Friday, April 22, 2016

MAKALAH PENGERTIAN DAN CIRI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK



MAKALAH
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
                                                          KATA PENGANTAR

         Puji syukur alhamdulillah, penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT  yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah “PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN”.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari beberapa pihak, Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      Rekan-Rekan penyusun yang telah memberikan bantuan, baik berupa ide, waktu maupun tenaga demi terselesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran pada semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. 
Akhir kata semoga Makalah ini dapat berguna bagi penyusun khususnya dan bagi rekan-rekan mahasiswa  yang berminat pada umumnya.







 

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL…………………………………………………………………      1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..      2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….     3

BAB I                         PENDAHULUAN
A.Latar Belakang……………………………………………..   4                                  B.Rumusan masalah………………………………………......   4                                  C.Tujuan………………………………………………………   4

BAB II                      PEMBAHASAN …………………………………………… .      5
A.    Pengertian perkembangan………………………………...  5
1). Perbedaan Istilah Pertumbuhan dan Perkembangan ….6
2). Konsep Perkembangan Menurut Para Tokoh ………….7
3). Berbagai Perubahan Semasa Perkembangan …………..8
B.  Ciri-ciri perkembangan ……………………………………9
1. Ciri-Ciri Perkembangan Secara Umum  .........................10          
2. Ciri-Ciri Perkembangan Anak …………………………11

BAB III                                                                                                                                                                                 PENUTUP……………………………………………….17
A.Kesimpulan ……………………………………  …...17
                                                                                                                                                                                                           B.Saran…………………………………………………17

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………18
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam dinamika kehidupan yang kian modern ini tentunya banyak kita jumpai permasalahan yang timbul tentang bagaimana usaha-usaha dari orang tua dan tenaga pengajar untuk mendidik anaknya untuk mencapai kesuksesannya. Keinginan para orang tua agar anaknya berhasil cukup besar sehingga mereka kadang memaksakan pendidikan bagi anak-anaknya. Kegiatan tersebut sperti les, ekstrakulikuler. Maupun pendidikan formil dan lain sebagainya. Padahal aspek intelenge anak itu juga usia anak belum mencapai sasaran tersebut maka dari itu diperlukan suatu pengetahuan untuk memehami karakter dan aspek-aspek yang dimiliki anak melalui pengetahuan tentang perkembangan anak.
Untuk mencari titik temu dari masalah tersebut kita perlu memehami konsep tentang perkembangan perserta didik yang meliputi: pengertian dan ciri-ciri perkembangan, hukum atau prinsip perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan, tugas-tugas perkembangan dan lain sebagainya. Namun makalah ini kita hanya akan membahas masalah pengaertian dan ciri-ciri perkembangan.

B.     Tujuan
a.      Untuk memenuhi nilai mata kuliah perkembangan peserta didik
b.      Untuk mengetahui pengertian perkembangan
c.      Untuk mengetahui ciri-ciri perkembangan

