan
bahwa Gerakan 30 September 1965 secara fisik dilakukan dengan kekuatan militer
yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung, Komandan Batalyon I Resimen
Cakrabirawa (Pasukan Pengawal Presiden).
Gerakan ditujukan pada
perwira-perwira AD yang dianggap sebagai perintang cita-cita PKI. Perwira AS
yang diculik PKI antara lain :
·
Letnan
Jenderal Ahmad Yani ( Menteri/Panglima Angkatan Darat atau Men pangad)
·
Mayor Jenderal R. Soeprapto (
Deputy II Pangad)
·
Mayor Jenderal Haryono MT (
Deputy III Pangad)
·
Mayor
Jenderal Suwondo Parman ( Asisten I Pangad)
·
Brigadir
Jenderal Donald Izacus Panjaitan ( Asisten IV Pangad)
·
Brigadir
Jenderal Soetojo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur)
·
Letnan
Satu Pi`erre Andreas Tendean ( Ajudan Jenderal AH Nasution)
Semuanya kemudian dibawa ke Lubang Buaya dengan
mengalami berbagai penyiksaan kemudian dikubur dalam sumur.
Selain menculik para Jenderal AD, PKI juga
menguasai RRI, telekomunikasi, Monas dan Lapangan Halim Perdana Kusuma. Langkah
lanjut setelah menguasai Jakarta, PKI mengumumkan di RRI yang dibacakan oleh
Letkol Untung tentang pembentukan ”Dewan
Revolusi” yang kemudian mendemisionerkan
kabinet Dwikora. Isi pengumuman Letkol Untung di RRI adalah :
·
Susunan
Dewan Revolusi terdiri atas 45 orang yang diketuai Letkol Untung dengan wakil
ketua Brigjen Supardjo, Letkol Heru, Kol. Sunardi dan ajun komisaris polisi
Anwas
·
Penghapusan
pangkat jenderal, pangkat tertinggi ABRI hanya Letkol.
·
Yang
memiliki pangkat diatas Letkol harus
menyatakan kesetiaan kepada Dewan
Revolusi
Selain korban-korban di atas, gerakan 30 September
PKI juga membawa korban lain yaitu :
a.
Putri
Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution, yang ikut tertembak dan meninggal
pada 6 Oktober 1965
b.
Brigadir
Polisi Karel Satsuit Tubun, pengawal rumah wakil II PM J. Leimina
c.
Di
Yogyakarta terdapat 2 korban yaitu :
1. Kolonel Katamso, Komandam Korem 072 Pamungkas
Yogyakarta
2. Kolonel Sugiyono, Kepala Staf Korem 072
Pamungkas Yogyakarta
Upaya Penumpasan G 30 S/PKI
Operasi penumpasan Gerakan 30 September PKI mulai
dilancarkan pada tanggal 1 Oktober 1965 melalui usaha-usaha antara lain :
1.
Menetralisir
pasukan yang berada di sekitar Kawasan Istana yang dimanfaatkan oleh Gerakan 39
September PKI yaitu :
a.
Pasukan
Batalyon 503/ Brawijaya ( berhasil disadarkan dan kembali ke Jawa Timur)
b.
Pasukan
Batalyon 545/ Diponegoro ( sebagian anggota tetap bergabung dengan G 30 S PKI )
2.
Merebut
tempat-tempat yang dikuasai kaum pemberontak antara lain gedung RRI, gedung
telekomunikasi dan semua aset milik pemerintah di Jakarta dengan mengerahkan
pasukan dari kesatuan RPKAD dibawah pimpinan
Kolonel Sarwo Edy Wibowo
3.
Merebut
lapangan Udara Halim Perdana Kusuma yang disinyalir menjadi basis kekuatan kaum
pemberontak yang dilakukan oleh pasukan RPKAD dengan dibantu oleh
pasukan-pasukan dari :
a.
Batalyon
238 Kujang/Siliwangi
b.
Batalyon
I Kavaleri
Lapangan Halim berhasil direbut pada 2 Oktober 1965
4.
Mencari dan
menemukan tempat penimbunan korban penculikan pada 3 Oktober 1965 atas
informasi dari anggota polisi Sukitman yang ikut diculik namun berhasil
melarikan diri
5.
Pada 4
Oktober 1965 jenazah korban
penculikan diambil dari sumur tua di Lubang Buaya dan pada 5 Oktober 1965
dimakamkan di makam pahlawan Kalibata Jakarta
6.
Tokoh-tokoh
kunci dalam pemberontakan G 30 PKI berhasil ditangkap antara lain :
a.
Kolonel A. Latief ( Komandan Penculikan)
berhasil ditangkap pada 8 Oktober 1965
b.
Letkol
Untung ditangkap di Tegal 11 Oktober 1965
c.
DN Aidit ditangkap di Solo 24 Oktober 1965
7.
Upaya
penumpasan juga dilakukan di dawerah-daerah terutama di Jawa Tengah yang
merupakan daerah basis PKI yang paling kuat ( Lihat Buku Erlangga hal :103-107)
BEBERAPA PENDAPAT TENTANG
PERISTIWA GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965
Ada beberapa pendapat tentang peristiwa G 30 S/PKI
antara lain :
1.
Brigjen (purn) Herman Sarens Sudiro (
Pembantu Utama Letjen Ahmad Yani)
Menurutnya
pelaku utama G 30 S / PKI adalah PKI
Alasan : target awal PKI adalah membunh Presiden
Soekarno yang hendak dilakukan saat peringatan Hari ABRI 5 Oktober 1965. PKI
berkeinginan agar pembunuhan itu seperti saat Presiden Mesir Anwar Sadat
dibunuh saat berada di panggung kehomatan saat parade.
