Sistem peredaran darah pada
manusia terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian
yang cair dan bagian yang padat. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan
pembuluh-pembuluh darah yakni arteri, vena, da kapiler.
A. Darah
1.Fungsi Darah
Darah berfungsi antara lain
sebagai:
- Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel tubuh.
- Mengangkut osigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
- Mengangkut sisa-sisa metabolisme misalnya karbondioksida, dari seluruh sel tubuh ke organ-organ ekskresi, misalnya paru-paru
- Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran
- zMemelihara keseimbangan cairan tubuh
- Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain, yang dijalankan oleh sel-sel darah putih atau leukosit
- Memelihara suhu tubuh (suhu tubuh manusia dipertahankan pada kondisi normal, yaitu sekitar 37 oC.
2.Komponen darah
a. Plasma darah
Plasma darah terutama atas 90% air
dan 10% bahan-bahan terlarut yang terdiri atas 7% protein, 1% garam-garam
mineral, dan 2% lemak. Fungsi plasma darah, antara lain
- Sebagai pelarut bahan-bahan kimia
- Membawa mineral-mineral telarut, glukosa, asam amino, vitamin, karbondiosida (sebagai ion hydrogen karbonat), dan bahan-bahan buangan.
- Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin.
- Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel
b. Sel-sel darah
Sel
darah putih
Sel darah
merah
Keping-keping
darah
Gambar 1.1 Sel darah manusia
1. Sel darah merah (eritrosit)
Gambar
1. Sel darah merah
Ciri-ciri eritrosit adalah berbentuk seperti cakram
bikonkaf, berdiameter 7-8µm, tebalnya 1-2 µm, bersifat elastis serta tidak
memilki inti ( pada eritrosit tua). Fungsi: Mengangkut oksigen dari paru-paru untuk
diedarkan keseluruh tubuh.
2. Sel darah putih (Leukosit)
Gambar 2. Limfosit
Ciri leukosit yaitu
ukuran leukosit lebih besar dari eritrosit tetapi jumlahnya di dalam
tubuh jauh lebih sedikit yaitu sekitar 5-10 ribu µl, tidak berwarna dan berinti.
Gambar 3: Jenis-jenis
leukosit: (a) granulosit dan (b) agranulosit.
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam plasma,
leukosit dikelompokkan menjadi:
a) Granulosit (leukosit bergranula)
(1) Neutrofil, plasmanya bersifat netral, inti selnya
seringkali berjumlah banyak dengan bentuk bermacam-macam, bersifat fagositosis
terhadap eritrosit, kuman dan jaringan mati.
(2) Eosinofil, plasmanya bersifat asam sehingga akan
berwarna merah tua bila ditetesi eosin, bersifat fagosit dan jumlahnya akan
meningkat jika tubuh terkena infeksi.
(3) Basofil, plasmanya bersifat basa sehingga akan
berwarna biru jika ditetesi larutan basa, jumlahnya bertambah banyak jika
terjadi infeksi, bersifat fagosit, mengandung heparin, yaitu zat kimia anti
penggumpalan.
b) Agranulosit (leukosit tidak bergranula)
(1) Limfosit, tidak dapat bergerak,
berinti satu, ukuran ada yang besar dan ada yang kecil, berfungsi untuk membentuk
antibodi.
(2) Monosit, dapat bergerak seperti Amoeba,
mempunyai inti yang bulat atau bulat panjang, diproduksi pada jaringan limfa
dan bersifat fagosit.
3) Kepng-keping darah (Trombosit)
Ciri keping
darah berbentuk tidak teratur dan tidak berinti, berukuran lebih kecil dari sel
darah merah. Berfungsi dalam pembekuan darah.
Proses
pembekuan darah
Jika suatu jaringan tubuh terluka maka
trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim
trombokinase (tromboplastin).
Enzim ini akan mengubah protrombin menjadi trobin
dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Protrombin merupakan protein yang
tidak stabil yang dibentuk di hati dan dengan mudah dapat pecah menjadi
senyawasenyawa yang lebih kecil, salah satunya adalah trombin. Selanjutnya,
trombin mengubah fibrinogen (larut dalam plasma darah) menjadi fibrin (tidak
larut dalam plasma darah) yang berbentuk benang-benang halus. Benang-benang
halus ini menjerat sel-sel darah merah dan membentuk gumpalan sehingga darah
membeku. Jika luka seseorang
hanya di permukan otot, biasanya darah
cepat membeku. Tetapi, bila luka
lebih dalam, diperlukan waktu yang lebih
lama agar darah membeku.
