KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahNya kepada
kita semua, dan tak lupa penulis sampaikan shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya, dan
kita sebagai umatnya yang setia sampai akhir zaman, sehingga makalah dengan
judul “Peranan Budaya Lokal Memperkokoh Budaya Bangsa” dapat diselesaikan
dengan baik.
Makalah
ini disusun sebagai tugas dari Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar, sebagai
pengetahuan untuk kita semua, dan sebagai langkah untuk menyadari betapa
pentingnya kelestarian budaya lokal dalam memperkokoh budaya bangsa. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Muhammad Burhan Amin sebagai dosen
mata kuliah IBD yang telah banyak memberikan informasi dan petunjuk dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dalam mencari ilmu, dan untuk
para pembaca semua dalam menambah pengetahuan. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
makalah ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya
merupakan satu kata yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah negara termasuk
Indonesia yang merupakan negara majemuk dengan multiculture terbesar di dunia. Negara kita memiliki lebih 17.000
pulau dari Sabang sampai Marauke yang memliki budaya yang berbeda-beda. Budaya
atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena semua aspek dalam kehidupan masyarakt
dapat dikatakan sebagai wujud dari kebudayaan, misalnya gagasan atau pikiran
manusia, aktivitas manusia, atau karya yang dihasilkan manusia.
Paradoks kebudayaan adalah bahwa
kebudayaan merupakan entitas yang teramat konkrit sekaligus demikian abstrak.
Ia konkrit karena sesungguhnya menyangkut apapun yang nyaris ada dalam
dunia-manusia. Demikian abstrak karena segala bentuk pewacanaan tentangnya
telah berkembang menjadi begitu rumit, skeptis, dan penuh kontroversi. Hal itu
tak lepas dari konsep kebudayaan itu sendiri, bahwa kebudayaan adalah aktivitas
khas manusia yang berkembang seiring kemajuan dayal pikir suatu masyarakat.
Meski tidak tepat untuk menggolongkan budaya manusia dengan klasifikasi budaya
primitif dan budaya maju, namun proses perkembangan kebudayaan terus berjalan
seiring dinamisasi kehidupan manusia.
Filsafat
kebudayaan menjadi penting, karena memberikan penunjuk arah kemana manusia
seharus berkembang dengan menyelidiki sedalam-dalamnya siapa manusia itu,
kemana jalannya dan kemana tujuan akhir hidupnya. Interaksi antar bangsa-bangsa
di dunia berkorelasi dengan proses saling mempengaruhi di bidang kebudayaan.
Indonesia dengan berbagai kultur dan suku bangsa menghadapi dilema ketika
masuknya pengaruh budaya asing.
Di samping
itu, sekarang ini masyarakat kota sudah terprogram untuk bekerja, pulang untuk
beristirahat, dan bangun pagi untuk bekerja lagi. Kegiatan inilah yang
berulang-ulang pada masyarakat. Teknologi yang modern juga membuat manusia
seolah-olah mampu untuk hidup sendiri dan tidak membutuhkan manusia lagi.
Kekosongan acara kumpul-kumpul telah digantikan dengan menonton tv atau yang
lagi sangat ngetrend adalah bermain
di dunia maya terutama face book.
Manusia sibuk
dengan aktivitasnya sendiri tanpa disadari budaya kita yang suka beramah-tamah
dengan orang lain sudah mulai musnah dari diri kita. Budaya gotong royong juga
sudah mulai pudar, yang disebabkan masyarakat Indonesia sudah individualistik,
yaitu setiap orang tidak lagi memikirkan orang yang ada disekitarnya, tetapi
hanya memikirkan dirinya sendiri. Padahal zaman dulu bila ada orang yang
kesusahan maka masyarakat akan bersama-sama menyelesaikannya sehingga beban
dari masalah tersebut terasa ringan.
Model baju
yang digunakan oleh artis Barat ataupun band Barat, maupun konsep konser mereka
tidak jarang ditiru oleh artis lokal dan anak-anak muda sekarang. Kata
ketinggalan zaman membuat anak muda takut dan enggan untuk melestarikan
budayanya sendiri. Salah pengertian anak-anak remaja tentang anggapan bahwa
budaya Barat-lah yang harus digunakan karena modern dan sesuai dengan
perkembangan zaman sedangkan budaya yang bersifat tradisional sudah ketinggalan
zaman membuat budaya tradisional kurang mendapat perhatian dikalangan pemuda.