2.
Dr. Harold Crouch ( Pengamat Militer dari
Universitas Australia )
Menurutnya
bahwa peristiwa G 30 September dilatarbelakangi oleh adanya persaingan di
antara para jenderal di tubuh AD, terutama antara jenderl yang mendapat
kedudukan dan yang tidak mendapat kedudukan. Sehingga kondisi ini dapat
dimanfaatkan oleh G 30 S PKI untuk mewujudkan cita-citanya
3.
Brigadir Jenderal Suharyo Kecik
Menurutnya
Suharto termasuk jenderal yang paling senior namun pendidikannya terbatas (
tidak pernah sekolah keluar seperti jenderal-jenderal yang lain) sehingga
kariernya mentok. Hal ini akan dimanfaatkan oleh Biro Khusus PKI untuyk
mendekati dan mempengaruhinya. Namun pendapat ini masih harus dibuktikan lebih
lanjut .
4.
Gabriel Kolko ( Sejarawan Amerika Serikat)
Menurutnya
pendapatnya berdasarkan dokumen rahasia Amerika Serikat menyebutkan bahwa pada
awal bulan Nopember 1965, para jenderal TNI AD di Indonesia meminta bantuan
senjata kepada Amerika Serikat untuk mempersenjatai kaum anti-komunis dari
kalangan keagamaan dn pemuda nasionalis
5.
Kolonel Sukendro (Perwira Intel AD)
Menurutnya dalang peristiwa
G 30 S PKI adalah Cina
Alasan : Sebelum munculnya peristiwa G 30 S PKI ia pernah menerima
daftar nama para jenderal yang terbunuh dalam peristiwa itu, padahal Kostrad
sendiri belum mengetahui secara pasti nasib para jenderal itu.
DAMPAK SOSIAL-POLITIK PERISTIWA G 30 S / PKI
A. DAMPAK SOSIAL
Menanggapi peristiwa G 30 S PKI presiden Soekarno
bersikap kurang tegas sehingga menimbulkan reaksi dari rakyat terutama kalangan
amahsiswa dan pelajar yang mendapat dukungan ABRI. Sedang dalam bidang ekonomi,
terjadi kondisi haega barang-barang naik dan terjadi inflasi sangat tinggi bahkan melebihi 600% setahun.
Upaya mengatasi inflasi :
·
Mengadakan
devaluasi rupiah lama menjadi rupiah
baru, dari Rp 1000 menjadi Rp 100 uang baru.
·
Menaikkan harga bahan bakar menjadi empat
kali lipat sejak 1 Januari 1966 yang mengakibatkan naiknya harga-harga barang
secar tidak terkendali
B. DAMPAK POLITIK
Munculnya gelombang aksi menentang ketidak tegasan
Presiden Soekarno tentang peristiwa G 30 S PKI terutama dari kalangan mahasiswa
dan pelajar misalnya KAMI, KAPPI,KAPI, KAWI, KABI yang kemudian mengeluarkan
tuntutan yang dikenal dengan TRITURA (
Tiga Tuntutan Rakyat ) pada 10 Januari 1966 yang berisi :
a. Pembubaran
PKI
b. Pembersihan kabinet Dwikora dari unsur-unsur
PKI
c. Penurunan harga-harga (perbaikan ekonomi)
Dalam usaha menuntut TRITURA telah gugurseorang
mahasiswa Arief Rahman Hakim yang tertembus peluru pengawal kepresidenan.
Reaksi presiden terhadap aksi-aksi demo menentang dirinya adalah membubarkan
KAMI pada 25 Februari 1966. pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden memimpin sidang
kabinet yang membahas kemelut politik saat itu. Namun presiden buru-buru pergi
ke Bogor karena ada informasi di sekitar istana terdapat pasukan-pasukan liar.
Tindakan Presiden ini mengundang tanggapan
dari 3 perewira TNI AD yaitu :
· Mayor Jenderal Basuki Rahmat
· Brigadir Jenderal M. Yusuf
· Brigadir Jenderal Amir Mahmud
Yang menyusul ke Bogor dengan membawa pesan dari
Jenderal Soeharto bahwa Soeharto siap mengatasi keadaan kalau presiden memberi
kepercayaan padanya. Sehingga presiden kemudian memerintahkan ketiga jenderal
dan Komandan resimen Cakrabirawa BrigJen Sabur untuk membuat konsep surat
perintah kepada Jenderal Soeharto yang kemudian dikenal dengan nama Surat Perintah 11 Maret (SUPERSEMAR) dalam
TAP MPRS No. IX/MPRS/1966 yang
intinya berisi :
Memerintahkan
kepada Letnan Jenderal Soeharto atas nama presiden untuk mengambil tindakan
yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan ketertiban serta stabilitas
jalannya pemerintahn dan jalannya revolusi serta menjamin keselamatan pribadi
dan kewibawaan presiden.
Langkah selanjutnya adalah Letjen Soeharto membubarkan PKI dan Ormas-ormasnya
sebagai partai terlarang di seluruh Indonesia pada 12 Maret 1966 ditetapkan
dalam TAP MPRS No. XXV/MPRS/1966.
MASA ORDE BARU
Secara
resmi presiden Soekarno mengakhiri kekuasaan dan menyerahkan kepada Letjen
Soeharto pada tanggal 20 Februari 1967 yang dikukuhkan dalam Sidang Istimewa
MPRS dengan ketetapan MPRS No.
XXXIII/MPRS/1967. sehingga secara resmi Indonesia memasuki masa
pemerintahan Orde Baru.
Hakikat Orde Baru
Tatanan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang diletakkan pada
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Landasan Orde Baru :
a.
Landasan
Ideal : Pancasila
b.