Untuk lebih jelasnya perhatikan
skema di bawah ini!
pecah
mengeluarkan
Trombosit
Trombokinase
vit. K
Protrombin Trombin
ion Ca2+
menjadi
Fibrinogen Fibrin
3. Golongan Darah
Seorang yang mengalami kekurangan darah dapat
diber tambahan darah dari orang lain. Hal yang disebut trasnsfusi darah. Orang yang
menerima darah disebut resipien. Sedangkan pemberi darah disebut donor. Ada beberapa macam penggolongan
darah yaitu system ABO, system Rh, atau system MN. Berdasarkan system ABO,
darah manusia dikelompokkan manjadi empat macam golongan darah. Penggolongan
ini berdasarkan senyawa Aglutinogen dan Aglutinin dalam darah. Aglutinogen merupakan senyawa protein darah yang terdapat
pada sel-sel darah merah dan berfungsi sebagai antigen. Ada 2 macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B.
Aglutinin adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma darah. Berfungsi
antibody.
Dalam system ABO, berdasarkan senyawa aglutinogen da
aglutini dalam darah, darah dapat
dikelompokkan menjadi:
- Golongan darah A, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan agluitinin β (anti B)
- Golongan darah B, yaitu darah yang memiliki aglutinogen B dan agluitinin α (anti A)
- Golongan darah AB, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan B, tetapi tidak mempunyai aglutinin α dan β.
- Golongan darah O, yaitu darah yang tidak memiliki aglutinogen A dan B, tetapi memiliki aglutinin α dan β.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu
individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting
adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal
sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang
dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan
reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal,
syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis
antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
·
Individu dengan golongan darah
A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang
dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah A-negatif atau O-negatif.
·
Individu dengan golongan darah
B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan
antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan
golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan
darah B-negatif atau O-negatif
·
Individu dengan golongan darah
AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan
antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah
AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak
dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
·
Individu dengan golongan darah
O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen
A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan
darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima
darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah
yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia
dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai
dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua
antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai
di dunia.
Pewarisan
Tabel 1: Tabel
pewarisan golongan darah kepada anak
Ibu/Ayah
|
O
|
A
|
B
|
AB
|
O
|
O
|
O, A
|
O, B
|
A, B
|
A
|
O, A
|
O, A
|
O, A, B, AB
|
A, B, AB
|
B
|
O, B
|
O, A, B, AB
|
O, B
|
A, B, AB
|
AB
|
A, B
|
A, B, AB
|
A, B, AB
|
A, B, AB
|
Rhesus
Jenis penggolongan darah
lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor
Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor
ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor
Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang
memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan
darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan
ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah
tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80%
populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat
penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan
resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D)
yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada
atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat mempengaruhi janin pada
saat kehamilan.
Kecocokan golongan darah
Tabel 2: kecocokan RBC
Gol.darah resipien
|
Donor harus
|
|||
Golongan darah manapun
|
||||
AB+
|
O+
|
A+
|
B+
|
AB+
|
AB-
|
O-
|
A-
|
B-
|
AB-
|
A+
|
O-
|
O+
|
A-
|
A+
|
A-
|
O-
|
A-
|
X
|
X
|
B+
|
O-
|
O+
|
B-
|
B+
|
B-
|
O-
|
B-
|
X
|
X
|
O+
|
O-
|
O+
|
X
|
X
|
O-
|
O-
|
X
|
X
|
X
|
Tabel 3: Tabel kecocokan plasma
Resipien
|
Donor harus
|
AB
|
AB manapun
|
A
|
A atau AB manapun
|
B
|
B atau AB manapun
|
O
|
O, A, B atau AB manapu
|
B. Alat-Alat Peredaran Darah
1.
Jantung
Jantung bentuk seperti kerucut tumpul, ukuran sebesar
kepalan tinju tangan, panjang sekitar 12 cm, lebar 9 cm.
