MATERI
PENGERTIAN
PENCEMARAN UDARA
Pencemaran
udara adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam udara dan atau berubahnya susunan udara oleh kegiatan
manusia, sehingga mutu udara menurun, sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat
langsung dan lokal,
regional, maupun global.
Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup
No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya. Terjadinya pengurangan maupun penambahan salah satu
komponen kimia yang terkandung dalam udara (perubahan dari komposisi tersebut
di atas) yang secara langsung atau tidak mempengaruhi kesehatan, keamanan dan
kenyamanan manusia.
PENYEBAB PENCEMARAN UDARA
1.
|
Faktor alam (internal), yang
bersumber dari aktivitas alam
|
|
|
Contoh :
|
- abu yang dikeluarkan akibat
letusan gunung berapi
- gas-gas vulkanik - debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin - bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organic |
|
|
|
2.
|
Faktor manusia (eksternal), yang
bersumber dari hasil aktivitas manusia
|
|
|
Contoh :
|
- hasil pembakaran bahan-bahan
fosil dari kendaraan bermotor
- bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik - pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara - pembakaran sampah rumah tangga - pembakaran hutan |
Unsur dan Senyawa Pencemar Udara
1. Partikel-Qartikel di udara
Sumber
partikel-partikel ini adalah cerobong asap pabrik-pabrik, debu akibat ledakan
nuklir, kebakaran hutan, dan akibat letusan gunung berapi. Ukuran partikel
dapat bermacam-macam. Partikel itu akan jatuh dan menempel dalam lingkungan
kita. Pernafasan kita akan terganggu karena partikel tersebut. Partikel-partikel
juga bersifat menyebabkan pertumbuhan kanker (karsinogen), penyakit jantung,
gatal-gatal dan sebagainya. Hal-hal ini disebabkan oleh kandungan kimia yang
terdapat dalam partikel/jelaga tersebut.
2.
Belerang dioksida (SO2)
Gas jernih tak
berwarna ini merupakan bagian dari pencemaran udara, kadarnya sampai 18%. Gas
ini baunya menyengat dan amat membahayakan manusia. Jumlah SO2
karena oksidasi H2S adalah 80% , sisanya 20% lagi adalah hasil ulah manusia,
yakni akibat bahan bakar yang mengandung Belerang (S), kilang minyak dan
letusan gunung berapi. Dari 20% S02 ini yang 16% adalah akibat
pembakaran zat-zat yang mengandung belerang seperti minyak bumi dan batubara.
Inilah yang membayakan kesehatan di kota-kota yang dapat melumpuhkan dan
merusak pernafasan.
S02
jika beraksi dengan kabut berisi uap air akan membentuk asam sulfat (H2SO4).
Asam yang terbentuk di awan akan turun ke tanah dan menimbulkan akan malapetaka
bagi tanaman,hewan, dan manusia. Senyawa H2S03 dan H2SO4
juga menyerang setiap permukaan logam. Termasuk rel kereta api, kenderaan
sampai pagar halaman, bahkan ann merusak batu-batuan, genting, bahkan granit.
Belerang dioksida (SO2) menyebabkan warna barang berubah dan terjadi
rapuh. Misalnya barang-barang dari plastik, karet, kertas, dan sebagainya.
3.
Karbonmonokdisa (CO)
Karbon
monoksida dibuat manusia karena pembakaran bensin tidak sempurna dalam
kenderaaan. Pembakaranan di perindustrian, pembangkit listrik, pemanas rumah.
pembakaran di pertanian, dan sebagainya gas ini tidak berwarna atau berbau,
tetapi amat berbahaya. Kadar 10 bpj CO da1am udara dapat menyebabkan manusia
sakit pengaruh CO serupa dengan pengaruh kekurangan oksigen. Hemoglobin yang
biasa membawa oksigen dari udara rupanya lebih tertarik kepada CO. Akan
terbentuklah senyawa CO dengan hemoglobin dengan ikatan kimia yang lebih kuat
dari ikatan dengan oksigen. Molekul karboksihemoglobin ini sangat berbahaya dan
untuk beberapa jam tidak dapat lagi mengikat oksigen yang diperlukan tubuh.