Landasan
Konstitusional : UUD 1945
c.
Landasan
Operasional : TAP MPRS/MPR
Beberapa ketetapan MPRS pada
masa Orde Baru :
·
TAP MPRS No. IV/MPRS/1966 dan TAP MPRS No. IX/MPRS/1966 tentang
pengukuhan tindakan pengemban Supersemar yang membubarkan PKI beserta
organisasi massanya.
·
TAP MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang
pelarangan faham dan ajaran Komunisme/Marxieme-Leninisme di Indonesia
·
TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang pelurusan kembali tertib konstitusional
berdasarkan Pancasila dan tertib hukum
Pembangunan nasional selalu
berpatokan pada Trilogi Pembangunan
yaitu :
v Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
v Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
v Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
Yang diterapkan dalam Delapan Jalur Pemerataan yaitu :
1.
Pemerataan
pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, terutama sandang, pangan dan perumahan
2.
Pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan dan
pelayanan kesehatan
3.
Pemerataan
pembagian pendapatan
4.
Pemerataan
kesempatan kerja
5.
Pemerataan
kesempatan berusaha
6.
Pemerataan
kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususunya bagi generasi muda dan
kaum wanita
7.
Pemerataan
penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
8.
Pemerataan
kesempatan memperoleh keadilan
PROSES
MUNCULNYA REFORMASI
DAN
JATUHNYA PEMERINTAHAN ORDE BARU
Faktor munculnya reformasi
A. Adanya ketidakadilan di
bidang perekonomian dan hukum selama pemerintahan orde baru selama 32 tahun
B.
Krisis Politik
Pembaharuan yang dituntut terutama ditukukan pada
terbitnya lima paket undang-undang politik yang dianggap menjadi sumber
ketidakadilan yaitu :
v UU No. 1 tahun 1985 tentang pemilihan umum
v UU No. 2 tahun 1985 tentang susunan,
kedudukan, tugas dan wewenang DPR/MPR
v UU No. 3 tahun 1985 tentang Parpoil dan golongan karya
v UU No. 5 tahun 1985 tentang referendum
v UU No. 8 tahun 1985 tentang organisasi
massa
C. Krisis Hukum
Pelaksanaan
hukum pada masa orde baru terdapat banyak ketidakadilan terutama yang
menyangkut hukum bagi keluarga pejabat. Bahkan hkum dijadikan sebagai
pembenaran atas tindakan dan kebijakan pemerintah atau sering terjadi rkayasa
dalam proses peradilan.
D. Krisis Ekonomi
Faktor penyebab krisis ekonomi yang melanda
Indonesia antara lain :
- Utang Luar Negeri Indonesia
- Penyimpangan Pasal 33 UUD 1945
- Pola pemerintahan sentralistis
E. Krisis Kepercayaan
Krisis multidimensi yang melanda bangsa
Indonesia telah mengurangi kepercayaan rakyat kepada kepemimpinan Soeharto.
Puncak dari ketidakpercayaan rakyat adalah terjadinya berbagai aksi demonstrasi
menentang pemerintah karena mengeluarkan kebijakan yang melukai hati rakyat
misal kenaikan BBM dan ongkos angkutan pada 4 Mei 1998. puncak aksi rakyat dan
mahasiswa terjadi pada 12 Mei 1998 dimana terjadi peristiwa penembakan terhadap
Mahasiswa Trisakti oleh aparat yaitu :
v Elang Mulia Lesmana
v Heri Hertanto
v Hendriawan Lesmana
v Hafidhin Royan
Yang akhirnya mendorong timbulnya aksi massa lebih
besar pada 13 dan 14 Mei 1998 sehingga terjadi aksi anarkis terutama ditujukan
pada etnis Cina.
Tuntutan mundur kepada Soeharto semakin menguat setelah
munculnya tokoh-tokoh masyarakat yang ikut menuntut Soeharto mundur diantaranya
:
1.
Gus
Dur
2.
Amien
Rais
3.
Megawati
4.
Sri
Sultan Hemengkubuwono X
( Yang dikenal dengan Tokoh Deklarasi Ciganjur)
pada tanggal 21 Mei 1998 kemudian menyerahkan
kekuasaan pada BJ. Habibie
REFORMASI
Munculnya Reformasi
Reformasi
merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan tatanan
perikehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke arah perbaikan. Reformasi
tahun 1998 menuntut adanya pembaharuan dalam bidang politik, sosial, ekonomi
dan hukum.
Masalah yang
mendesak adalah upaya mengatasi kesulitan masyarakat banyak tentang masalah
kebutuhan pokok (sembako) dengan harga yang terjangkau rakyat. Sedangkan agenda reformasi yang disuarakan oleh
Mahasiswa antara lain :
¨ Adili Soeharto dan kroni-kroninya
¨ Amandemen UUD 1945
¨ Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
¨ Otonomi daerah yang seluas-luasnya
¨ Supremasi hukum
¨ Pemerintahan yang bersih dari KKN
Kronologi Reformasi
F Awal Maret 1998
Soeharto terpilih lagi menjadi Presiden untuk ketujuh kalinya. Namun kondisi
ekonomi negara semakin memburuk dan timbul kondisi tidak menentu
F Memasuki bulan Mei 1998, mahasiswa mulai menggelar demonstrasi dan akis keprihatinan yang menuntut
turunnya harga sembako, penghapusan KKN dan turunnya Soeharto dari kursi kekuasaannya.