Jantung berfungsi untuk
memompa darah agar dapat beredar. Dindng jantung
memiliki tiga lapisan, yaitu:.
a.
Perikardium/epikardium merupakan selaput
paling luar sebagai pembungkus jantung, g.
b.
Miokardium merupakan lapisan
tengah/lapisan yang paling tebal dibentuk dari sel-sel otot jantung
c.
Endokardium merupakan selaput pembatas
ruang jantung yang nengandung pembuluh darah, saraf dan cabang dari system
peredaran ke jantung.
Jantung manusia terdiri dari empat ruangan yaitu bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan dan serambi
kiri.
Di antara bilik kanan
dan bilik kiri dipisahkan oleh septum
interventrikularis, antara serambi kanan dan serambi kiri dipisahkan oleh septum interatrial, sedangan antara
bilik dan serambi dipisahkan septum
atrioventrikularis
Di antara serambi dan bilik terdapat katup yaitu antara
serambi kiri dan serambi kiri terdapat katup yang disebut valvula bikuspidalis, sedangkan katup antara bilik kanan dan
serambi kanan disebut valvula
trikuspidalis. Fungsi katup ini adalah untuk menjaga agar darah yang masuk
dari serambi ke bilik tidak lagi ke serambi saat darah dipompa oleh bilik.
Denyut jantung orang dewasa yang sehat dalam keadaan
biasa rata-rata berkisar antara 60 sampai 80 denyutan per detik. Tekanan darah menunjukkan tekanan dalam
arteri utama. Tekanan dapat diukur dengan tensimeter
atau sfigmomanometer. Tekanan darah
pada saat jantung mengembang dan darah mengalir ke dalam jantung disebut diastolik. Sementara itu, sistolik adalah tekanan darah saat otot
jantung berkontraksi sehingga jantung mengemois dan darah dipompa keluar dari
jantung.
2.
Pembuluh Darah
Gambar 4: pembuluh darah
Pembuluh
darah dibedakan menjadi pembuluh
nadi (arteri), pembuluh balik (vena) dan pembuluh rambut (kapiler)
a)
Arteri
Pembuluh nadi atau arteri berfungsi mengalirkan darah keluar dari jantung dengan ciri-ciri letaknya tersembunyi di
dalam, dindingnya tebal elastis, senyutnya terasa, dan memiliki satu katub
didekat jantung, jika pembuluh ini terpotong darah akan keluar memancar.
Pembuluh nadi ada tiga
jenis:
1.Aorta, Pembuluh darah arteri yang
keluar dari ventrikel kiri
2.Arteri, Percabangan dari aorta
3.Arteriol, pembuluh nadi yang berhubungan
dengan kapiler.
b)
Vena
Pembuluh balik(vena) berfungsi mengalirkan darah menuju jantung, dengan ciri-ciri letaknya di permukaan,
dindingnya tipis dan tidak elastis, denyutnya tidak terasa, dan memiliki katup
di sepanjang tubuh, jika terpotong darah tidak memancar hanya menetes saja.
Pembuluh vena ada tiga jenis, yaitu
1.Vena kava, pembuluh vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh
ke jantung melalui atrium kanan
2.Venula, vena yang berhubungan dengan
kapiler
3.Vena pulmonalis, satu-satunya pembuluh
vena yang mangalirkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru menuju atrium
kiri.
c)
Kapiler
Pembuluh
kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus. Fungsinya adalah sebagai
berikut:
1. Alat penghubung antara pembuluh arteri dan
vena
2. Tempat terjadinya pertukaran zat-zat
antara darah dan cairan jaringan
3. Menyerap makanan yang terdapat di usus
4.
Menyaring darah yang terdapat
di ginjal.
C. Mekanisme Peredaran Darah
Gambar 4: Peredaran darah manusia
Sistem peredaran manusia disebut system peredaran
ganda dan tertutup
a. Peredaran ganda, artinya selama beredar
darah melewati jantung sebanyak dua kali, yaitu pada
1.
Peredaran Darah Kecil
Peredaran darak kecil/pendek yaitu peredaran darah yang
dimulai dari jantung ke paru-paru kembali ke jantung.
