Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran,
penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan
(klasifikasi), dan penamaan tumbuhan. Ilmu ini merupakan cabang dari taksonomi.
Klasifikasi
- Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki.
- Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu.
- Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya.
- Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan adalah pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki tertentu.
- Dalam taksonomi tumbuhan istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu nama takson sekaligus menunjukkan pula tingkat takson (kategori).
- Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan yaitu sistem klasifikasi buatan, sistem klasifikasi alam, dan sistem klasifikasi filogenetik.
- Berdasarkan sejarah perkembangannya ketiga sistem klasifikasi tersebut dibagi menjadi empat periode yaitu periode sistem habitus, periode sistem numerik, periode sistem alam, dan periode sistem filogenetik.
Berdasarkan Kalsifiksainya dibagi menjadi :
Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Family
Genus
Species
n Dalam plant kingdom, divisi yang paling penting adalah
• Thallophites
• Bryophytes
• Pteriophytes
• Spermatophytes
Taksonomi Tumbuhan Rendah (Cryptogamae = tumbuhan
spora)
·Tahun 1880 diperkenalkan suatu sistem yang membagi Cryptogamae
menjadi Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta.
- Ciri :
-
Sel telah berinti, tetapi belum
berdeferensiasi (belum punya berkas pengangkut)
- Sporangia dan gametagianya
belum diselubungi oleh dinding sel.
· Thallophyta (tumbuhan talus): terdiri dari dua anak kelas Algae dan
Fungi dibedakan dari Bryophyta dan Pteridophyta berdasarkan pada struktur alat
penghasil spora dan gamet serta perkembangan zigotnya.
Berdasarkan kemajuan ilmu pengetahuan terutama dalam penelitian
fisiologi, biokimia, dan penggunaan mikroskop elektron, maka klasifikasi algae
ke dalam divisinya, kini didasarkan pada: pigmentasi, hasil fotointesis,
flagelasi, sifat fisik dan kimia dinding sel, ada atau tidak adanya inti
sejati.
Atas dasar hal tersebut, Smith (1955) membagi algae menjadi; Divisi:
Chlorophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta dan
Cyanophyta. Pyrrophyta, Chrysophyta,dan Euglenophyta termasuk Protista
(Protista algae); Cyanophyta termasuk Monera
Algae mempunyai bermacam-macam
bentuk tubuh:
·Bentuk uniseluler: bentuk uniseluler yang
berflagela dan yang tidak berflagela.
·Bentuk multiseluler
Reproduksi
Vegetatif: fragmentasi, pembelahan sel,
pembentukan hormogonia.
Aseksual: pembentukan mitospora,
zoospora, aplanospora, hipnospora, stadium pamela.
Seksual: isogami, heterogami yang
terdiri dari anisogami dan oogami, aplanogami, autogami.
Divisi:
- Chlorophyta,
- Phaeophyta,
- Rhodophyta,
- Chrysophyta,
- Cyanophyta.
1. Divisi: Chlorophyta
Ciri-ciri
1. Pigmen, khlorofil a dan b,
santofil, dan karoten,
khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna
hijau
2. Hasil fotosintesis berupa amilum
dan tersimpan dalam khloroplas.
3. Khloroplas berjumlah satu atau
lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral
4. Sel mempunyai 2 atau 4 flagela sama panja5g.
5. Dinding sel mengandung selulose.
6. Perkembangbiakan: aseksual dengan
Zoospora dan seksual dengan anisogami
Tempat hidup
Sebagian besar ( ± 90%) merupakan algae air tawar terdapat pula di
tanah atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula
sebagai epifil (pada permukaan daun).
2. Divisi Phaeophyta
Ciri-ciri
-Tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen,
lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter,
terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin.
-
Bersel
banyak dan berwarna pirang (fikosantin)
-
Kromatofora
mengandung klorofila, karotin dan xantofil, fikosantin.
Tempat hidup
Sebagian besar hidup di laut hanya ada beberapa
jenis saja yang hidup di air tawar.
3. Divisi Rhodophyta (ganggang merah)
Ciri-ciri
- Sel mempunyai dinding yang terdiri dari selulose . Rhodophyceae tidak pernah menghasilkan sel-sel berflagela.
- Pigmen Khlorofil: terdiri dari khlorofil a, karotenoid, fikoeritrin dan fikosianin yang sering disebut pigmen aksesoris. - karoten Pigmen-pigmen tersebut terdapat dalam kloroplas
- Cadangan makanan berupa tepung floride (hasil polimerase dari glukosa) dan terdapat diluar khloroplas.
- Talus Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler. Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian. Talus umumnya melekat pada substrat dengan perantaraan alat pelekat.
- Habitat : laut yang dalam
4. Divisi :Chrysophyta
Ciri-ciri :
-
Bersifat
uniselular, dindin sel terdiri atas pektin yang lunak
-
Selnya
berinti, kromatofora mengandung klorofil a, karotin, santofil dan sutu
karotenoid yang menyerupai fikosantin.
-
Sebagian
besar bersifat autotrof, kecuali yang tidak berwarna : heterotrof.
-
Tempat hidup : air laut dan air
tawar (sering melekat pada tumbuhan air).
