UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN
A. Unsur
Unsur adalah suatu zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi
zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.
Emas
merupakan suatu unsur , karena tidak bisa menguraikan emas menjadi zat-zat
lain. Yang dimaksud dengan raksi kimia biasa adalah bukan reaksi nuklir atau
reaksi inti. Dengan reaksi nuklir kita bisa mengubah suatu unsur menjadi unsur
lain yang berbeda sifat dari unsur semula.
Beberapa unsur yang kita kenal sehari-hari ada yang berada dalam
keadaan bebas seperti besi, alumunium, karbon, oksigen, hidrogen dan seng.
Unsur-unsur tersebut dapat dikelompokkan menjadi unsur logam dan
bukan logam (non logam).
Unsur
logam :
besi, alumunium, seng, tembaga, air raksa, emas, platina, perak.
Unsur
nonlogam : karbon, belerang,
fosfor, hidrogen, oksigen dan nitrogen.
Kebanyakan unsur di alam berada dalam bentuk yang terikat dengan unsur lain (bentuk
senyawa) dan tidak dalam keadaan bebas
B. Senyawa
Senyawa adalah suatu zat yang dapat diuraikan secara kimia menjadi
dua zat atau lebih dengan sifat yang berbeda dari asalnya. Senyawa yang kita
kenal sehari-hari adalah air, garam dapur, urea, kalsium karbonat, gula. Jika
diuraikan dengan cara kimia (dengan elektrolisis) akan menghasilkan gas hidrogen
dan gas oksigen. Sifat air, gas hidrogen, dan gas oksigen adalah berbeda. Air
dapat digunakan untuk memadamkan api (tidak terbakar), sedangkan gas hidrogen
mudah terbakar, dan gas oksigen diperlukan dalam pembakaran.
Contoh
penguraian senyawa menjadi zat-zat lain :
Senyawa
|
Hasil penguraian senyawa
|
|
Air
Gula
Garam dapur
Batu kapur
Raksa oksida
|
Gas hidrogen
Arang
Logam natrium
Kapur tohor
Air raksa
|
Gas oksigen
Air
Kag klor
Karbondioksida
Gas oksigen
|
C. Campuran
Di alam kebanyakan materi dalam bentuk campurannya. Air disungai,
air sumur atau air ledeng bercampur dengan tanah, kaporit atau mineral-mineral.
Campuran adalah suatu bahan yang terdiri atas dua atau lebih zat
yang berlainan bergabung menjadi satu yang masih mempunyai sifat zat asalnya
dengan tidak mempunyai komposisi yang tetap.
1.
Campuran homogen dan heterogen
Ada dua bentuk campuran :
-
Campuran homogen (serba sama)
-
Campuran heterogen (serba beda)
a.
Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran yang
tidak bisa dibedakan antara zat-zat yang bercampur di dalamnya. Seluruh bagian
dalam campuran homogen mempunyai sifat yang sama.
Contohnya,
o
Sirop, merupakan campuran gula
dengan air yang diaduk secara merata. Kita tidak bisa membedakan antara gula
dan air.
o
Udara, merupakan campuran
bermacam-macam gas seperti nitrogen, oksigen, dan lain-lain dan masing-masing
gas tidak bisa dibedakan.
b.
Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran yang
mengandung zat-zat yang tidak dapat bercampur satu dengan lain secara sempurna.
Jadi, dapat dikenali perbedaan sifat-sifat partikel dari zat yang bercampur
tersebut, seperti bentuk dan warnanya.
Contohnya :
-
Tanah yang dicampur dengan air
-
Tepung beras yang dicampur
dengan air
-
Beras dicampur pasir
-
Batu-batu yang ada di alam
(batu kapur, batu pualam).
Kadang-kadang
suatu campuran mempunyai partikel-partikel komponennya sedemikian halus
sehingga terlihat merupakan campuran yang homogen, tetapi jika dilihat dengan
mikroskop, jelas terlihat perbedaan partikel-partikel penyusunnya. Suatu
campuran homogen yang dengan mikroskop pun tidak dapat dibedakan
partikel-partikel penyusunnya disebut larutan.
2.