Jantung(bilik
kiri) paru-paru jantung (serambi kiri)
2.
Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar/ panjang yaitu peredaran darah
yang dimulai dari jantung ke seluruh tubuh kembali ke jantung
Jantung (bilik
kiri) seluruh tubuh jantung (serambi kanan)
b. Peredaran tertutup,
artinya selama beredar darah selalu melewati pembuluh
darah
D.Sistem
peredaran darah Hewan
1. Sistem peredaran darah invertebrata
a.
Protozoa
Protozoa tidak
termasuk ke dalam kelompok hewan melainkan termasuk ke dalam protista mirip
hewan. Protozoa tidak mempunyai system peredaran darah khusus. Protozoa
menyerap oksigen dan air melalui seluruh permukaan tubuhnya. Zat itu masuk ke
dalam plasma sel. Selanjutnya, zat-zat tersebut beredar di dalam sitoplasma
melalui proses difusi. Zat-zat sisa yang dihasilkan diangkut oleh plasma sel ke
membrane sel untuk dikeluarkan
b.Porifera
Porifera
memiliki sel-sel ameboid yang berfungsi mengedarkan makanan. Makanan ditangkap
dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit), kemudian diberikan ke sel-sel
ameboid. Setelah itu, sel-sel
ameboid mengembara ke sel-sel lain untuk mengedarkan makanan. Makanan porifera
diperoleh melalui aliran air yang melintasi ostia atau pori dan keluar ostium.
c.
Cnidaria
Pada
Cnidaria, misalnya hydra, makanan yangvtelah dicerna didalam rongga
gastrovaskuler langsung diserap oleh sel-sel endoderma penyususn dinding rongga
gastrovaskuler. Selanjutnya, sel-sel endoderma memberikan makanan ke sel-sel
ektoderma secara difusi dan osmosisi. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui
mulutnya.
d.
Planaria
Pada
cacing tingakat rendah, misalnya planaria, makanan masu kedalam usus.
Selanjutnya, usus bercabang-cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan makanan.
Usus tersebut disebut gastrovaskuler, yang berfungsi sebagai pencerna makanan
dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
e. Cacing tanah
Cacing memiliki system organ tubuh
lengkap termasu system ransfortasinya.
Gambar 5.4 Peredaran darah pada cacing tanah adalah sistem
peredaran darah tertutup
Alat transfortasi cacing terdiri atas.
1.Pembuluh darah punggung (dorsal)
2. Pembuluh darah perut (ventral)
Pembuluh
kapiler, yang menghubungkan pembuluh punggung dan pembuluh perut. Lengkung
aorta sebagai jantung.
Sistem peredaran darahnya:
Cacing tanah menyerap oksigen
melalui seluruh permukaan tubuhnya. Oksigen tersebut masuk ke dalam pembuluh
darah kapiler. Selanjutnya, oksigen akan diangkut oleh darah melalui pembuluh
darah punggung. Ke dalam pembuluh punggung juga masuk pembuluh darah dari usus
yang kaya zat-zat makanan. Selanjutnya, darah dari pembuluh punggung menuju
lengkung aorta. Lengkung aorta berdenyut berfungsi sebagai jantung. Dari
lengkung aorta, darah mengalir ke tubuh bagian depan dan bagian belakang
melalui pembuluh perut. Dari pembuluh perut, darah melalui kapiler, kemudian
masuk ke pembuluh punggung. Selanjutnya darah mengalir ke lengkung aorta. Darah
pada caccing tanah beredar di dalam pembuluh, oleh sebab itu disebut peredaran
darah tertutup. Darah pada cacing tanah terdiri atas plasma darah dan
butir-butir darah.Plasma darah mengandung hemoglobin, sehingga mampu mangikat
oksigen. Selain mengangkut oksigen, darah juga
mengangkut zat-zat makanan dan sisa metabolisme.
2.
Sistem peredaran darah
vertebrata
a.
Serangga
Serangga
contohnya belalang. Sistem transfortasi belalang terdiri atas pembuluh
beruas-ruas yang menyerupai gelembung-gelembung memanjang di daerah punggung,
di atas saluran pencernaan yang disebut jantung pembuluh. Pada saat jantung pembuluh ini berdenyut, darah
keluar dari jantung pembuluh ke bagian depan melalui aorta.