1.2 Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran betapa pentingnya
kelestarian budaya lokal terhadap kebudayaan bangsa, betapa saat ini tingkat
kesadaran masyarakat untuk mempertahankan budaya asli mulai berkurang, dan
betapa rentannya budaya lokal tergantikan oleh budaya asing yang nilai-nilainya
belum tentu sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia sebagai orang Timur.
1.3 Sasaran
Sasaran
dari penulisan makalah ini adalah seluruh warga Indonesia dari semua kalangan,
baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, serta golongan bawah,
menengah maupun golongan atas, untuk menimbulkan dan meningkatkan kesadaran
terhadap pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal sebagai jati diri
bangsa, memantapkan budaya nasional, serta memperkokoh ketahanan budaya
nasional sehingga mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negatif
dan memfasilitasi proses adopsi dan adaptasi budaya asing yang bernilai positif
dan produktif.
BAB
II
PERMASALAHAN
Perkembangan
Indonesia mulai dari zaman kemerdekaan sampai saat ini ternyata belum bisa
lepas dari pengaruh asing yang sangat mendominasi khususnya pengaruh budaya
Barat. Pada masyarakat kota umumny sudah mulai mengadopsi kehidupan Barat yang
sangat bersifat pragmatis dan kapitalis. Dasar dari pemikiran ini adalah
materi, dimana semua ditinjau berdasarkan pertukaran uang dan bagaimana cara
yang gampang untuk mendapatkan uang. Ada dua hal yang harus dibenahi dalam
menumbuh kembangkan kebudayaan Indonesia. Pertama adalah ketidakpedulian orang
tua terhadap perkembangan anaknya karena kesibukan-kesibukannya dikantor
membuat anak berkembang sesuai dengan kehendaknya walau itu tidak sesuai dengan
kebiasaan dan norma masyarakat Indonesia itu sendiri.
Orang tua
harus mengontrol anak terutama anak yang sedang tumbuh dewasa karena pertemuan
yang intens terletak pada anak dan orangtua. Anak harus dididik sesuai tata
kehidupan yang berlaku dan norma yang ada di masyarakat sehingga menjadi
manusia yang berkepribadian dalam budaya. Yang kedua adalah kita tidak mungkin
menolak budaya Barat yang sudah melekat berabad-abad sejak zaman kolonialisme.
Tetapi kita
harus mengambil sikap untuk mempertahankan, mencintai dan melestarikan budaya
kita sendiri yang dimulai dari sejak dini agar budaya kita tidak musnah ditelan
arus zaman yang terus bergerak dinamis. Dalam hal ini pemerintah terkhususnya
pemerintah daerah yang berperan aktif dalam menyaring budaya asing yang masuk
kesatu daerah, apakah budaya tersebut sesuai dengan norma yang ada atau tidak.
Pemerintah
harus mampu memadukan kebudayaan daerah dengan kebudayaan asing sehingga
terjadi perpaduan budaya yang harmonis dan tidak mengganggu kebudayaan daerah.
Dalam hal ini yang sangat penting adalah penguasaan media karena media sangat
mempengaruhi pola pikir perkembangan anak terkhusus pada konteks ini adalah
anak yang sedang tumbuh dewasa. Pemerintah juga harus mampu merangsang
anak-anak remaja untuk tertarik dengan budayanya, misalnya dengan mengadakan
pentas seni budaya dan bisa melalui pendidikan dengan penambahan mata pelajaran
muatan lokal yang membahas tentang budaya-budaya Indonesia.
Hal sangat
tragis adalah adanya kejadian pengklaiman kebudayaan milik bangsa kita oleh
negara lain menjadikan kita harus bersatu untuk mempertahankan dan melestarika
kebudayaan kita agar tidak terjadi lagi pengakuan kebudayaan kita oleh bangsa
lain.