C.     Permasalahan
Permasalahan yang diambil yaitu mengenei pengertian dan ciri-ciri perkembangan

BAB II
PEMBAHASAN


A). PENGERTIAN PERKEMBANGAN
1). Perbedaan Istilah Pertumbuhan dan Perkembangan
Diantara para psikolog ada yang tidak membedakan antara istilah perkembangan dan pertumbuhan. Hal ini mungkin untuk menunjukkan bahwa seseorang bertambah dalam berbagi kemampuannya yang bermacam-macam bahwa ia lebih mengalami differensiasi dan juga bahwa ia pada tingkatan yang lebih tinggi, lebih mengalami integrasi.
Namun sebenarnya istilah perkembangan berbeda dengan pertumbuhan. Pribadi yang tumbuh mengandung arti yang berbeda dengan pribadi yang berkembang. Oleh karena itu dibedakan antara pertumbuhan dan perkembangan. Dalam pribadi manusia, baik yang jasmaniah maupun yang rohaniah terdapat dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju ke ar4ah kesempurnaan.
Adapun dua bagian kondisional pribadi manusia itu meliputi:
1).         Bagian pribadi material yang kuantitatif.
2).         Bagian pribadi yang fungsional yang kualitatif.
Kenyataan itulah yang melahirkan perbedaan konsep antara pertumbuhan dan perkembangan.
Setiap manusia pasti akan mengalami suatu perubahan dari masa bayi hingga dewasa. Setiap anak juga mempunyai ciri perubahan - perubahan untuk menuju ke tahap dewasa yaitu perkembangan dan pertumbuhan dengan tahapan tertentu sesuai umurnya. Jadi, seorang anak tidak bisa dikatakan sebagai remaja kecil. Karena anak itu berbeda dengan orang dewasa dari fisik, pola pikir dan cara berfikir yang masih dalam proses perkembangan dan pertumbuhan. Sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan mempunyai hubungan yang erat. Kedua aspek ini sering dikatakan mempunyai proses yang sama yaitu proses tumbuh menjadi lebih sempurna.
Namun, secara luas perkembangan berarti perubahan individu baik secara struktur atau fungsi organ melalui kematangan dan proses belajar yang terjadi sepanjang hanyat hingga meninggal dunia. Dalam perkembangan tidaklah terbatas pada semakin sempurna tetapi juga terkandung serangkaian perubahan secara terus menerus secara pasti, melalui suatu tahap yang sederhana ke tahap berikutnya yang semakin tinggi dan maju walaupun sulit diukur dengan alat ukur. Sedangkan, pertumbuhan berarti perubahan atau kenaikan dalam ukuran secara keseluruhan fisik, seperti tulang, tinggi badan, berat badan, jaringan syaraf dan lainnya menjadi lebih sempurna. Pertumbuhan individu dapat diukur dengan alat pengukur. Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan fungsi fisik yang murni.
Sehingga dapat diartikan bahwa pertumbuhan juga berada pada tahapan perkembangan. Tetapi tidak semua perkembangan bisa dikatakan pertumbuhan. Karena perkembangan terbatas pada proses involusi, dimana individu mengalami penurunan dan perusakan ketika sudah berada pada puncaknya hingga menuju kematian. Sedangkan pertumbuhan menyangkut proses evolusi, yang terus menuju kesempurnaan. Dapat dicontohkan:
1).   Perkembangan :
Seorang bayi awalnya lahir dengan struktur jaringan dan fungsi organ yang masih sederhana. Mereka hanya bisa berguling-guling belum bisa seutuhnya bergerak dan semakin lama ada perubahan sedikit-demi sedikit. Bisa merangkak, tahu orang-orang disekitar, belajar berjalan dan belajar berbicara sehingga otot dan kekuatan jaringan syarafnya semakin sempurna. Setelah itu mereka dapat mengembangkan suatu perubahan dari proses belajar. Anak yang dari kecil di ajari main sepak bola sehingga anak tesebut sudah mendapatkan suatu pengalaman sehingga sampai dewasa mereka pintar bermain sepak bola. Atau anak yang dari kecil sudah diajari computer saat tumbuh dewasa, anak tersebut akan mengembangkan pengalamannya belajar computer. Karena tidak dipungkiri bahwa pengalaman akan berpengaruh dalam proses perkembangan individu. Tetapi perkembangan juga akan mengalami proses penurunan setelah perubahan yang dialami sudah pada puncaknya. Dan setelah itu akan mengalami penurunan dan kerusakan sedikit demi sedikit dari setiap jaringan, seperti seseorang yang mengalami penurunan dalam daya ingatan dan fisiknya hingga individu itu meninggal dunia.
2).   Pertumbuhan :
Seorang bayi lahir dengan ukuran fisik yang masih pendek dan kecil. Semakin lama akan mengalami perubahan sesuai dengan umurnya, tubuh bertambah tinggi atau panjang yang dapat diketahui dengan pengukur tinggi badan atau berat badan semakin banyak yang dapat diketahui dengan menimbangnya juga, dan lainnya yang berkaitan dengan fisik. Dalam pertumbuhan itu tidak mengalami penurunan selalu menjadi lebih sempurna.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada material pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Material pribadi seperti: sel, kromosom, butir darah, rambut, lemak, tulang adalah tidak dapat dikatakan berkembang, melainkan bertumbuh. Begitu juga material pribadi seperti: kesan, keinginan, ide, pengetahuan, dan nilai selama tidak dihubungkan denagn fungsinya tidak dapat dikatakan berkembang melainkan bertumbuh.
Sementara untuk istilah perkembangan, perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubhan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi material melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif daripada fungsi-fungsi.
Perubahan sesuatu fungsi adalah disebabkan oleh adanya proses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi itu, dan disamping itu disebabkan oleh karena perubahan tingkah laku hasil belajar.
Denagn demikian kita boleh merumuskan pengertian perkembangan pribadi sebagai perubahan kualitatif daripada setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan pembelajaran.
Fungsi-fungsi kepribadian manusia berhubungan dengan aspek jasmaniah dan aspek kejiwaan. Fungsi-fungsi kepribadian yang jasmaniah misalnya:
1).         Fungsi motorik pada bagian-bagian tubuh.
2).         Fungsi sensoris pada alat-alat indra.
3).         Fungsi neurotik pada sistem saraf.
4).         Fungsi seksual pada bagian-bagian tubuh yang erotis.
5).         Fungsi pernapasan pada alat pernapasan.
6).         Fungsi peredaran darah pada jantung dan urat-urat nadi.
7).         Fungsi pencernaan makanan pada alat pencernaan.
Sedangkan fungsi-fungsi kepribadian yang bersifat kejiwaan misalnya:
1).         Fungsi perhatian.
2).         Fungsi pengamatan.
3).         Fungsi tangapan.
4).         Fungsi ingatan.
5).         Fungsi fantasi.
6).         Fungsi pikiran.
7).         Fungsi perasaan.
8).         Fungsi kemauan.
Setiap fungsi yang disebutkan, baik yang jasmaniah maupun yang kejiwaan, dapat mengalami suaut perubahan-perubahan.
Perubahan pada fungsi-fungsi tersebut tidak secara kuantitatif, melainkan lebih brsifat kualitatif. Perubahan yang kualitatif tidak dapat dikatakan sebagai pertumbuhan, melainkan sebagai perkembangan.
Oleh karena perkembangan menyangkut berbagai fungsi, baik jasmaniah maupun rohaniah, maka akan salah apabila kita beranggapan bahwa perkembangan adalah semata-mata sebagai perubahan atau proses psikologis.
2). Konsep Perkembangan Menurut Para Tokoh
Pengertian dari perkembangan (development) yaitu suatu proses yang pasti di alami oleh setiap individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seorang individu yang ditinjau dari perubahan yang bersifat progesif serta sistematis di dalam diri manusia.
Akhmad Sudrajat : 2008, memberikan definisi bahwa ”Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif, dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.”
Seseorang individu mengalami perkembangan sejak masa konsepsi, serta akan berlangsung selama hidupnya. ”Perkembangan adalah proses yang berlangsung sejak konsepsi, lahir, dan sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan, dan tingkah lakupada masa usia dini, anak-anak, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan kematangan sepanjanjang hidup.” (Dr Siti Aminah Soepalarto, SpS (K).: 2008). Maka dengan kata lain dapat kita artikan bahwa sepanjang hidup kita merupakan suatu rangkaian proses yang terus berlanjut. Proses tersebut meliputi: perkembangan (development), pertumbuhan (growth), serta kematangan (maturation) baik fisik maupun psikis. Tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan hidup. Perkembangan meliputi keuntungan dan kerugian, yang berinteraksi dalam cara yang dinamis sepanjang siklus kehidupan sehingga selama proses bertambahnya usia, maka selama itulah proses perkembangan akan terus berjalan. Proses ini terjadi dalam diri manusia secara bertahap dan memiliki fase-fase tertentu yang menjadi acuan proses perkembangan tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, fase perkembangan dibagi menjadi 6 fase:
1).         Fase Oral atau mulut yang merupakan sentral pokok keaktifan yang dinamis
2).         Fase Anal
3).         Fase Alis atau alat kelamin
4).         Fase Latent
5).         Fase Pubertas
6).         Fase Genital atau proses menginjak kedewasaan.