F Pada tangga 12 Mei 1998, terjadi aksi unjuk rasa Mahasiswa Universitas Trisakti yang berlanjut
dengan terjadinya bentrokan antara aparat dengan mahasiswa yang menyebabkan
gugurnya empat mahasiswa Trisakti yaitu :
§ Elang Mulia Lesmana
§ Heri Hertanto
§ Hendriawan Lesmana
§ Hafidhin Royan
F Pada tanggal 13 dan 14 Mei 1998, di Jakarta dan sekitarnya terjadi kerusuhan massal dan penjarahan yang
mengakibatkan lumpuhnya kegiatan masyarakat.
F Pada tanggal 19 Mei 1998, puluhan ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan
sekitarnya berhasil menduduki Gedung DPR/MPR. Sedang di Yogyakarta hampir
sejuta umat berkumpul di alun-alun utara kraton Yogyakarta menhadiri pisowanan ageng yang dihadiri Sri Sultan
Hamengkubuwono dan Sri Paku Alam VIII
F Pada tanggal 20 Mei 1998, Soeharto mengundang tokoh-tokoh bangsa Indonesia untuk dimintai
pertimbangannya untuk membentuk Dewan Reformasi yang akan diketuai Presiden
Soeharto namun gagal
F Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 10.00 di istana Presiden Soeharto meletakkan jabatannya sebagai
presiden dihadapan ketua dan beberapa anggota Mahkamah Agung dan menunjuk BJ
Habibie untuk menjadi Presiden RI ke 3.
Perkembangan Politik Setelah 21 Mei 1998
Pengangkatan Habibie sebagai
Presiden Republik Indonesia
BJ
Habibie diangkat menjadi presiden menggantikan Soeharto pada 21 Mei 1998.
tugasnya adalah melanjutkan kebijakan yang telah dibuat oleh Soeharto. Kemudian
Habibie membentuk Kabinet yang diberi nama Kabinet Reformasi Pembangunan yang
terdiri atas 16 orang menteri dari unsur ABRI,PDI,Golkar dan PPP pada 22 Mei
1998.
Upaya-upaya yang dilakukan
Habibie :
A. Bidang Ekonomi
Ada
beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintahan Habibie antara lain :
1.
Merekapitulasi
perbankan
2.
Merekonstruksi
perekonomian Indonesia
3.
Melikuidasi
beberapa bank bermasalah
4.
Menaikkan
nilai tukar rupaih terhadap dollart hingga dibawah Rp 10.000
5.
Mengimplementasikan
reformasi ekonomi yang diisyaratkan oleh IMF
B. Bidang Politik
Habibie
mulai memberikan kebebasan bagi rakyat untuk berbicara dengan dikeluarkannya UU No. 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
( Lihat ERLANGGA hal :160)
C. Masalah Dwi Fungsi ABRI
Konsep
Dwi Fungsi ABRI mulai diperkenalkan pertama kali oleh Jenderal AH. Nasution
dimana disebutkan bahwa selain sebagai kekuatan negara ABRI juga memiliki hak
politik. Reformasi dibidang
militer dilakukan dengan mengurangi anggoita ABRI di DPR dari 75 menjadi 38
orang. Langkah lainnya adalah memisahkan antara ABRI dengan Polri pada 5 Mei 1999.
D. Bidang Hukum
Habibie
juga mereformasi bidang hukum. Namun reformasi bidang hukum tidak dapat
berjalan dengan baik karena terjadinya tumpang tindih perundang-undangan.
Sidang Istimewa MPR ( 10-13 Nopember 1998)
Hasil
dari Sidang Istimewa MPR 1998 antara lain :
a)
TAP
MPR No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi pembangunan dalam rangka
penyelamatan dan normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan negara
b)
TAP
MPR No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas
KKN
c)
TAP
MPR No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan jabatan presiden dan wakil presiden RI
d)
TAP
MPR No. XV tentang penyelenggaraan ototnomi daerah
e)
TAP
MPR No. XVI tentang politik ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi
f)
TAP MPR No. XVII/MPR/1998
tentang Hak Asasi Manusia (HAM)
Pemilihan Umum Tahun 1999
Dilaksanakan pada 7 Juni 1999 yang diikuti oleh 48
Partai Politik. Pemilu tahun 1999 merupakan pemilu yang sangat penting setelah
reformasi terjadi. Dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum ( KPU ). Setelah
diadakan pemilihan umum, maka muncul lima partai besar pemenang pemilu yaitu :
1.
PDI
Perjuangan
2.
Partai
Golkar
3.
Partai
Persatuan Pembangunan ( PPP )
4.
Partai
Kebangkitan Bangsa ( PKB )
5.
Partai
Amanat Nasional ( PAN )
Sidang Umum MPR Hasil Pemilihan Umum 1999
Dilaksanakan
sejak tanggal 1 – 21 Oktober 1999. dalam sidang itu Amien Rais dikukuhkan
sebagai ketua MPR dan Akbar Tanjung sebagai ketua DPR. Dalam sidang ini,
laporan pertanggungjawaban Habibie ditolak oleh MPR. Akibatnya adalah Habibie
tidak dapat mencalonbkan diri menjadi Presiden Republik Indonesia. Sehingga
masa kekuasaan Habibie yang dimulai tanggal 21 Mei 1998 berakhir pada 21
Oktober 1999.
Sehingga
hanya muncul tiga calon presiden yaitu Gus
Dur, Megawati dan Yusril Ihza
Mahendra. Namun akhirnya Yusril mengundurkan diri dari pencalonan sehingga
hanya tionggal dua calon yaitu Gus Dur dan Megawati. Dari hasil pemilihan
presiden yang dilaksanakan secara voting tanggal 20 Oktober 1999, maka terpilih
Gus Dur sebagai Presiden RI ke 4. sedangkan pada 21 Oktober 1999 diadakan
pemilihan wakil presiden yang diikuti oleh Megawati dan Hamzah Haz yang
dimenenagkan oleh Megawati. Sehingga terpilih Presiden Gus Dur dan Wakil
Presiden megawati.