4.
Karbondioksida (CO2)
Pembakaran
bahiln fosi1 DEningakatkan konsentrasi CO2 dibumi. Sehingga
melampaui tingkat alamiah biarpun tidak beracun seperti halnya CO tetapi CO2
dapat berakibat naikkan suhu bumi. Pembakaran bahan fosil seperti batubara dan
minyak bumi banyak memberikan CO2 ke udara. Sebaliknya hutan dan
lingkungan hijau makin berkurang akibat pembangunan jalan dan bangunan.
Kemampuan fotosintesis yang mengurangi kadar CO2 udara akan menurun.
Akibatnya daur (siklus) karbon akan terganggu. pada saat ini hanya 50% CO2
yang dikeluarkan dapat diabsorsi oleh lautan. Terjadilah penimbunan CO2
di udara dengan kecepatan 60 juta ton pertahun. CO2 mengabsorpsi
energi di daerah infra merah. Jadi banyak energi termal yang diabsorpsi yang
seharusnya kembali ke ruang angkasa dari muka bumi. Itulah yang menyebabkan
suhu udara naik. Kenaikan suhu akan mencairkan es di kutub. Permukaan air laut
akan naik dan pantai banyak yang akan tenggelam. Itulah pengaruh CO2 yang
dinamakan efek rumah kaca. Sisa hutan yang ada akan berpengaruh kepada kondisi
udara di hari depan Peningkatan jumlah CO2 akan mendorong pertumbuhan tanaman lebih cepat,
dimana kenaikan proses fotosintesis akan mengurangi jumlah CO2 di
udara.
5.
Nitrogen oksida (NO, N2O, NO2)
Peran
Nitrogen amat penting dalam siklus unsur untuk keseimbangan alam. Sekitar 78%
udara terdiri dari nitrogen dan 20% volume adalah oksigen. Nitrogen oksida
merupakan pencemar. Sekitar 10% pencemar udara setiap tahun adalah nitrogen
oksida. Ada delapan kemungkinan hasil reaksi apabila nitrogen bereaksi dengan
oksigen, yang jumlahnya cukup banyak ialah NO,N2O,dan NO2.
Yang menyebabkan pencemara udara hanyalah NO dan NO2. N2O
jumlahnya paling banyak di antara ketiga oksida tersebut. Gas ini tidak
berwarna, tidak bereaksi dengan ozon, oksigen, dan hidrokarbon yang ada di
udara. Konsentrasi N2O berasal dari sumber alam. NO yang ada dalam
udara belum lama diketahui. NO banyak terbentuk dari pembakaran dalam mesin.
Zat ini kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut oleh oksigen atau ozon, lambat
atau cepat, akan menghasilkan NO2.
NO2
merupakan gas beracun, berwarna coklat-merah, berbau seperti asam nitrat.
Pembentukan nitrogen oksida terjadi pada pembakaran batubara, minyak bumi, gas
alam, dan industri kimia seperti pabrik asam nitrat, asam sulfat, dan
sebagainya. NO dan NO2 dapat merusak bagi manusia dan lingkungannya.
6.
Hidrokarbon
Senyawa
ini hanya mengandung unsur hidrogen dan karbon. Pencemar udara berupa
hidrokarbon dihasilkan proses di perindustrian penguapan pelarut organik, dan
pembakaran sampah. Hidrokarbon berperan dalam asap kabut (asbut) foto kimia dan
penyebab kanker. Senyawa benzopirena adalah senyawa hidrokarbon yang terdapat
dalam tembakau. Asap rokok mengandung mengandung benzopirena yang menyebabkan
kanker jantung. Penduduk kota menghisap benzopirena setiap hari sekitar yang
terkandung dalam 7 batang rokok. Benzopirena yang terdapat di udara kebanyakan
disebabkan
pembakaran batubara. Sekitar 10% keluar dari knalpot kenderaan, sedikit dari
ter atau aspal jalan.