Darah keluar dari pembuluh darah,
kemudian masuk ke hemosoel. Peredarannya
adalah peredaran darah terbuka. Dari seluruh tubuh darah masuk kembali ke
jantung pembuluh melalui lubang-lubang di kanan-kiri pembuluh. Darah belalang tidak dapat mengikat oksigen, karena tidak
mengandung hemoglobin. Plasma darah yang jernih ini mengandung sel-sel darah
yang tidak berwarna yang bekerja sebagai fagositosit untuk membinasakan
organism easing.
b.Ikan
Sistem
peredaran darah ikan termasuk system peredaran darah tertutup dan tunggal.
Gambar 6:
sistem peredaran darah ikan
Jantung
ikan terbagi menjadi dua ruangan, yakni satu serambi dan satu blik. Antara
serambi dan bilik terdapat katup yang berfungsi mengalirkan darah satu arah
dari serambi ke bilik. Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak mengambil CO2
dari jaringan mengalir ke sinus venosus kemudian masuk ke serambi. Dari
serambi, darah ke bilik, kemudian ke konus arteriosus, kemudian darah masuk ke
aorta ventralis menuju insang. Didalam insang terjadi pertukaran gas CO2 dan
O2. Darah dari insang lalu ke seluruh tubuh untuk mengedarkan oksigen dan
sari-sari makanan.Dari tubuh darah kembali ke jantung melalui vena cava dan
sinus venosus. Jadi, peredaran darah ikan merupakan peredaran darah tunggal
karena dalam satu kali beredar darah hanya satu kali melalui jantung.
c.
Katak
Sistem
peredaran darah pada katak termasuk sostem peredaran darah tertutup dan ganda.
Gambar 6: Jantung katak
Jantung
katak terbagi menjadi tiga ruangan yaitu serambi kiri dan serambi kanan serta
satu bilik. Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak mengambil CO2 dari
jaringan mengalir ke sinus venosus dan emudian masuk ke serambi kanan. Dari
serambi kanan, darah mengalir ke bilik, kemudian darah dipompa ke luar melalui
arteri pulmonalis. Selanjutnya darah mengalir dari aeteri pulmonalis ke
paru-paru, di paru-paru terjadi pertukaran gas CO2 dengan O2 kemudian darah
melalui vena pulmonalis mengalir ke serami kiri.
d.
Reptil
Ada 2 macam system peredaran pada reptilian, yaitu system
peredaran yang terdapa pada buaya, system peredaran yang terdapat pada
kura-kura, kadal, dan ular.
Gambar 7: Peredaran darah Reptil
Pada buaya, jantungnya terdiri dari 4 ruangan yaitu
serambi kiri dan kanan, serta bilik kiri dan kanan. Antara serambi kiri dan
kanan, juga antara bilik kiri dan kanan dipisahan oleh sekat (septum). Darah
dari seluruh tubuh yang telah banya mengambil CO2 dari jaringan mengalir ke
sinus venosus (pada pangkal serambi) dan kemudian masuk ke bilik kanan. Ada 2
lintasan aliran darah dari bilik kanan:
a.
Bilik kanan→ arteri pulmonalis
→ paru-paru→vena pulmonalis → serambi kiri
b. Bilik kanan → aorta kiri→ bergabung dengan
aorta kanan.
Antara aorta kiri dengan aorta
kanan saling berhubungan melalui suatu lubang yang disebut foramen Panizzae.
Fungsinya untuk menyeimbangkan tekanan darah dalam jantung saat hewan tersebut
menyelam.
Pada
kura-kura, kadal dan ular. Jantungnya terdiri dari serambi kiri dan serambi
kanan, serta bilik kiri dan bilik kanan. Antara serambi kiri dan kanan
dipisahkan oleh sekat, sedangkan antara bilik kiri dan bilik kanan tidak
dipisahkan oleh sekat.
Darah vena
dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus → serambi kanan → bilik (kiri dan
kanan belum berseptum) → arteri pulmonalis → paru-paru →vena pulmonalis →
serambi kiri → bilik kiri → lengkung aorta → seluruh tubuh
e.