PERUBAHAN POLITIK
Munculnya Negara Adikuasa yaitu Amerika Serikat
dan Uni Sovyet. Amerika Serikat mengusung paham Liberal-Kapitalis dan
Sovyet dengan paham Sosialis-Komunis.
Kedua paham ini saling bersaing untuk mendapatkan pengaruh di dunia.
UPAYA AMERIKA MENYEBARKAN
PENGARUHNYA
Memberikan sumbangan melalui beberapa kebijakan antara lain :
Truman Doctrine Bantuan ekonomi militer AS
kepada Turki dan Yunani yang rusak akibat Perang Dunia II
Marshall Plan Bantuan
ekonomi militer AS kepada Eropa untuk membangun kembali Eropa yang rusak
akibat Perang Dunia II
Point Four Truman Bantuan ekonomi militer AS kepada
negara-negara yang masih terbelakang dalam ikatan MSA (Mutual Security Act)
UPAYA UNI SOVYET
MEMPERLUAS PENGARUHNYA
Melalui Jaringan Komintern (Komunis
Internasional) Uni Sovyet melakukan upaya yaitu membantu negara-negara yang
sedang mengalami krisis maupun konflik
dengan negara lain
HASILNYA :
Pengaruh Uni
Sovyet terasa dimana-mana antara lain : Eropa Timur, Asia ( Vietnam, Korea
Utara, Afghanistan) dan Cuba
AKIBATNYA
:
Terjadi perebutan hegemoni (kekuasaan) antara AS dan Uni Sovyet untuk
menyebarkan ideologinya. Uni Sovyaet dengan kebudayaan Psychologis yang
kuat dan AS dengan kedudukan materil yang kuat
MUNCUL ADANYA :
“ BALANCE OF POWER POLICY “
AS
dan Uni Sovyet tidak akan terlibat perang secara langsung selama kekuatan
antara keduanya berimbang
PERUBAHAN EKONOMI
Munculnya
kerjasama ekonomi antar negara baik yang bersifat regional maupun internasional
ALASAN
Lebih
menguntungkan karena memiliki jangkaun yang lebih luas, saling mengisi dan
melengkapi antar negara yang tergabung di dalamnya
CONTOH
MEE, ASEAN, APEC, NAFTA, Kelompok
77, G-7, dll
PERANG
DINGIN ( Cold war )
Perang dalam
bentuk ketegangan sebagai perwujudan konflik antara blok Barat dan Timur karena memperebutkan pengaruh antara USA yang
liberalis kapitalis dengan Uni Sovyet yang sosialis komunis
Berakhirnya Perang Dingin Ditandai oleh :
n
Runtuhnya Uni Soviet tahun 1990
n Tumbangnya
negara-negara komunis di Eropa Timur
n
Bersatunya kembali (Reunifikasi) Jerman
AKIBAT
PERANG DINGIN
BIDANG
POLITIK
Amerika dan Uni
Sovyet saling berusaha berebut pengaruh kepada negara-negara lain supaya
berada di pihaknya. Amerika mengembangkan paham demokrasi-kapitalis dan
Uni Sovyet mengembangkan paham sosialis-komunis
BIDANG
EKONOMI
Amerika dan Uni
Sovyet berusaha untuk memberikan bantuan atau pinjaman kepada
negara-negara yang menjadi sasarannya. Amerika yang menjadi negara kaya banyak
memberikan pinjaman kepada negara-negara yang sedang berkembang termasuk negara
Eropa Barat yang hancur akibat PD II
BIDANG MILITER
Munculnya sistem
Aliansi / Pakta Pertahanan
Yaitu Negara yang mempunyai musuh yang sama berusaha
membentuk wadah guna mempertahankan diri serta melindunginya
CONTOH
SISTEM ALIANSI
1. Pembentukan CENTO ( Central Treaty
Organization ) tahun 1959, merupakan
perubahan dari pakta Baghdad beranggotakan AS, Inggris, Iran, Iran, Turki dan
Pakistan
2. METO (Middle East Treaty Organization ), merupakan kerjasama antara AS, Turki, Iran, Iran,
Pakistan
3. Pembentukan Pakta warsawa Tahun 1955 yaitu kerjasama pertahanan keamanan negara komunis (misalnya Mongolia, Polandia, Cekoslovakia, Bulgaria,
Rumania, Jerman Timur dan Uni Sovyet
4.
Pembentukan NATO ( North
Atlantic Treaty Organization )1949 yaitu pertahanan militer di Eropa al AS, Kanada, Inggris, Perancis,
Belanda, Luxemburg, Norwegia, Denmark, dll
5.
Pembentukan ANZUS(
Australia, New Zealand, United States ) 1951 yaitu pakta pertahanan negara USA,
Australia, Selandia Baru
6.