7.
Ozon (O3)
Ozon
adalah gas berwarna biru bening, berbau tajam dan terdapat di udara lapisan
atas. Pada ketinggian 25 km di atas bumi mencapai maksimum. Ozon diperoleh
karena loncatan listrik di udara. Sebagian besar ozon dibentuk di udara pada
ketinggian jauh dari bumi karena aksi sinar ultraviolet kepada oksigen. Daerah
atmosfer ini disebut lapisan ozon yang merupakan pelindung makhluk hidup di
muka bumi. Lapisan ini mengabsorpsi hampir semua sinar ultraviolet dari
matahari. Jika sedikit energi ultraviolet ini sampai ke bumi dan mengenai kulit
kita, maka kita akanterasa terbakar. Kalau kita langsung melihat matahari maka
mata kita kan buta.Karena terhalang lapisan ozon inilah maka makhluk hidup di
muka bumi ini aman. Jika kita mengemisikan nitrogen oksida (NO dan NO2)
ke udara, maka produksi ozon ikan banyak terjadi dilapisan bawah dari udara.
Ozon dalam hal ini akan menyebabkan pencemaran udara, yang berakibat : Ozon
sebagai pengoksid yang kuat bereaksi dengan berbagai zat dan beracun bagi
makhluk hidup. Jika konsentrasinya kecil akan menyebabkan sakit pada dada,
batuk, dan radang pada mata. Merusak hasil tanaman seperti anggur, gula bit,
dan tembakau. Dapat merusak tekstil dan bahan-bahan karet.
8.
Chloro-fluoro-carbon (CFC)
Mulanya
ozon pada bagian atas lapisan udara sangat besar manfaatnya bagi makhluk hidup
di permukaan bumi, seperti yang telah dijelaskan di atas. Hamun terjadinya
penipisan lapisan ozon di stratosfer (10 hingga 15 km di ataspermukaan bumi)
mengakibatkan sinar ultraviolet masuk ke bumi dalam jumlah yang mengancam
kehidupan di bumi. Menurut para ahli, penipisan ini karena pemakaian berlebiban
dan berlanjut senyawa chloro-fluoro-carbon (CFC), yang banyak digunakan sebagai
:
-
bahan pendingin pada mesin penyejuk ruangan (AC)
-
bahan pengembang pada pembuatan karet
-
bahan pembersih pada industri elektronik
-
bahan penyemprot pada parfum, minyak rambut, dan lainnya.
Penyelidikan
bahkan membuktikan CFC juga menyumbang 15% terjadinya efek rumah kaca disamping
gas karbon dioksida (CO2) metana (CH4) dan nitrogenokdida
(NO dan NO2).
9.
Timbal (Pb)
Di
atmosfer di kota -kota aerosol timbal merupakan pencemar yang telah dikenal.
Pencemar ini dihasilkan oleh pembakaran batubara, pabrik-pabrik, penyemprotan
pestisida, pembakaran sampah, dan pembakaran bensin. Untuk memperoleh bensin
dengan oktan tinggi, mak bensin diberi senyawa timbal tetra etil dan timbal
tetra metil. Timbal dan senyawanya mempengaruhi sistem pusat syaraf. Ciri-ciri
kerana timbal ialah pusing kehilangan selera, sakit kepala, anemia, sukar
tidur, lemah dan keguguran. Keracunan timbal yang akut adalah pingsan dan mati.
10.
Fluor dan Asbes
Fluorida
adalah senyawa racun jika dalam jumlah besar di udara dalam bentuk gas atau
padatan. Fluorida bersumber pada industri yang mengerjakann aluminium, baja,
pupuk posfat, pabrik kaca, tembikar, dan juga pembakaranbatubara.