Setiap manusia pasti akan mengalami suatu perubahan dari masa bayi hingga dewasa. Setiap anak juga mempunyai ciri perubahan-perubahan untuk menuju ke tahap dewasa yaitu perkembangan dan pertumbuhan dengan tahapan tertentu sesuai umurnya. Jadi, seorang anak tidak bisa dikatakan sebagai remaja kecil. Karena anak itu berbeda dengan orang dewasa dari fisik, pola pikir, dan cara berpikir yang masih dalam proses perkembangan dan pertumbuhan. Sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan mempunyai hubungan yang erat. Kedua aspek ini sering dikatakan mempunyai proses yang sama yaitu proses tumbuh menjadi lebih sempurna.  Namun, secara luas perkembangan berarti perubahan individu baik secara struktur atau fungsi organ melalui kematangan dan proses belajar yang terjadi sepanjang hayat hinga meninggal dunia. Dalam perkembangan tidaklah terbatas pada semakin sempurna tetapi juga terkandung serangkaian perubahan secara terus-menerus secara pasti melalui suatu tahap yang sederhana ke tahap berikutnya yang semakin tinggi dan maju walaupun sulit diukur dengan alat ukur.
Konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) sebagai berikut: “Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan dimana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. “Proses diferensiasi itu diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak; bahwa dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Menurut Nagel (1957), perkembangan merupakan pengertian dimana terdapat struktur yang terorganisirkan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk akan mengakibatkan perubahan fungsi.
Menurut Schneirla (1957), perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif dalam organisasi-organisme, dan organisasi ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua factor yakni kematangan dan pengalaman.
Spiker (1966) mengemukakan dua macam pengertian yang harus dihubungkan dengan perkembangan, yakni:
1).   Ortogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
2).   Filogenetik, yakni perkembangan dari asal-usul manusia sampai sekarang ini. Perkembangan perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan perubahan tingkah laku dan perubahan ini juga terjadi sejak permulaan adanya manusia. Jadi, perkembangan ortogenetik ke suatu tujuan khusus sejalan dengan perkembanagan evolusi yang mengarah kepada kesempurnaan manusia.
Rumusan lain tentang arti perkembangan dikemukakan oleh Libert, Paulus, dan Strauss (Singgih, 1990:31), yaitu bahwa: “Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan.” Perkembangan dapat juga dilukiskan sebagai suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar (Monks, 1984:2).
3). Berbagai Perubahan Semasa Perkembangan
Berbagai perubahan yang terjadi semasa perkembangan:
1).   Perubahan dalam perbandingan
Perubahan secara proporsional terjadi pada perkembangan mental. Perbandingan antara yang tidak riil, yang khayal dengan hal-hal yang rasional semakin lama semakin besar. Artinya, anak-anak masih banyak mengkhayal dan sedikit terdapat realita pada mereka, tetapi semakin lama semakin berubah ke sebaliknya, yakni banyak realita dan sedikit berkhayal.
Dalam perkembangan sosial mereka juga sedikit demi sedikit berubah. Dari bermain sendiri, bermain dengan saudara, bermain dengan anak-anak tetangga, dan kemudian bermain dengan anak-anak lain pada lingkungan yang lebih luas.
2).   Perubahan untuk mengganti hal-hal yang lama
Pada bayi terdapat kelenjar buntu yang disebut kelenjar thymus pada daerah dada yang sedikit-demi sedikit mengalami atrophy (penyusutan) dan menghilang setelah dewasa. Pada bayi juga terdapat rambut-rambut bayi yang lama-kelamaan akan hilang. Bahasa bayi yang tidak jelas dan kadang-kadang berbicara cadel semakin menghilang dan diganti dengan perkataan yang lebih jelas artinya. Kebiasaan untuk merangkak kalau mengambil sesuatu akan menghilang sesuai dengan meningkatnya kemampuan-kemampuan motorik dan berganti dengan jalan. Pada anak-anak, gigi anak akan tanggal satu demi satu dan diganti dengan gigi tetap. Dari sudut emosi juga terjadi perubahan-perubahan ke arah kemampuan menunda emosi secara lebih tepat. Kebiasaan untuk melakukan sesuatu tanpa bisa menahan diri dan menunda emosi sedikit demi sedikit akan hilang. 