2.1
Kekuatan
Budaya
lokal yang berkembang pada masyarakat Indonesia memiliki beberapa kekuatan,
antara lain :
- Sifat budaya lokal yang khas dan beranekaragam
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang sangat
tinggi, dimana setiap daerah memiliki budayanya masing-masing sehingga dapat dijadikan
sebagai ke kekayaan atau aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal
negara lain. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas budaya yang sangat
unik, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat
istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh
ketahanan budaya bangsa Indonesia di kancah Internasional. Terbukti banyaknya
wisatawan asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar
tarian khas suatu daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan
buah tangan (souvenir). Ini
membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang unik dan
banyak diminati.
- Tingginya rasa toleransi antar umat beragama, suku dan budaya.
Indonesia merupakan negara yang memberikan kebebasan
terhadap warganya dalam menentukan keyakinan, sehingga hubungan antara
keyakinan yang berbeda satu sama lain dapat terjaga melalui rasa toleransi yang
tinggi. Begitu pula dengan budaya yang diwarisi dari daerah yang berbeda-beda.
Keadaan yang demikian, seharusnya dapat dijadikan sebagai suatu kekuatan untuk
menjadi satu kesatuan yang mampu memperkokoh budaya bangsa atau budaya
nasional.
- Adanya budaya saling tolong-menolong, sikap gotong-royong dan ramah-tamah yang dimiliki bangsa kita.
Di Indonesia, telah lahir suatu budaya yang mampu
menyatukan beberapa budaya yang berbeda melalui sikap saling tolong-menolong,
gotong-royong, dan ramah-tamah yang dimiliki masyarakat kita. Kondisi ini dapat
menimbulkan ikatan tali persaudaraan yang kuat antar warga dan dapat pula
menjadi kekuatan yang mampu menyatukan budaya daerah demi memperkokoh budaya
bangsa.
- Setiap daerah memilki “pengetahuan lokal” (local knnowledge) dan “kearifan lokal” (local wisdom) yang berbeda.
“Pengetahuan lokal” (local knnowledge) dan “kearifan lokal” (local wisdom) yang dimiliki oleh suatu daerah tertentu berbeda
dengan daerah lainnnya. Hal ini
memberikan peluang bagi masing-masing daerah untuk mengembangkan wilayahnya.
Dalam hal ini, dengan pengetahuan dan kearifan lokal yang dimiliki selayaknya
daerah tersebut dapat berkembang dan mampu memperkokoh pertumbuhan dan
perkembangan bangsa, baik dalam kebudayaan maupun dalam bidang-bidang lainnya.
2.2
Kelemahan
Kelemahan dari budaya lokal khususnya yang
dimiliki Indonesia dalam memperkokoh budaya bangsa antara lain :
- Kurang dan semakin hilangnya kesadaran warga untuk melestarikan kebudayaan Indonesia.
Saat ini, warga Indonesia telah tepukau oleh budaya-budaya asing yang
mereka anggap lebih modern dan lebih baik, sehingga kesadaran mereka untuk
menjaga, mempertahankan, dan melestarikan budaya lokal mulai lenyap. Bahkan ada
kesan ketinggalan zaman ketika mereka mencoba untuk tetap mempertahankan
budayanya. Sehingga budaya asli/lokal yang telah turun-temurun dianut
perlahan-lahan memudar dan akhirnya hilang.
- Kurangnya pertisipasi dari para penerus bangsa dalam melestarikan budaya-budaya daerah mereka masing-masing.
Aktivitas para pemuda-pemudi yang berperan sebagai penerus bangsa kini
telah mendapat pengaruh budaya asing, dan pola hidup yang padat menyebabkan
mereka kehilangan kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Mereka
pada umumnya cepat sekali mengadopsi cara hidup maupun budaya bangsa asing yang
merka anggap lebih maju, padahal sebenarnya mereka juga tidak tahu apakah ini
sesuai untuk mereka atau tidak. Tetapi dengan kondisi emosi dan jiwa muda yang
relatif labil, mereka cenderung untuk mengikuti pola hidup kebarat-baratn
sehingga partisipasi dalam melestarikan budaya bangsa terabaikan.
- Kurangnya rasa cinta terhadap budaya Indonesia karena pengaruh budaya asing di Indonesia.