Pada
konsentrasi 0,001 bpj senyawa fluorida yang mudah menguap sudah membahayakan
lingkungan. Tanaman yang menderita karena senyawa fluor akan menghasilkan buah
yang kecil- kecil dan mengalami keterlambatan panen. Asbes dipakai untuk
keperluan rumah tangga. Asbes di buat dari senyawamagnesium hidrat. Asbes
digunakan untuk atap, ubin, isolator listrik, rem kenderaan, dan sebagainya.
DAMPAK PENCEMARAN UDARA
1.
Penipisan Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan
yang tidak stabil. Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di
lapisan stratosfer pada ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari
lapisan ini adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang
dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan.
Gambar :
Proses Kerusakan Ozon Oleh Klorin
Namun,
zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting
Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak
lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi
karena zat kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan
mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan
ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).
Gambar :
Lubang Ozon
2. PEMANASAN GLOBAL /
GREEN HOUSE EFFECT
Indonesia menjadi kontributor pemanasan global karena penggundulan hutan, eksplorasi pertambangan dan lontaran emisi karbon dioksida. Kebakaran hutan misalnya telah menyebabkan negara-negara tetangga merasakan akibatnya, Misalnya kehidupan masyarakat Singapura atau Malaysia terganggu karena asap yang diimpor dari Indonesia.
Perhatikan Gambar berikut:
Sumber Pemansan Global di Indonesia)
Dari gambar diatas terdapat informasi bahwa:
Sumber-Sumber Pemanasan Global di Indonesia per tahun
-Pembakaran batubara
- 9 milyar ton CO2
-Konversi lahan dan perusakan hutan - 2,563 milyar ton CO2e
-Aktivitas dan pemakaian energi, pertanian dan limbah - 451 juta ton CO2
Emisi Karbon Dunia dari Bahan Bakar Fosil Menurut Sektor
-Transportasi - 20%
-Industri - 17 %
-Pembangkit Listrik - 40%
-Rumah Tangga dan Perdagangan - 14%
-Lainnya - 8%
Fakta-fakta pemanasan global di Indonesia
-Indonesia saat ini disinyalir terjadi pemanasan global yang mencapai 6,3 - 6,5 C
-Pada tahun 2050 diprediksi Indonesia akan mencapai pemanasan 2 derajat Celcius sehingga sebagian pulau-pulau akan tenggelam karena kutub utara akan mencair. Diasumsikan jika kutub utara mencair, maka air laut akan mencapai tujuh meter, maka Jakarta akan habis atau tenggelam. (Dampak langsung yang paling terasa asalah seringnya banjir pada musim hujan)
-Penelitian dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyebutkan, Februari 2007 merupakan periode dengan intensitas curah hujan tertinggi selama 30 tahun terakhir di Indonesia. Hal ini menandakan perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global.
Perhatikan gambar berikut:
(gambar PUd 02 Analogi Efek Rumah Kaca permukaan bumi dan tanaman)
Gambar tersebut merupakan contoh ilustrasi proses efek rumah kaca, Sinar matahari yang jatuh ke bumi biasanya akan dipantulkan kembali ke angkasa, tetapi jika ada gas-gas (CO2, SOx, NOx, CFC, dll) yang menyelimuti bumi maka sinar matahari yang masuk ke dalam bumi akan dipantulkan kembali ke dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi semakin panas.