3).       Perubahan untuk memperoleh hal-hal yang baru
Menjelang usia remaja terjadi pertumbuhan bulu-bulu ketiak, bulu-bulu sekitar alat kelamin, dan timbul kumis pada laki-laki akibat berfungsinya kelenjar-kelenjar kelamin. Tanda-tanda ini dikenal dengan istilah tanda-tanda kelamin sekunder.
Dilihat dari segi mental, aka bertambah perbendaharaan kata dan kekayaan bahasanya. Nilai dan norma moral semakin meningkat. Berbagi pengetahuan akan diperoleh terutama dari lingkungan pendidikan formal.
Selama perkembangannya, manusia masih tetap menerima dan memperoleh hal-hal yang baru, terutama yang berhubungan dengan kehidupan psikis. Pada manusia terdapat kebutuhan untuk memperoleh dan mengetahui. Jika kebuthan ini tidak terpenuhi akan menimbulkan kekecewaan dan penderitaan secara psikis. Misalnya, kita merasa tidak enak jika tidak memperoleh berite dalam koran dan majalah atau pengalaman lain yang baru. Akan tetapi jika berita yang diperolehnya tidak sesuai dengan seleranya, juga dapat menimbulkan kekecewaan. Baru pada usia selanjutnya, setelah anak itu masuk sekolah, intensitas dan dorongan untuk memperoleh hal yang baru ini pada umumnya mulai berkurang, karena belajar di sekolah pada hakekatnya merupakan kegiatan untuk mengetahui dan memperoleh sesuatu yang baru secara bertahap dan direncanakan. Sebagian besar kegiatan anak adalah untuk memperoleh hal-hal baru sebagaimana dapat dilihat pada anak-anak yang setiap hari harus ke sekolah dan setelah pulang sekolah masih harus belajar. Di sini terlihat bahwa proses perkembangan untuk memperoleh hal-hal baru itu, sebagian besar dan untuk waktu yang relatif lama adalah mengenai kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan mental.
Perkembangan dapat juga diartikan sebagai “ perubahan yang progesif dan kontinyu ( berkesinambongan) dalam diri individu dsari mulai lahoir sampai mati”. Pengertian lain dari “perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkst kedewasaan dan kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambongan, baikmmenyangkut fisik (jasmani) maupun psikis (rohani)”.   