Rasa cinta akan budaya sendiri akan tumbuh ketika kita dibiasakan untuk
menggunakan budaya itu. Ketika kebiasaan itu mulai berkurang karena adanya
pengaruh budaya asing yang masuk, maka kita akan cenderung mengikuti budaya
asing tersebut. Semakin sering dilakukan, maka budaya asing mengambil alih
posisi kecintaan kita terhadap budaya lokal. Dan kecintaan kita terhadap budaya
lokal pun akan terus berkurang sedikit demi sedikit.
- Rendahnyanya sumber daya manusia Indonesia dan minimnya komunikasi antar budaya lokal.
Sumber daya manusia Indonesia masih
tergolong rendah, sehingga tidak mampu mempertahankan budayanya. Dengan
demikian banyak sekali kasus dimana budaya asli kita dirampok oleh negara lain
dan diakui sebagai budaya mereka. Selain itu kemampuan untuk berkomunikasi
sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Rendahnya
sumberdaya manusia dan minimnya komunikasi antar budaya ini sering memicu dan menimbulkan
perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.
- Kurangnya pendidikan tentang budaya lokal.
Proses pengenalan dan pendidikan tentang budaya lokal dan nasional, harus
ditanamkan sejak dini. Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan kecintaan terhadap
budaya asli. Tetapi faktanya sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap
penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita
dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta
bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengan perkembangan zaman yang
selalu dinamis.
2.3
Peluang
Peluang dari
budaya lokal dalam memperkokoh budaya bangsa antara lain :
- Keanekaragaman budaya bangsa, mampu memperkokoh rasa persatuan
Rasa persatuan akan muncul ketika masyarakat mulai menyadari dan memahami
perbedaan budaya, sehingga akan mucul sikap saling menghormati satu sama lain.
Semakin beranekaragam budaya yang ada akan semakin meningkatkan rasa saling
menjaga, sehingga mampu memperkokoh rasa persatuan yang ada. Dengan demikian
budaya lokal mampu memperkokoh budaya bangsa.
- Pengembangan kegiatan pariwisata
Budaya lokal Indonesia yang khas dan unik sering kali menjadi daya tarik tersendiri
dan mampu menarik perhatian para wisatawan mancanegara. Hal ini dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan devisa negara dengan memanfaatkan budaya sebagai
objek wisata yang pengelolaanya baik. Dengan demikian, selain tetap
melestarikan budaya bangsa, juga meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi
pembajakan budaya yang mungkin terjadi.
- Multikuturalisme
Indonesia dengan kekayaan multikulturismenya memberikan peluang bagi upaya
kebangkitan etnik dan budaya lokal yang dimilikinya, dengan demikian juga dapat
mengangkat harkat budaya bangsa sevara nasional. Oleh karena itu diperlukan
adanya pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya, agar tidak timbul
perselisihan antar budaya yang dapat meruntuhkan budaya bangsa, bahkan
seharusnya justru diupayakan untuk meningkatkan intregitas bangsa.
- Penyelenggaraan pameran budaya, atau event-event tentang kebudayaan Indonesia, sekaligus memperkenalkan budaya asli Indonesia masyarakat dunia.
Kegiatan ini selain dapat menggali seluruh potensi budaya lokal
masing-masing daerah di Indonesia, juga dapat dijadikan sebagai motivasi
masing-masing daerah untuk melestarikan budayanya. Selain itu juga untuk
memperkenalkan buddaya asli bangsa dan sekaligus sebagai langkah untuk
pengakuan atas hak budaya (hak paten), sehingga tidak memberikan kesempatan
kepada negara lain untuk mengakui budaya kita sebagai budaya mereka.
2.4
Tantangan
Tantangan untuk
menerapkan budaya lokal dalam memperkokoh budaya bangsa antara lain :
- Pengaruh diproklamirkannya globalisasi bagi seluruh dunia dan masuknya budaya asing.
Sistem globalisasi yang memberikan kemudahan terhadap setiap orang untuk
masuk dan keluar dari suatu negara tertentu dapat membawa dampak positif maupun
negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah masyarakat lokal khususnya
Indonesia yang begitu mudah mengadopsi budaya asing sehingga dapat melunturkan
budaya lokalnya. Oleh karena itu perlu adanya kebijakan baik oleh pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah terkait kelestarian kebudayaan lokal ini.