Pembentukan SEATO ( South
East Asian Treaty Organization ) 1954 yaitu kerjasama pertahanan di Asia Tenggara antara lain USA,
Inggris, Filipina, Singapura dan Selandia Baru
BIDANG RUANG ANGKASA
Amerika dan Uni
Sovyet saling berlomba untuk memperebutkan ruang angkasa misalnya :
1. Uni Sovyet
meluncurkan pesawat ruang angkasa Sputnik I dan II tahun 1957
2. Amerika
mengimbangi dengan meluncurkan Explorer I dan II tahun 1958
Perkembangan
Tata Dunia, Hubungan Utara Selatan Dan Munculnya Kecenderungan Yang Bersifat
Global dan Regional
n Gerakan Non Blok ( Non Alignment)
Negara yang tidak memihak
blok barat maupun blok timur
F Latar Belakang
Munculnya Blok Barat dan Blok Timur
yang saling bersaing untuk memperbutkan pengaruh di dunia internasional yang
akan mendorong timbulnya persekutuan militer dan perlombaan senjata
F Pelopor Gerakan Non Blok
Yoseph Bros Tito (
Yugoslavia )
Ir. Soekarno ( Indonesia
)
Gamal Abdul Nasser (
Mesir )
Jawaharlal Nehru ( India
)
Nkrumah Kwame ( Ghana )
F Tujuan Gerakan Non Blok
Memajukan perdamian dunia dan
menjalin kerjasama bidang ekonomi, sosial dan politik
KTT GERAKAN
NON BLOK
KTT Non Blok I 1 – 6 September 1961 di
Beograd, Yugoslavia
KTT Non Blok II 5
– 10 Oktober 1964 di Kairo, Mesir
KTT Non Blok III 8 – 10 September 1970 di Lusaka,
zambia
KTT Non Blok IV 5 – 9 September 1973 di Algier,
Aljazair
KTT Non Blok V 16 – 19 September 1976 di
Colombo, Srilanka
KTT Non Blok VI 3 - 9 September 1979 di Havana, Cuba
KTT Non Blok VII 7 – 12 Maret 1983 di New Delhi,
India
KTT Non Blok VIII tahun
1986 di Harare, Zimbabwe
KTT Non Blok IX tahun 1989 di Beograd, Yugoslavia
KTT Non Blok X tahun
1992 di Jakarta, Indonesia
KTT Non Blok XI tahun 1995 di Cartagena, Colombia
ASEAN ( Association of South Easrt
Asian Nations)
§ Didirikan berdasarkan Deklarasi
Bangkok 8 Agustus 1967 yang ditandatangani lima menlu antara lain :
Adam Malik ( Indonesia )
Tun Abdul Razak ( malaysia )
Thanat Khoman ( Thailand )
S. Rajaratnam ( Singapura )
Narcisco Ramos ( Filiphina )
F Latar Belakang Terbentuknya ASEAN
Adanya
5 faktor pendorong yaitu :
a. Hubungan sejarah masa lampau
b. Persamaan Dasar Kebudayaan
c. Perasaan senasib sepenanggungan
d. Kepentingan yang sama
e. Persamaan letak geografis
NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASEAN
v
Indonesia
v
Malaysia
v
Filiphina
v
Singapura
v
Thailand
v
Brunei Darussalam ( 7 Januari 1984 )
v
Vietnam ( 28 Juli 1995 )
v
Laos ( 23 Juli 1997 )
v
Myanmar ( 23 Juli 1977
v
Kamboja ( 16 Desember 1998 )
KTT
NEGARA-NEGARA ASEAN
KTT I 23
– 24 Februari 1976 di Denpasar, Indonesia
KTT II 4 - 5 Agustus
1977 di Kuala Lumpur, Malaysia
KTT III 14 - 15 Desember 1987 di Manila, Filipina
KTT IV 27 - 28
Februari 1992 di Singapura
KTT V 14
- 15 Desember 1995 di Bangkok, Thailand
KTT VI 15-17 Desember
1998 di Hanoi, Vietnam
OKI (
Organisasi Konferensi Islam )
Didirikan pada tanggal 25 September 1969 berdasar Deklarasi
Rabat (Maroko) atas prakarsa Raja Hussein II (Maroko) dan Raja
Faisal ( Arab Saudi )
Latar Belakang :
1)
Pembakaran Masjidil Aqsho oleh Israel
2)
Didudukinya wilayah negara-negara Arab oleh Israel sebagai akibat Perang
Arab-Israel tahun 1967
3)
Didudukinya Yerusalem oleh Israel
KTT NEGARA-NEGARA OKI
KTT I diselengarakan di
Rabat, Maroko ( 1969)
KTT II diselengarakan di
Lahore, Pakistan (1974)
KTT III diselengarakan di
Thaif, Arab Saudi (1981)
KTT IV diselengarakan di
Casablanca, Maroko (1984)
KTT V diselengarakan di
Kuwait City, Kuwait ( 1987)
KTT VI diselengarakan di
Dakkar, Senegal (1991)
KTT VII diselengarakan di
Casablanca, Maroko (1994)
KTT VIII diselengarakan
di Teheran, Iran (1997)
MEE (
Masyarakat Ekonomi Eropa )
Didirikan oleh Perancis, Jerman, Italia, Belgia,
Luxemburg, dan Belanda pada tanggal 25 Maret 1957 dan mulai resmi
tanggal 1 Januari 1958
Tujuan :
1. Mempercepat kerjasama antaranggota
2. Mengintegrasikan Eropa barat sebagai satu
kesatuan
3. Memperoleh perkembangan yang harmonis dalam
kegiatan
ekonomi
4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat Eropa
Organisasi yang bertujuan menjalin kerjasama bidang
perdagangan di kawasan Asia Pasifik dibentuk pada bulan November 1989 di
canbera, Australia atas prakarsa dari Perdana Menteri Australia Bob Hawke
Latar Belakang :
Munculnya kelompok-kelompok perdagangan seperti
pasar tunggal Eropa dan Pasar Bebas Amerika Utara
Tujuan :
Meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan asia pasifik terutama di bidang
perdagangan dan investasi
Anggota APEC :
1) Negara sangat
maju ( Amerika dan Jepang )
2) Negara maju (
Kanada, Australia, Selandia Baru )
3) Negara Industri
( Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Hong Kong)
4) Negara
Berkembang ( Brunei, Malaysia, Philipina, Thailand, RRC, Mexico, Papua Nugini,
Chili, Indonesia )
KERJASAMA
UTARA - SELATAN
Faktor pendorong adanya kerjasama Utara-Selatan :
§ Negara utara
adalah negara kaya, negara industri teknologi tinggi
§ Negara selatan
adalah negara berkembang, belum banyak menguasai teknologi agraris dan kaya
bahan baku
§ Untuk dapat saling memenuhi
kebutuhan
BERAKHIRNYA
PERANG DINGIN DAN PERKEMBANGAN MUTAKHIR
DUNIA
1.