Yang dimaksud sistematis, progresif, dan berkesinambongan adalah sebagai berikut.
1.                  Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
Contohnya prinsip ini kemampuan berjalan anak  seiring dengan matangnya otot-otot kaki.
2.                  Prigresif, berarti perubanhan yang terjadi seperti maju, meningkat, dan mendalam ( meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).
Contohnya terjadi perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (adari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar).
3.                  Berkesinambongan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme yang berlangsung secara beraturan atau berurutan tidak terjadi secara kebetulan atau lkoncat-loncat.
Contohnya untuk dapat berdiri seorang anak harus menguasai tahapn perkembangan sebelumnya, yaiti mampu duduk dan merangkap.


B).        CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
1). Ciri-Ciri Perkembangan Secara Umum
Ciri-Ciri Perkembangan Secara Umum yaitu sebagai berikut:
a). Terjadinya perubahan dalam
Ø  Aspek fisik : perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainnya.
Ø  Aspek psikis : semakin bertambahnya perbebdaharaan kata dan tanggapan kemampuan berfikir.
b). Terjadinya perubahan dalam proporsi
Ø  Aspek fisik : proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase p[erkembangannya dan pada usia remaja proporsi tunuh anmak mendekati proporsi tubuh usia remaja.
Ø  Aspek psikis : perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas, dan perubahan perhatian dari yang tertuju pada dirinya sendiri  berlahan-lahan beralih kepada orang lain.
c). Lenyapnya tanda-tanda yang lama
Ø  Tanda-tanda fisik : lenyapnya kelenjar-kelenjar thymus (kelenjar pada kanak kanak) yang terletak pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah otak, rambut-rambut halus dan gigi susu.
Ø  Tanda-tanda psikis : lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak) dan perilaku impulsif (dorongan untuk bertindak sebelum berfikir)
d). Diperolehnya tanda-tanda yang baru
Ø  Tanda-tanda fisik : pergantian gigi dan karakteristik pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak wanita dan mimpi basah pada anak pria), maupun sekunder ( perubahan pada anggota tubuh : pinggul dan buah dada pada wanita ; kumis, jakun, suara pada anak pria).
Ø  Tanda-tanda psikis : seperti berkembang rasa ingin tahu terutama yang berhubungan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan kenyakinan bergama.
Selain itu, perkembangan juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1).            Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.
2).            Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal.
3).            Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
4).            Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
5).            Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimana tahapan perkembangan harus melewati tahap demi tahap.

2). Ciri-Ciri Perkembangan Anak
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1). Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.
Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.

2). Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3). Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4). Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
5). Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah
kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu   berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
6). Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.














 BAB III                                 
           PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dengan demikian, perkembangan tidak hanya dilihat dari aspek fisiknya saja melainkan dilihat dan dipahami juga aspek psikisnya karena pada hakekatnya perkembangan anak berjalan seiring dengan perkembangn aspek fisik dan psikis sehingga para orang tua dan tenaga pendidik dapat memahami karakteristik anak-anak serta dapat memaksimalkan potensi anak-anak sejak dini.

B.     Saran
  Untuk dapat mengetahui potensi,orang tua harus mengetahui bakat dan potensi yang dimiliki anak.Setelah mengetahui bakat yang dimiliki anak orang tua memberikan dukungan positif baik bersifat moril maupun spiritual melalui serangkaian pendidikan kepada anak baik pendidikan formal, informal, mupun nonformal.











DARTAR PUSTAKA

Yusuf, Syamsu. 2010. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung :Remaja Rosda Karya
Sumantri Mulyani, Syadih Nana. 2008. Perkembangan Pesrta didik. Jakarta:Universitas Terbuka
Ahmadi, Abu, dan Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta
http://yoezronbloon.blogspot.com/2009/10/pengertian-perkembangan.html
http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/24/pengertian-perkembangan-dan-pertumbuhan/
http://fkunhas.com/ciri-ciri-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-20100702239.html
http://ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/18716/Ciri-ciri-pertumbuhan-dan-perkembangan anak
http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/24/pengertian-perkembangan-dan-pertumbuhan/


No comments:

Post a Comment