- Pengembangan dan pembangunan yang tertumpu di daerah perkotaan.
Proses pengembangan dan pembangunan wilayah yang terpusat di daerah
perkotaan menyebabkan daerah pedesaan semakin jauh tertinggal. Dengan demikian
juga menutup kesempatan bagi masyarakat desa dalam mengembangkan budayanya.
Sehingga budaya lokal tidak mengalami perkembangan dan tidak menutup
kemungkinan justru akan mengalami kemunduran.
- Perubahan lingkungan fisik alam
Alam bersifat dinamis, dimana dapat mengalami perubahan dan perkembangan
setiap waktu. Perubahan lingkungan fisik alam ini menjadi tantangan tersendiri
bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring
perubahan lingkungan alam dan fisik, pola pikir serta pola hidup masyakrkat
juga ikut berubah. Sehingga budaya yang telah turun-menurun menjadi anutan
perlu tetap dilestarikan.
- Penemuan dan kemajuan teknologi
Pada dasarnya teknologi dalam kehidupan sehari-hari banyak memberikan manfaat,
tetapi di sisi lain kemajuan teknologi ternyata dapat menjadi salah satu faktor
yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya, sistem sasi yaitu
suatu budaya lokal masyarakat di daerah Maluku dan Irian Jaya dalam mengelola
sumber daya alamnya, yang belakangan ini mulai ditinggalkan karena telah mengadopsi
teknologi baru dalam pengelolaan sumberdaya tersebut. Padahal sistem ini
mengatur tata cara serta musim penangkapan ikan secara tradisional. Tapi hal
itu kini sudah jarang ditemukan.
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Budaya
lokal masing-masing daerah memegang peranan penting bagi kelangsungan dan
kelestarian budaya nasional bangsa. Dalam perkembangannya, budaya merupakan
suatu unsur yang bersifat dinamis, artinya dapat mengalami perubahan sesuai
dengan pengaruh yang mengenainya. Dalam perkembangannya, budaya lokal memiliki
beberapa kekuatan, kelemahan, peluang juga tantangan. Semua aspek ini
memberikan dampak yang positif maupun negatif. Oleh karena itu dibutuhkan
tindakan dan kebijakan yang tepat untuk tetap memelihara budaya lokal sehingga
dapat memperkokoh budaya bangsa.
Masuknya
teknologi baru dan budaya asing harus dapat disesuaikan dengan budaya lokal
yang dianut oleh masyarakat setempat. Pengaruh negatif dari masuknya kedua
aspek tersebut seharusnya dapat diminimalkan. Pada kenyataannya, budaya
masyarakat yang berkembang saat ini telah mendapat pengaruh dari budaya asing.
Oleh karena itu, perlu diupayakan usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya menjaga kelestarian budaya lokal agar jati diri bangsa tetap
terjaga dan lestari.
3.2 Rekomendasi
Sebagai usaha
untuk mempertahankan kelestarian budaya lokal, kita perlu melakukan
tindakan-tindakan yang dapat menumbuhkan kembali kecintaan terhadap budaya
lokal. Tindakan itu antara lain :
- Pendidikan mengenai budaya lokal lebih diperhatikan, sebagai contoh di kurikulum pendidikan, jam mata pelajaran untuk mengenal budaya daerah ditingkatkan.
- Adanya peraturan khusus yang melindungi, menjaga dan menjamin kelestarian budaya lokal, termasuk pengakuan bahwa budaya tersebut merupakan milik kita yang dapat direalisasikan dalam bentuk hak paten.
- Pemerintah lebih memperhatikan, menyaring, dan mengevaluasi teknologi dan budaya asing yang masuk ke Indonesia.
- Pengadaan event-event dan atraksi yang mengeksplor budaya lokal agar lebih dikenal dan dicintai.
3.3 Referensi
Parangin-angin, Andra. Harian Analisa, Edisi Rabu 24
Februari 2010 {Bahaya Modernisasi Terhadap Budaya Lokal}
Kusumohamidjojo,
Budiono. 2009. Filsafat Kebudayaan; Proses Realisasi Manusia. Penerbit:
Jalasutra. Cetakan: Pertama, 256 Halaman.
No comments:
Post a Comment