Ketika lapisan atmosfer bumi tertutupi oleh CO2, maka sinar udara yang jatuh ke bumi akan dipantulkan kembali ke permukaan. Makanya suhu udara bumi semakin lama semakin panas... Bahkan es di kutub utara mulai mencair. Seperti pada gambar berikut ini:
Perhatikan juga gambar dibawah berikut ini:
(gambar PUd 03 Analogi Efek Rumah Kaca bumi)
(Perubahan suhu udara di atmosfer)
Ketika keadaan Normal, udara yang paling dekat dengan permukaan bumi suhunya lebih hangat. Semakin ke atas suhu bumi semakin idngin. Hal ini dapat kita rasakan jika kita pergi ke pegunungan, suhu udaranya menjadi lebih dingin dibandingkan dengan pantai yang berada di dataran rendah. Ketika Efek Rumah Kaca terjadi, maka suhu udara di permukaan bumi menjadi lebih dingin jika dibandingkan dengan suhu atmosfer lapisan kedua. Lapisan atmosfer yang berubah menjadi hangat ini terjadi karena banyaknya polutan yang menyebabkan energy sinar dari matahari tidak terlepas kembali ke angkasa. Sebagian besar pada perkotaan yang banyak polusi udara akan bersuhu lebih panas karena banyaknya Polutan di udara yang mengurung sinar matahari di dalam permukaan bumi. Oleh karena itu dugaan yang akan terjadi dari proses Efek Rumah Kaca ini akan menyebabkan punahnya sebagian spesies bumi yang cocok tinggal di tempat yang dingin. Misalnya penguin di kutub Utara.
Perhatikan Gambar Berikut ini
(Energi Sinar Matahari yang jatuh ke bumi)
Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa sinar energy yang datang ke dalam bumi sebagian dipantulkan ke angkasa dan sebagian lagi masuk ke dalam permukaan bumi. Setelah sebagian sinar mathari yang jatuh ke bumi dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis. Maka sinar matahari tersebut akan kembali ke angkasa.
Tetapi jika polutan di bumi semakin banyak, sinar yang seharusnya keluar akan tertahan dan akan masuk kembali ke bumi. Hal inilah yang akan menyebabkan semakin panasnya suhu dibumi. Sinar cahaya matahari ini tidak bisa diserap oleh permukaan bumi, sehingga akan dipantul-pantulkan di permukaan. Hal ini lah yang menyebabkan ketika siang ataupun malam kita kadang merasakan suhu udara panas.
Indonesia menjadi kontributor pemanasan global karena penggundulan hutan, eksplorasi pertambangan dan lontaran emisi karbon dioksida. Kebakaran hutan misalnya telah menyebabkan negara-negara tetangga merasakan akibatnya, Misalnya kehidupan masyarakat Singapura atau Malaysia terganggu karena asap yang diimpor dari Indonesia.
Perhatikan Gambar berikut:
Sumber Pemansan Global di Indonesia)
Dari gambar diatas terdapat informasi bahwa:
Sumber-Sumber Pemanasan Global di Indonesia per tahun
-Pembakaran batubara
- 9 milyar ton CO2
-Konversi lahan dan perusakan hutan - 2,563 milyar ton CO2e
-Aktivitas dan pemakaian energi, pertanian dan limbah - 451 juta ton CO2
Emisi Karbon Dunia dari Bahan Bakar Fosil Menurut Sektor
-Transportasi - 20%
-Industri - 17 %
-Pembangkit Listrik - 40%
-Rumah Tangga dan Perdagangan - 14%
-Lainnya - 8%
Fakta-fakta pemanasan global di Indonesia
-Indonesia saat ini disinyalir terjadi pemanasan global yang mencapai 6,3 - 6,5 C
-Pada tahun 2050 diprediksi Indonesia akan mencapai pemanasan 2 derajat Celcius sehingga sebagian pulau-pulau akan tenggelam karena kutub utara akan mencair. Diasumsikan jika kutub utara mencair, maka air laut akan mencapai tujuh meter, maka Jakarta akan habis atau tenggelam. (Dampak langsung yang paling terasa asalah seringnya banjir pada musim hujan)
-Penelitian dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyebutkan, Februari 2007 merupakan periode dengan intensitas curah hujan tertinggi selama 30 tahun terakhir di Indonesia. Hal ini menandakan perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global.