FUNGI (jamur, cendawan)
Ciri-ciri:
-
Tidak berklorofil : tidak berfotosintesis
-
Tubuhnya mempunyai
benang-benang hifa
-
Perkembangbiakan : vegetatif :
dengan spora, generatif, dengan isogami, anisogami, oogami, gametangiogami dan
somatogami
-
Hidup secara heterotrof sebagai
saprofit atau parasit
-
Jarang
hidup di air, kebanyakan di daratan.
Tumbuhan lumut (Bryophyta)
·merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang
termasuk dalam divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum,
"lumut").
· Tumbuhan
ini tingkatannya lebih tinggi dari Thallophyta dengan habitus yang ber-macam2.
-
Warna hijau 9klorofil a dan b)
-
Selnya berdinding terdiri dari
selulosa
-
Alat kelamin terdiri atas
anteridium dan arkegonium
- Terdiri
dari lumut daun (musci) dan lumut hati (hepaticae)
·
organ penyerap haranya adalah rizoid (:
"serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan
lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan
lain mampu tumbuh.
Perkembangbiakan
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut
merupakan tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengan demikian, terdapat
tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan
dua sel kelamin sekaligus.
Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan
dari anteridium dan sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum)
terletak di dalam arkegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak
di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel
sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan
basah) menuju arkegonium untuk membuahi ovum.
Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x
= 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan).
Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung.
Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora.
Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap
tertentu akan menumbuhkan
Pteridophyta / Filicophyta (Tumbuhan paku / paku-pakuan )
Daur hidup (metagenesis) :
- Daur hidup tumbuhan paku
: pergiliran
keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku
yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena
menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit
dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium),
yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati,
tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai
penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun.
-
Prothallium tumbuh dari spora
yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium
(antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin
jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum
atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media
spermatozoid berpindah menuju archegonium.
- Ovum yang terbuahi
berkembang menjadi zigot, yang tumbuh
menjadi tumbuhan paku Setelah terjadi pembuahan (zigot berkembang), protalium
hilang
Morfologi
-
Akar yang tumbuh pertama tidak
dominan, disusul akar lain yang tumbuh dari batang
-
Batang bercabang, menggarpu
-
Dapat
berbentuk semak , pohon sampai beberapa meter.
-
Ukuran
daun bervariasi sampai 6 m;pada umumnya berdaun majemuk;” tipe daun kecil,
tidak bertangkai dan hanya mempunyai satu tulang daun, tersusun rapat menurut
garis spiral (Lycopsida=paku kawat)”.
Perkembangbiakan : vegetatif : spora
- Sporangium dan spora terdapat pada daun-daun
khusus : sporofil (sering terkumpul membentuk alat yang menyerupai bunga pada
Spermatophyta).
Berdasarkan klasifikasi
baru (Smith et al., 2006), tumbuhan paku dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
Divisio: Lycophyta
dengan satu kelas: Lycopsida.
Divisio: Pteridophyta dengan empat kelas :
· Psilotopsida, mencakup
Ophioglossales.
· Equisetopsida
· Marattiopsida
·
Polypodiopsida (=Pteridopsida, Filicopsida)
Kelas Equisetopsida
[=Sphenopsida]
Spermatophyta
-
Tingkat perkembangan yang
paling tinggi
-
Telah menghasilkan biji:
tumbuhan berbiji
(Spermatophyta)
-
Biji
berasal dari bunga : tumbuhan berbunga (Anthophyta)
-
Dibagi
menjadi 2 sub divisi: tumbuhan berbiji telanjang (Gymnospermae) dan berbiji
tertutup = bakal biji terbungkus oleh karpela/daun buah (Angiospermae)
-
Angiospermae terdiri dari dua kelas :
Dicotyledoneae (tumbuhan biji belah/memiliki dua daun lembaga) dan
Monocotyledoneae ( mempunyai satu daun lembaga)
Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya
jenis adalah sebagai berikut:
Orchidaceae, Poaceae, Cyperaceae dan Araceae
adalah monokotil.
Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis
tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri.
Suku rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting
karena menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, juwawut, tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat
terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain
(kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan
penghasil minyak atsiri
dan bahan obat-obatan.
Beberapa suku penting lainnya dalam kehidupan
manusia adalah :
- Arecaceae atau Palmae (suku pinang-pinangan), sebagai pendukung kehidupan
penting masyarakat agraris daerah tropika
- Rutaceae (suku jeruk-jerukan), Rosaceae (suku mawar-mawaran), dan Myrtaceae (suku jambu-jambuan) banyak menghasilkan
buah-buahan penting. -
Tumbuhan berbunga juga menjadi pemasok sumberdaya
alam dalam bentuk kayu, kertas, serat (misalnya kapas, kapuk, and henep, serat manila), obat-obatan (digitalis, kamfer),
tumbuhan hias (ruangan maupun terbuka), dan berbagai daftar panjang kegunaan
lain.
Satu-satunya fakultas SAINTEK di Sumatera Utara http://fst.uma.ac.id/ yang memiliki program studi biologi terbaik http://biologi.uma.ac.id/ dengan fasilitas laboratorium yang lengkap dan sarana prasarana perkuliahan yang sangat memadai. Mari bereksperimen bersama kami di fakultas #SainsdanTeknologiUMA kampus sehat, kampus bestari http://www.uma.ac.id
ReplyDelete