Burung
Jantung
burung terdiri atas 4 ruangan, yaitu 2 serambi dan 2 bilik. Sistem peredaran
darahnya adalah system peredaran darah ganda dan tertutup.
Gambar
8: Peredaran darah burung
Darah kaya oksigen pada burung
dipompa dari bilik liri menuju seluruh tubuh melalui aorta. Di sel-sel tubuh, oksigen dibebaskan, namun
CO2 diikat. Darah yang kata CO2 melalui vena menuju ke serambi kanan dan masuk
bilik kanan. Dari bilik kanan, darah yang kaya CO2 dipompa agar mengalir ke
paru-paru. Di paru-paru CO2 dan O2 diikat. Darah dari paru-paru kaya O2 masuk e
jantung lagi melalui serambi kiri. Dari serambi kiri,
darah masuk ke bilik kiri.
E. Kelainan /Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
Sistem
peredaran darah dapat mengalami berbagai macam gangguan. Gangguan system
peredaran darah dapat terjadi pada alat peredaran darah (jantung dan pembuluh
darah) atau terjadi pada darah itu sendiri. Beberapa jenis kelainan pada system
peredaran darah menusia, antara lain: anemia, leukemia, hipertensi, hemofilia,
sclerosis, varises, serangan jantung, wasir, dan AIDS.
1.Anemia
Anemia sering disebut penyakit
kurang darah. Anemia sebenarnya adalah kekurangan hemoglobin di dalam darah.
Penyebabnya bermaam-macam seperti kurangnya kandungan hemoglobin dalam
eritrosit, kurangnya jumlah eritrosit dalam darah, dan kurangnya volume darah
dari volume normal, kekurangan ion K atau kekurangan vit B12 yang membantu
pembentukan sel darah merah.
2.Leukimia
Leukimia disebut juga sebagai
kanker darah. Penyakit ini disebabkan oleh produksi sel-sel darah putih secara
berlebih sehingga jumlahnya di dalam darah melebihi normal. Sel darah putih
yang berlebihan tidak hanya memakan bakteri tetapi jua memakan sel darah merah
sehingga tubuh akan mengalami anemia berat.
- Hipertensi
Tekanan darah normal pada orang dewasa adalah
120/80mmHg. Jika tekanan darahnya jauh di atas tekanan darah normal, orang akan
mengalami hipertensi. Tanda-tandanya sakit kepala dan susah tidur. Tekanan
darah yang tinggi dapat menyebabkan pecahnya kapiler. Jika pembuluh darah yang
pecah adalah pembuluh darah di otak maka akan terjadi stroke.
- Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit darah sulit membeku. Luka yang
sedikit saja dapat menyebabkan darah mengucur sehingga penderita dapat
mengalami kekurangan darah, bahkan menyebabkan kematian.
- Sklerosis
Sklerosis merupakan pengerasan pada pembuluh darah.
Pengerasan ini dapat terjadi karena pengendapan zat kapur atau lemak.
Pengendapan zat kapur atau lemak menyebabkan menyempitnya pembuluh darah
sehingga menghambat/menyumbat aliran darah. Jika yang tersumbat adalah pembuluh
nadi yang menyuplai darah ke jantung, hal ini menyebabkan penyakit jantung
koroner atau serangan jantung. Jika penyumbatan ini terjadi pada arteri otak
maka akan menyebabkan terjadinya stroke.
- Varises
Varises merupakan pekebaran pembuluh balik, biasanya
terlihat berwarna kebiruan dan sering terdapat pada betis.
- Wasir
Wasir dan ambeien atau hemoiroid ialah membesarnya vena
yang berada disekitar anus.
Penyebabnya adalah aliran darah tidak lancer misalnya
karena terlalu banyak duduk atau kurang gerak.
- AIDS
AIDS merupakan penyakit yang menyebabkan seorang tidak
memiliki system imun. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. HIV mampu menyerang
limposit sehingga seseorang yang terserang oleh virus tersebut tidak memiliki
kemampuan menghasilkan antibody.Akibatnya,
orang tersebut rentan terhadap penyakit lain.
9.
Thalassemia
Penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak
beraturan. Akibatnya daya ikat
terhadap oksigen dan karbon dioksida
kurang.
No comments:
Post a Comment