Perhatikan gambar berikut:
(gambar PUd 02 Analogi Efek Rumah Kaca permukaan bumi dan tanaman)
Gambar tersebut merupakan contoh ilustrasi proses efek rumah kaca, Sinar matahari yang jatuh ke bumi biasanya akan dipantulkan kembali ke angkasa, tetapi jika ada gas-gas (CO2, SOx, NOx, CFC, dll) yang menyelimuti bumi maka sinar matahari yang masuk ke dalam bumi akan dipantulkan kembali ke dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi semakin panas.
Ketika lapisan atmosfer bumi tertutupi oleh CO2, maka sinar udara yang jatuh ke bumi akan dipantulkan kembali ke permukaan. Makanya suhu udara bumi semakin lama semakin panas... Bahkan es di kutub utara mulai mencair. Seperti pada gambar berikut ini:
Perhatikan juga gambar dibawah berikut ini:
(gambar PUd 03 Analogi Efek Rumah Kaca bumi)
(Perubahan suhu udara di atmosfer)
Ketika keadaan Normal, udara yang paling dekat dengan permukaan bumi suhunya lebih hangat. Semakin ke atas suhu bumi semakin idngin. Hal ini dapat kita rasakan jika kita pergi ke pegunungan, suhu udaranya menjadi lebih dingin dibandingkan dengan pantai yang berada di dataran rendah. Ketika Efek Rumah Kaca terjadi, maka suhu udara di permukaan bumi menjadi lebih dingin jika dibandingkan dengan suhu atmosfer lapisan kedua. Lapisan atmosfer yang berubah menjadi hangat ini terjadi karena banyaknya polutan yang menyebabkan energy sinar dari matahari tidak terlepas kembali ke angkasa. Sebagian besar pada perkotaan yang banyak polusi udara akan bersuhu lebih panas karena banyaknya Polutan di udara yang mengurung sinar matahari di dalam permukaan bumi. Oleh karena itu dugaan yang akan terjadi dari proses Efek Rumah Kaca ini akan menyebabkan punahnya sebagian spesies bumi yang cocok tinggal di tempat yang dingin. Misalnya penguin di kutub Utara.
Perhatikan Gambar Berikut ini
(Energi Sinar Matahari yang jatuh ke bumi)
Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa sinar energy yang datang ke dalam bumi sebagian dipantulkan ke angkasa dan sebagian lagi masuk ke dalam permukaan bumi. Setelah sebagian sinar mathari yang jatuh ke bumi dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis. Maka sinar matahari tersebut akan kembali ke angkasa.
Tetapi jika polutan di bumi semakin banyak, sinar yang seharusnya keluar akan tertahan dan akan masuk kembali ke bumi. Hal inilah yang akan menyebabkan semakin panasnya suhu dibumi. Sinar cahaya matahari ini tidak bisa diserap oleh permukaan bumi, sehingga akan dipantul-pantulkan di permukaan. Hal ini lah yang menyebabkan ketika siang ataupun malam kita kadang merasakan suhu udara panas.
2.
HUJAN
ASAM
Perhatikan gambar berikut:
(Proses terjadinya Hujan Asam)
Dari gambar diketahui bahwa ada beberapa gas yang dihasilkan oleh kendaraan dan pabrik. Gas tersebut akan naik ke lapisan atmosfir bumi dan berkeliaran di udara. Ketika awan hujan terbentuk, maka secara tidak langsung air hujan akan berikatan dengan zat polutan dari kendaraan / pabrik tersebut.
Gas-gas ini akan membentuk senyawa H2SO4 dan HNO3 yang bersifat asam. Ketika air hujan turun, maka air yang turun adalah air dengan pH yang kurang dari 7. Hal ini dapat menyebabkan ikan di danau, sungai, dll mati. Dapat juga menyebabkan pohon-pohon mati, bangunan menjadi rusak terkelupas, cat mobil menjadi terkelupas dan lain-lain. Hujan asam ini juga dapat termasuk kedalam pencemaran air.