Sebab-sebab Runtuhnya Uni Sovyet
a. Politik Glasnost (keterbukaan)
dan Perestroika (pembaharuan)
b. Timbulnya nasionailsme di negara-negara bagian Uni
Sovyet
c. Sistem ekonomi yang sentralistis tidak mampu
menyejahterakan rakyat
d.
Pembentukan Uni Sovyet yang dilakukan secara paksaan membuat
kondisi Sovyet mudah rapuh (tidak
mengakar kuat)
e. Dominasi militer semakin kurang akibat ekonomi
memburuk
f. Pudarnya pengaruh komunis akibat adanya politik
Glasnost dan
Perestroika yang dicetuskan Mikhail Gorbachev
SOVYET BUBAR SECARA RESMI PADA 25 DESEMBER 1991
2. Bersatunya Jerman
Beberapa peristiwa yang mendorong Jerman bersatu :
-
Kehidupan komunis di Jerman Timur mengekang
kehidupan rakyatnya
-
Sistem komunis tidak mampu lagi menjawab
kemajuan demokrasi rakyat
-
Dikumandangkannya
politik Glasnost Perestroika Gorabchev
-
Adanya
kebebasan hak-hak asasi manusia
-
Kemajuan pesat di Jerman Barat yang menimbulkan keinginan Jerman Timur
bergabung
-
Keadaan ekonomi Jerman Timur yang memburuk
akibat sistem ekonomi komunis tertutup
Dilanjutkan dengan pertemuan Dua Plus Empat
antara lain :
Menlu Jerman Barat dan Menlu Jerman Timur ditambah
empat negara antara lain USA, Uni Sovyet , Inggris dan Perancis. Tembok
Berlin berhasil dirobohkan pada 3 Oktober 1990
3. Masalah kamboja
Masalah
Kamboja muncul dipengaruhi beberapa faktor :
- Timbulnya pemberontakan Jenderal Lon Nol tahun 1969 berakibat Norodom Sihanouk lari ke RRC
- Adanya invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1976
Timbul perlawanan antara lain dari :
a.
Pasukan Khmer Merah pimpinan Khieu
Sampan
b. Pasukan Moulinka Pimpinan Norodom Sihanouk
c. Pasukan Front Pembebasan Nasional
Rakyat Khmer pimpinan Son Sann
Upaya mengakhiri konflik :
1) Jakarta Informal Meeting I (JIM) di Bogor Juli 1988
2) Jakarta Informal Meeting II di Jakarta Februari
1989
3) Melalui ASEAN
4) Menyelenggarakan International Conference
Kambodia (ICK) di Paris 30 –
31 Juli
1989
5) Melalui misi khusus PBB UNTAC
KONFLIK DI KAWASAN
TELUK
A.
Perang Teluk I 1980 – 1988 antara
Iran – Irak
Sebab-sebab pecahnya perang Teluk I :
1.
Persaingan
Irak – Iran untuk menjadi pemimpin bangsa Arab
2.
Persaingan
Irak – Iran tentang masalah Shatt Al Arab ( jalur perairan strategis yang
memisahkan Irak dan Iran menuju teluk Persi )
3.
Berkobarnya
revolusi islam Iran dibawah pimpinan Ayatullah Khomeini
Akibat Perang teluk
I:
a.
Perekonomian kedua negara
hancur
b.
Irak
banyak memiliki senjata dari Barat dan masuknya pengaruh Barat di Irak
c.
Timbulnya
perpecahan negara Arab, ada yang pro Irak dan kontra Irak
B. Perang teluk II antara Irak – Kuwait
Sebab-sebab munculnya Perang Teluk II :
- Terjadinya pelanggaran kuota minyak oleh Kuwait, Arab dan Uni Emirat Arab sehingga produksi minyak melimpah akibatnya harga minyak jatuh
- Ambisi saddam Hussein untuk tampil sebagai orang yang disegani di kawasan Arab
- Kuwait dituduh mencuri minyak Irak di Padang Rumeila ( dekat perbetasan dua negara )
Sebab Khusus : serangan Irak pada kuwait pada 22 Agustus 1990
Akibat perang Teluk II :
- Ladang minyak Kuwait rusak berat
- Perekonomian Irak mengalami kehancuran serta diblokade ekonomi serta embargo oleh PBB
- Amerika semakin kuat pengaruhnya di Timur Tengah
- Perpecahan negara Arab
- Adanya sikap anti USA
KONFLIK PALESTINA - ISRAEL
Konflik di Arab berpusat pada masalah Palestina –
Israel yang muncul sejak diproklamirkannya Negara Israel tahun 1948.
Puncaknya terjadi pada tahun 1967 ketika terjadi perang Arab-Israel. Israel
beranggapan bahwa tanah palestina adalah tanah mereka ( The promise Land)
dan untuk mewujudkannya tahun 1895 Israel membentuk Gerakan Zionisme yang
bertujuan :
- Menghimpun semua orang Yahudi di seluruh dunia menjadi satu bangsa
- Menjadikan Palestina sebagai tanah airnya
- Mendirikan negara Yahudi atau Israel di Palestina
- Melakukan eksodus (pengungsian besar-besaran) ke tanah Palestina
Upaya mengakhiri konflik :
- Perjanjian Camp David ( 26 Maret 1979) di USA
dengan
wakil-wakil antara lain :
a.