Pemisahan Campuran
Komposisi partikel-partikel dalam
campuran dapat dipisahkan secara fisis, misalnya dengan cara penyulingan, penyaringan, pengkristalan,
penyubliman atau kromatografi.
a.
Pemisahan campuran dengan cara
penyulingan.
Prinsip kerja cara penyulingan di
dasarkan pada perbedaan titik didih dari 2 zat cair yang bercampur atau
partikel yang satu mendidih menguap sedangkan yang lain tidak menguap.
Contohnya :
-
Air teh, campuran air dengan
teh ini dapat dipisahkan dengan penyulingan karena air akan mendidih dan
menguap sedangkan air tidak.
-
Penyulingan air laut, dimana
air akan mendidih dan menguap sedangkan garam tidak.
b.
Pemisahan campuran dengan cara
penyaringan
Prinsip kerja penyaringan didasarkan
pada perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur dimana yang satu lolos
melewati penyaringan (ukuran kecil) sedangkan yang lainnya yang ukurannya lebih
besar dari lubang penyaringan akan tertahan. Atau karena perbedaan kelarutan
dalam air, misalnya garam yang bercampur pasir, maka garam tersebut kita
larutkan ke dalam air sehingga larutan garam akan melewati lubang penyaring dan
pasir tertahan oleh penyaring (kertas saring).
c.
Pemisahan campuran dengan cara
kristalisasi
Prinsip kerja cara kristalisasi
didasarkan pada campuran dimana salah satu zat bercampur pada keadaan lewat
jenuh akan membentuk Kristal.
Contohnya :
-
Pembuatan garam dilakukan petani garam dengan cara penguapan
kemudian air laut makin lama makin pekat dan setelah lewat jenuh, garam
tersebut akan membentuk Kristal.
-
Pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan
kemudian diambil airnya. Air tebu diuapkan dengan penguap hampa udara sampai
pekat dan setelah tercapai keadaan lewat jenuh maka gula tersebut akan
mengkristal. Kristal dipisahkan dari cairannya kemudian Kristal dikeringkan
maka diperoleh gula pasir atau gula putih.
d.
Pemisahan campuran dengan cara
penyubliman
Prinsip kerja cara penyubliman di
dasarkan pada campuran zat dimana yang satu dapat menyublim sedangkan yang
lainnya tidak menyublim.
e.
Pemisahan campuran dengan cara
kromatografi
Prinsip kerja kromatografi didasarkan
pada perbedaan kecepatan merambat/meresap antara partikel-partikel zat yang bercampur
pada medium tertentu (misalnya kertas saring) dengan bantuan pelarut tertentu
(missal air).
Caranya :
-
Kertas saring dengan ukuran
tertentu (10 x 20 cm)
-
Beri garis 1 cm dari ujung
bawah dengan pensil (tipis saja).
-
Buatlah titik dari tinta yang
dipisahkan pada garis dengan jarak yang tidak kurang 1,5 cm dari garis tepid
dan juga jarak antar titik.
-
Biarkan titik dari tinta kering
-
Masukkan air setinggi 1 cm ke dalam botol selai.
-
Gantungkan kertas saring tegak
lurus di dalam botol. Ujung kertas harus tercelup tetapi titik tinta jangan
tercelup.
-
Biarkan air merambat pada
kertas saring. Bersama air merambat, maka zat-zat warna dalam tinta ikut
merambat naik. Tiap zat-zat mempunyai perbedaan kecepatan merambat.
-
Hasil dari tinta yang merambat
disebut kromatogram. Hasil kromatogram dari campuran 2 zat warna akan menghasilkan
kromatogram yang jaraknya sama dengan kromatogram zat warna tunggal.
3.
Larutan
Larutan adalah campuran homogen antara
zat terlarut dan zat pelarut.
Zat pelarut adalah zat yang dipergunakan
untuk melarutkan suatu zat.
Zat pelarut yang yang dalam istilah bahasa
inggris disebut solvent, umumnya berwujud cair. Zat pelarut sering disebut fasa
luar (fasa pendispersi).
Zat pelarut yang sering digunakan adalah
air.
Zat terlarut sebagai fasa dalam (fasa
terdispersi). Dalam istilah bahasa inggris zat terlarut disebut solut
No comments:
Post a Comment