Perhatikan gambar berikut:
(Proses terjadinya Hujan Asam)
Dari gambar diketahui bahwa ada beberapa gas yang dihasilkan oleh kendaraan dan pabrik. Gas tersebut akan naik ke lapisan atmosfir bumi dan berkeliaran di udara. Ketika awan hujan terbentuk, maka secara tidak langsung air hujan akan berikatan dengan zat polutan dari kendaraan / pabrik tersebut.
Gas-gas ini akan membentuk senyawa H2SO4 dan HNO3 yang bersifat asam. Ketika air hujan turun, maka air yang turun adalah air dengan pH yang kurang dari 7. Hal ini dapat menyebabkan ikan di danau, sungai, dll mati. Dapat juga menyebabkan pohon-pohon mati, bangunan menjadi rusak terkelupas, cat mobil menjadi terkelupas dan lain-lain. Hujan asam ini juga dapat termasuk kedalam pencemaran air.
Dampak
Pencemaran Udara Bagi Manusia
Selain
mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak
negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan
manusia.
|
|
|
Gambar : seseorang yang batuk-batuk karena daya tahan
tubuhnya menurun
|
Gambar : Orang yang sedang demam (influenza/pilek)
|
|
|
|
|
Dampak
pencemaran udara bagi manusia, antara lain:
1.
|
Karbon
monoksida (CO)
|
|
|
|
Mampu
mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh
terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit
pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan
penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi
lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO),
dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.
|
|
|
2.
|
Nitrogen
dioksida (SO2)
|
|
|
|
Dapat
menyebabkan timbulnya serangan asma.
|
|
|
3.
|
Hidrokarbon
(HC)
|
|
|
|
Menyebabkan
kerusakan otak, otot dan jantung.
|
|
|
4.
|
Chlorofluorocarbon
(CFC)
|
|
|
|
Menyebabkan
melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang, katarak
dan melemahnya sistem daya tahan tubuh
|
|
|
5.
|
Timbal
(Pb)
|
|
|
|
Menyebabkan
gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta mempengaruhi
kecerdasan otak.
|
|
|
6.
|
Ozon
(O3)
|
|
|
|
Menyebabkan
iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-paru.
|
|
|
7.
|
NOx
|
|
|
|
Menyebabkan
iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.
|
Dampak
Pencemaran Udara Bagi Hewan
Dampak
pencemaran udara bagi kehidupan hewan, antara lain:
1.
|
Penipisan
lapisan ozon
|
|
|
|
Menimbulkan
kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai makanan pada
tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah fitoplankton.
|
|
|
2.
|
Hujan
asam
|
|
|
|
Menyebabkan
pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu.
|
|
|
3.
|
Pemanasan
global
|
|
|
|
Penurunan
hasil panen perikanan.
|
|
|
|
|
|
|
|
Selain
membawa dampak negatif pada kehidupan hewan, pencemaran udara
juga mampu merusakkan bangunan dan candi-candi. Iklim dunia yang berubah
polanya mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan naiknya
permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan
menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami) banyak
terjadi dan permukaan laut yang meninggi akan mengakibatkan tenggelamnya
pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.
|
|
|
|
|
Dampak
Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan
Dampak
pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:
1.
|
Hujan
asam
|
|
|
|
|
-
Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena
memindahkan
zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan mengganggu pertumbuhan tanaman. |
|
-
Melarutkan kalsium, potasium dan nutrien lain yang berada dalam tanah
sehingga tanah akan
berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati. |
|
|
|
2.
|
Penipisan
Lapisan Ozon
|
|
|
|
Merusak
tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti beras,
jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan produsen
bagi rantai makanan di laut.
|
|
|
3.
|
Pemanasan
global
|
|
|
|
Penurunan
hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman
hayati dapat berubah karena kemampuan setiap jenis tumbuhan untuk bertahan
hidup berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.
|
|
|
4.
|
Gas
CFC
|
|
|
|
Mengakibatkan
tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi genetik
(perubahan sifat organisme).
|
|
|
No comments:
Post a Comment