Israel diwakili PM Manaheim Begin
b.
USA diwakili Presiden Jimmy Carter
c.
Mesir diwakili Presiden Anwar sadat
Isi Perjanjiannya :
a.
Israel
akan menarik pasukannya dari wilayah Mesir
b.
Pengentian perang diantara
kedua negara
c.
USA membantu Mesir dan Israel
2. Perjanjian Palestina – Israel (13 September 1993)
Wakil-wakil dalam
Perundingan :
1.
Palestina diwakili Yasser
Arafat
2.
Israel diwakili Yizak Rabin
3.
Penegahnya Menlu Norwegia Johan
Jorgen Holst
Hasil perundingan :
Disebut Deklarasi “prinsip-prinsip Tentang Rencana
Pemerintahan Sendiri Sementara Palestina “
Akibat Perundingan :
- Timbulnya gerakan anti perdamaian baik dipihak Israel dan Palestina
- Terbunuhnya Yizak Rabin sang arsitek perdamaian
- Palestina terpaksa mengakui pemerintahan Israel
MASALAH APHARTEID
Perbedaan warna
kulit, yaitu warga kulit hitam dengan warga kulit putih di Afrika selatan. Mulai
dikenalkan pada masa pemerintahan Presiden Dr. Daniel Francois Malan
pada tahun 1948
PERJUANGAN DAN
PENGHAPUSAN POLITIK APARTHEID
- Melakukan aksi unjuk rasa
- Melalui forum-forum Internasional antara lain :
1. Melalui Konferensi Asia Afrika,
Gerakan Non Blok dan Sidang Umum
PBB
2. Mengucilkan Afrika selatan dalam
kegiatan-kegiatan internasional
(Olimpiade, dll)
c. Dengan Organisasi
Pergerakan
Misalnya Kongres Nasional Afrika ( African National
Congress / ANC ) pimpinan Nelson Mandela dan INKATA (PARTAI PEMBEBASAN ) pimpinan Mangusta
Buthulesi dan Raja Zulu Godwil Zwelitini
Berakhirnya Politik Apharteid:
- Tanggal 21 Februari 1991 Presiden Afrika selatan FW De Klerk mengumumkan penghapusan semua ketentuan dan eksistensi politik apharteid
- Menghapus undang-undang yang berhubungan dengan Apharteid yaitu :
a.
Land Act yaitu UU yang melarang warga kulit hitam memiliki tanah di
luar yang
sudah ditentukan
b. Group Areas Act yaitu UU yang
mengatur pemisahan warga kulit
hitam dan kulit putih
c. Population
Registration Act yaitu UU yang mewajibkan warga kulit
hitam untuk mendaftarkan diri menurut
kelompoknya sendiri-sendiri
- Diadakan pemilihan umum tanpa pembatasan rasial. Dalam pemilu tahun 1994 akhirnya Nelson Mandela menjadi pemenang pemilu dan diangkat menjadi presiden Afrika Selatan dari kulit hitam
KONFLIK DI BEKAS NEGARA YUGOSLAVIA
Setelah meninggalnya Yosep Broz Tito yang berhasil menyatukan
Yugoslavia, timbul konflik diantara bekas negara bagian Yugoslavia yang
ditandai oleh pernyataan kemerdekan beberapa negara bagian Yugoslavia antara
lain :
- Kroasia ( 25 Juli 1991)
- Slovenia (25 Juli 1991)
- Bosnia Herzegovina ( Februari 1992)
Bentuk Konflik :
- Konflik antara Serbia x Slovenia
- Konflik antara serbia x Kroasia
- Konflik Serbia x Bosnia herzegovina
Konflik
ini mengakibatkan pembantaian warga Islam oleh orang Serbia ( Cleansing
Ethnis ) karena tidak menginginkan berdirinya negara islam. Bahkan PBB dan negara-negara Barat
terkesan membiarkan berlarutnya konflik tersebut.
PENYELESAIAN KONFLIK
Dilakukan oleh beberapa pihak antara lain :
- PBB, yang menyerukan kepada serbia agar menarik keluar tentaranya dari Bosnia dengan mengirimkan Yasushi Akashi sebagai mediator
- NATO, mengirim tentaranya ke bekas Yugoslavia dengan tugas melindungi warga Bosnia dan menciptakan wilayah-wilayah damai bebas dari peperangan
- Indonesia, sebagai ketua GNB (saat itu) Presiden Soeharto mendatangi bekas Yugoslavia untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai
- Perundingan Dayton, Amerika Serikat ( 1 Nopember 1995) yang ditandatangani di Paris (14 Desember 1995) sehingga disebut Perjanjian Paris. Dihadiri oleh pihak-pihak yang bertikai yaitu :
a. Bosnia diwakili oleh Presiden Alija Izet Begovic
b. Kroasia diwakili
Presiden Francko Tujman
c. Serbia diwakili
oleh Presiden Slobodan Milosevic
ISI PERUNDINGAN
DAYTON
n Bosnia Herzegovina tetap sebagai negara tunggal secara internasional
dibagi atas : kesatuan federasi Bosnia-Kroasia (51%), muslim (49 %)
n Ibukota Sarajevo tetap bersatu dibawah federasi Muslim
Bosnia-Kroasia dan beberap wilayah administarsi otonom dikontrol Serbia-Bosnia
n Penjahat perang seperti Radovan
Karadzik dan Jenderal Ratko Mladik tidak boleh memegang jabatan
n Pengungsi berhak kembali ke tempatnya
n
Dilaksanakan
pemilu antara 6 – 9 bulan setelah penandatanganan Perjanjian Paris
|
No comments:
Post a Comment